Tampilkan postingan dengan label BUKU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUKU. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Desember 2019

BUKU MEMBANGUN ENERGY SECURITY INDONESIA

Boleh kakak, diborong bukunya. Judulnya "Membangun Energy Security Indonesia" karya saya sendiri. ☺️☺️.  Last stock. Tersedia sekitar 120 eks. Murah, 80 ribu aja, 500-an halaman. Selain buat dibaca untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya energi, bukunya bisa juga buat ganjal pintu/lemari/meja. Bisa dibuat bantal. Bisa juga buat nimpukin mas/mbak jahat pemberi harapan palsu. Xixixi. 😅🙈🙏🙏

Yang berminat bisa langsung japri atau bisa kunjungi lapak saya :
 https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/kedokteran/2ap7434-jual-membangun-energy-security-indonesia?utm_source=apps

Judul : Membangun Energy Security Indonesia
Penulis : Alek Kurniawan Apriyanto
Penerbit : Pustaka Muda, Jakarta, 2015
ISBN 978-602-6850-02-7
Jumlah Halaman : 500

Testimoni : Satya Widya Yudha, Novian Moezahar Thaib, S. Herry Putranto, Muhammad Sarmuji, Achsanul Qosasi, Dr. Agung Purniawan, Dr. Abu Bakar Eby Hara, Dr. Ir. Mawardi, ME

Daftar Isi :
1. Pendahuluan
2. Sejarah Energy Security Dunia
3. Definisi Energy Security
4. Hubungan Energy Security Dengan Bidang Lain
5. Cara Mengukur Energy Security
6. Karakteristik Setiap Sumber Energi
7. Overview Kondisi Energi Dunia
8. Proyeksi Energi Dunia
9. Kondisi Pengelolaan Energi Dunia
10. Proyeksi Energi Dunia
11. Penilaian Lembaga-Lembaga Internasional Terhadap Pengelolaan Energi Indonesia
12. Catatan Sejarah Pengelolaan Energi di Indonesia
13. Kebijakan-Kebijakan Terkait Energi
14. Tantangan Kemanan Energi Nasional
15. Energi Alternatif Untuk BBM
16. Memacu Infrastruktur Gas
17. Memaksimalkan Pemanfaatan Batubara
18. Inisiasi PLTN
19. Menyambut Energi Terbarukan
20. Cadangan Penyangga Energi Nasional
21. Belajar Dari China
22. Parameter Kuantitatif Dalam Kebijakan Energi Indonesia
23. Penutup

CINTA BUKAN MAENAN


Coba-coba nulis novel. Kebetulan muncul inspirasi. Mudah-mudahan bisa kelar dan tidak mandek seperti yang lain. Dan juga yang paling penting, ada penerbit yang mau nerbitkan. Heheheeh. Berikut sepenggal kisahnya :

*****************

"Mainan terus...mainan terus!", omelnya dengan nada tinggi.

Sontak diriku kaget mendengar suara pemecah keheningan itu. Hampir saja mainan-mainan rapuh yang terpajang di lemari tersenggol jemari yang tak siap. 

"Dasar laki-laki, tidak pernah dewasa!" Lanjut dia tampak kesal. 

Kulepaskan nafas panjang. Cepat-cepat kupandangi wajahnya. Kulayangkan jurus senyum peredam amarah seperti biasanya. Dia pun segera memalingkan muka. Tak sudi menampung senyumku. 

Bibir manisnya merapat menegang, membentuk suatu pola bulan sabit kecil terbalik. Wajahnya memerah. Kupikir sebentar lagi tanduknya akan keluar dan amarahnya meledak-ledak. Ini yang kukhawatirkan.

Tapi, tetap saja bisa kulihat potensi senyumnya yang ditahan-tahan dari gerakan-gerakan mikro otot-otot pipinya yang mulus dan mendinginkan bak marmer masjidil haram. Aku selalu tahu. Jurus senyum peredam amarah tidak pernah gagal mengusir bisikan iblis. 

Kian sibuk tangan gemulainya, menyibak-nyibak cepat kaca jendela yang sebenarnya sudah bersih kinclong dengan kemucing bulu sintetis belang tiga. Kemarin kubelikan kemucing lucu yang seperti bulu kucing itu di pasar malam dadakan. 

Di tengah rasa kesalnya, mulai muncul gaya centilnya. Menggemasi kaca jendela. Menusuk-nusukkan ujung kemucing. Duh, kasihan kaca jendela tak berdosa itu. Jadi pelampiasan kekesalan sekaligus kegemasan. 

Sadarlah aku dari khilafku. Mungkin dia sebenarnya tidak kesal pada hobiku yang tampak kekanak-kanakan. Kiranya dia pikir waktuku di rumah lebih banyak dihabiskan dengan mainan daripada dengannya. Padahal baru sekitar lima menit saja aku menyentuh mainan itu. Sekedar ingin melihat-lihat dan membersihkannya kalau berdebu. Tampaknya itu hanya pertanda cemburu. Cemburu pada mainanku. 

"Cinta Bukan Maenan" by AKA 😅🙏🙏