Minggu, 04 Juni 2023

SEJARAH AGAMA-AGAMA

Dalam tinjauan sosial & budaya, pemahaman kita akan selalu digiring untuk meyakini bahwa agama-agama merupakan produk dari budaya secara lokal & historis. Sehingga, Agama Islam akan selalu dianggap sebagai agama yang secara relatif baru muncul belakangan, dari tanah Arab. Namun demikian, bagaimanakah Islam sendiri memandang sejarah dari agama-agama yang ada di dunia ini?

Dalam persepsi agama Islam, sejak awal penciptaan manusia, sebenarnya itulah titik awal manusia sudah beragama Islam. Dimulai dari manusia pertama dan sekaligus nabi pertama, yakni Nabi Adam 'alaihi sallam beserta istrinya, Siti Hawa. Mereka sudah beragama Islam sejak awal dan diajarkan semua pengetahuan dan kebijaksanaan serta tata cara beribadah ketika masih berada di surga. 

Nabi Adam menyembah hanya kepada Allah. Beliau mendapat misi untuk turun ke muka bumi sebagai khalifah atau pengelola bumi dan isinya. Bersama Siti Hawa, beliau memiliki anak dan cucu yang tentunya Beliau didik mereka untuk juga bertauhid atau menyembah hanya kepada Allah. 

Jadi sejak awal kemunculan dan penciptaan manusia, sebenarnya mereka beragama Islam, yang dipimpin langsung oleh Nabi sekaligus manusia pertama, Yakni Nabi Adam 'Alaihi Sallam.

Setelah Nabi Adam wafat, kemudian berlalu beberapa generasi, berlalu beberapa zaman, mulai ada penyimpangan-penyimpangan. Yang awalnya manusia menyembah hanya kepada Allah, mulailah mereka dipengaruhi setan-setan agar menyembah lainnya. Menyembah orang-orang soleh yang dikultuskan sebagai dewa-dewi. Menyembah alam dan benda-benda keramat. Lahirlah bentuk pemujaan-pemujaan kepada selain Allah. Muncul banyak berhala yang disembah.

Ada juga yang dipengaruhi oleh pemikiran atau pemahaman sesat, sehingga muncullah konsep-konsep agama baru yang melenceng dari jalan tauhid. Muncul konsep-konsep agama baru berbasis pemikiran akal manusia, yang dicampur-adukkan dengan ajaran tauhid, dan ujung-ujungnya akhirnya menyimpang dari ajaran Tauhid. 

Kemudian diutuslah kembali para Nabi dan Rasul untuk meluruskan mereka dan mengembalikan mereka ke jalan agama tauhid, yakni menyembah hanya kepada Allah. Ada yang ikut kepada seruan Nabi & Rasul tersebut, kembali pada ajaran tauhid, ajaran Islam. Tapi ada juga yang justru memusuhi Nabi dan Rasul. Bahkan ada diantara Nabi & Rasul yang diusir dan dibunuh. Lalu terus diutus kembali Nabi & Rasul. Dan begitulah seterusnya. 

Disebutkan dalam Hadis yang diriwayatkan dari Abu Dzar : “Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada 120.000 orang. Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab: Rasul ada 313 orang, mereka sangat banyak” (HR. Ibnu Hibban no.361, didhaifkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [2/79]).

Jadi total ada 120 ribu Nabi dan 313 Rasul yang diutus kepada umat manusia, sejak awal penciptaan manusia, Nabi Adam hingga Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Salam sebagai Nabi & sekaligus Rasul penutup. Semua Nabi & Rasul diutus dengan misi untuk mengembalikan manusia pada fitrah asalnya agar menyembah hanya kepada Allah, agar mereka mengikuti jalan Islam, jalan yang lurus, jalannya para Nabi & Rasul. Namun dalam Islam, yang wajib diimani dan diambil hikmah kisahnya hanyalah 25 Nabi & Rasul sebagaimana disebutkan kisah-kisah mereka dalam Al Quran. 

Jadi menurut pemahaman agama Islam, agama-agama selain Islam yang muncul, baik sebelum Nabi Muhammad maupun sesudahnya, adalah bentuk penyimpangan dari ajaran agama Islam, agama tauhid, yang dibawa oleh para Nabi & Rasul sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad.  

Proses munculnya agama-agama selain agama Islam tersebut, salah satunya sebagaimana disebutkan dalam Hadis yang diriwatkan oleh Ibnu Abbas yang artinya, “Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya, berhala-berhala yang dahulu diagungkan oleh kaum Nabi Nuh, di kemudian hari tersebar di bangsa 'Arab. Wadd menjadi berhala untuk kamu Kalb di Daumatul Jandal. Suwa' untuk Bani Hudzail. Yaquts untuk Murad dan Bani Ghuthaif di Jauf tepatnya di Saba`. Adapun Ya'uq adalah untuk Bani Hamdan. Sedangkan Nashr untuk Himyar keluarga Dzul Kala'. Itulah nama-nama orang saleh dari kaum Nabi Nuh. Ketika mereka wafat, setan membisikkan kaum itu untuk mendirikan berhala pada majelis mereka dan menamakannya dengan nama orang-orang saleh itu. Maka mereka pun melakukan hal itu, dan saat itu berhala-berhala itu belum disembah hingga mereka wafat, sesudah itu, setelah ilmu tiada, maka berhala-berhala itu pun disembah," (Lihat Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Sahihul Bukhari, [Kairo, Dāru Thauqin Najah: 1422 H), juz XII, halaman 261).

Proses munculnya penyembahan berhala di Jazirah Arab sebelum Nabi Muhammad diutus juga berawal dari proses yang sama. Awalnya warga jazirah Arab mengikuti ajaran agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail. Mereka mendirikan ka'bah. Namun setelah berlalu beberapa generasi, mulai muncul bid'ah. 

Terdapat orang-orang dari keturunan Nabi Ismail yang ketika keluar dari Tanah Haram untuk bepergian, mereka membawa batu dari Tanah Haram. Ketika mereka singgah di sebuah tempat, mereka meletakkan batu itu, kemudian bertawaf (mengelilingi) batu tersebut sebagaimana mereka bertawaf di Baitullah Mekkah. Mereka juga berdoa kepada Allah. Saat melanjutkan perjalanan, batu itu terus dibawa serta.

Setelah berlalu beberapa generasi, serta sejalan dengan pergantian zaman, muncullah generasi jahil yang menganggap batu-batu itu adalah tuhan yang mampu mendekatkan mereka kepada Allah Ta’ala Rabb Baitullah Al-Haram. Inilah cikal-bakal penyembahan berhala oleh anak cucu Ismail dari keturunan Adnan.

Sampai pada akhirnya, pada generasi-generasi selanjutnya, ada seorang tokoh yang bernama Amr bin Luhay yang membawa berhala dari Syam ke Mekkah dan menempatkan berhala tersebut di area Ka'bah. 

Ibnu Hajar mengutip catatan dari ahli sejarah, Ibnu Ishaq, yang artinya, “Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa sebab penyembahan Amr bin Luhay atas berhala adalah ketika Amr bin Luhay pergi menuju Syam. Saat itu di sana ada Kaum Al-Amalik yang menyembah berhala. Amr bin Luhai pun meminta agar Kaum Amalik memberinya salah satu berhala yang mereka sembah dan membawa berhala tersebut masuk ke Kota Makkah. Amr kemudian mendirikan berhala itu di Ka’bah, berhala itu yang kelak dinamai Hubal,” (Lihat Ibnu Hajar Al-Asyqalani, Fatḥul Bārī Syarḥu Saḥīḥil Bukhari, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], juz VI, halaman 547).

Dengan demikian, sebagai seorang muslim haruslah meyakini dengan iman yang kuat, bahwa agama Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah. Agama Islam, adalah agama tauhid, agama yang mengajarkan untuk menyembah hanya kepada Allah semata. Agama ini telah dibawa serta oleh manusia pertama sekaligus nabi pertama, yakni Nabi Adam 'alaihi sallam. Kemudian diserukan ulang oleh para Nabi dan Rasul kepada setiap umat pada setiap zaman, yang total ada 120-an ribu orang nabi & rasul, hingga akhirnya disempurnakan oleh Nabi & sekaligus Rasul penutup, yakni Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Salam. Itulah yang harus diyakini oleh kaum muslimin. 

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”   (Al Quran Surat Ali Imron ayat 19).

Selebihnya, menyikapi agama-agama selain Islam tentunya kita diajarkan harus saling menghormati, saling toleransi, bersikap adil, dan menunjukkan ahlak yang baik, serta mendoakan mereka agar mendapatkan dan menerima hidayah Allah. 

Kita bisa menyampaikan satu ayat, dua ayat, satu hadis, dua hadis, semampu kita, sebagai upaya dakwah. Tidak ada paksaan dalam agama Islam. Selebihnya hidayah Allah adalah hak preogratif Allah dan pilihan masing-masing manusia. 

Jika Allah menghendaki, bisa saja semua umat manusia dikondisikan menerima semua ajaran Para Nabi & Rasul, sehingga hanya akan ada 1 umat, satu agama yang sama, yakni Islam. Namun demikian, berhubung dunia ini pada hakikatnya adalah ujian bagi manusia, dan manusia diberikan kehendak bebas memilih, maka akan menjadi suatu keniscayaam bagi umat manusia di dunia ini untuk membentuk masyarakat yang hanya memeluk 1 agama yang sama.

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

"Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan, (Al Quran Surat Al Maidah ayat 48). 


Wallahu A'lam Bish Shawab.

Sabtu, 13 Mei 2023

TITIK TEMU AGAMA DAN FILSAFAT



Apa yang saya pahami dari selama ini mempelajari agama Islam dan filsafat, sepertinya dapat diketahui bahwa diskusi antara para ahli filsafat murni dengan keilmuwan Islam tidaklah akan pernah dapat dipertemukan dengan mudah. Hal ini diakibatkan ada perbedaan konsep dan referensi antara keduanya. Memang terdapat irisan-irisan antara Filsafat dan Agama yang dapat bersepakat tapi ada juga irisan yang tidak akan pernah dapat dipertemukan. 

Bagi filsafat, cara berpikir bebas yang menyandarkan sepenuhnya kepada kemampuan akal dan pikiran manusia, nalar logis, dan sistematis adalah suatu metode berpikir filsafat yang baku. Referensi mereka adalah pendapat tokoh-tokoh filsafat sebelumnya yang akan terus dikaji, didukung atau dipertentangkan secara terus menerus. 

Bagi keilmuwan Islam cara berpikir filsafat seperti ini tidaklah dikehendaki. Para pemikir Islam percaya bahwa akal dan rasio manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan. Akal dan pikiran manusia adalah ciptaan Tuhan. Sehingga sehebat apapun pikiran manusia, tidak akan pernah melampui yang menciptakannya. 

Oleh karena itu manusia membutuhkan sumber keilmuwan bersifat dogmatis dari wahyu ilahi yang disampaikan melalui para Nabi dan rasul. Hal ini dalam rangka memandu manusia agar menjadi khalifah (pemimpin/pengelola) kehidupan di bumi secara bijak. Juga untuk menyelamatkan jiwa dan pikiran manusia dari cara berpikir yang merusak (bisikan setan) atau minimal mencegah manusia dari pemikiran yang menimbulkan kesia-siaan. 

Bagi keilmuwan Islam rujukan utamanya adalah Al Quran dan Al Hadis. Metode berpikirnya adalah  berupaya mengamalkan Al Quran dan al Hadis secara benar sesuai dengan pemahaman dan praktek Nabi Muhammad, Khulafaur Rasydin dan Para Sahabat. 

Hal yang terutama diatur secara dogmatis tentu saja adalah dalam ritual tata cara Ibadah. Seperti apa syarat dan rukum ibadah. Dalam Islam juga diajarkan konsep-konsep mendasar tentang cara memahami kehidupan ini. Mulai dari bagaimana kehidupan berawal, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana berakhirnya. 

Dalam tataran kehidupan sehari-hari diatur juga beberapa praktek halal dan haram. Mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Dalam keilmuwan science, kita juga diberi gambaran bagaimana fenomena-fenomena alam terjadi, bahkan sebelum tersedia teknologi untuk menelitinya. 

Kesemua hal tersebut, merupakan hal-hal yang haruslah diterima secara gamblang sebagai bentuk keimanan. Inilah perbedaan pengetahuan berbasis keimanan dengan pengetahuan berbasis akal dan rasio semata. Seyogyanya akal dan rasio haruslah tunduk pada keimanan.

Akan tetapi masih terdapat ranah yang dapat disepakati bersama, antara Filsafat dan Agama Islam. Terutama dalam tataran keilmuwan sains dan teknologi. 

Bagi filsafat, keilmuwan yang sifatnya sains dan teknologi merupakan produk dari filsafat itu sendiri. Ada juga yang berpendapat, sains tumbuh bersama Filsafat. Sebelumnya, diantara keduanya tidak terdapat sekat dan tidak terpisahkan. 

Namun karena sains telah menjadi kebenaran yang bersifat eksak dan cenderung memiliki lingkup terbatas & spesifik, terspesialisasi, sementara filsafat harus terus berputar dan bergerak karena bersifat universal (menyeluruh), maka sains harus dipisahkan dari filasafat. 

Sains adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dari suatu pengalaman empiris. Berbentuk penelitian yang objektif atau dari pengujian menggunakan metode ilmiah. Bersifat sistematis dan logis. Usaha sistematis dengan metode ilmiah terus dilakukan untuk pengembangan dan penataan pengetahuan. Sains harus dapat dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji. Semua upaya sains diarahkan untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya sehingga dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti yang dapat digunakan oleh manusia untuk pengembangan kehidupan sehari-hari. 

Ruang lingkup sains meliputi segala sesuatu yang bisa diterima oleh indra manusia sehingga sains memang merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki cakupan yang begitu luas. Sains bersifat universal yang artinya bisa dilakukan dimana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja sehingga bersifat dapat direplikasi. Sains / Ilmu pengetahuan termasuk ke dalam ilmu pengetahuan yang dinamis sehingga dapat berubah seiring dengan berkembangnya zaman.

Bagi Islam juga ditekankan pentingnya sains dan teknologi, terutama yang dapat memudahkan umat Islam mempermudah ibadah, tapi tidak mengubah syarat & rukun ibadah. Misalkan, teknologi pesawat, dapat mempermudah dan mempercepat jamaah haji sampai di kota suci Mekkah dan Madinah. Speaker masjid membantu memperluas jangkauan suara Adzan. Dalam kehidupan sehari-hari, Islam juga mendukung pengembangan sains dan teknologi, selama hal tersebut tidak bersifat mengganggu ibadah dan keimanan.

Keilmuwan Islam juga menyampaikan sains yang bersumber dari wahyu Ilahi (Al Quran) misalkan: 
  • Peristiwa mumi Firaun yang jasadnya dijaga lestari berdasarkan Firman Allah dalam Al Quran, dan pada akhirnya jasad mumi Firaun tersebut baru ditemukan di abad 20
  • Mekanisme pembuahan sel telur oleh sel sperma dan perkembangan janin di dalam kandungan dijelaskan dalam Al Quran padahal di era turunnya Al Quran belum ada teknologi untuk mengamati hal tersebut.
  • Fenomena bertemunya air laut dan air tawar dan tidak mengalami pencampuran dijelaskan dalam Al Quran padahal di era turunnya Al Quran belum ada teknologi penyelaman ke dalam laut untuk mengamati hal tersebut.
  • Teori bumi bulat dan peristiwa terjadinya siang dan malam.
  • Teori penciptaan alam semesta.   
  • dll 

Jadi, antara Filsafat dan keilmuwan Islam dapat bertemu di area Sains/Ilmu Pengetahuan. Filsafat, melalui akal dan rasio dan metode berpikir nalar, logis sistematis, terus mendorong pengembangan sains. Teori gravitasi Newton berkembang menjadi teori relativitas gravitasi Einstein. Teori atom berkembang menjadi teori medan kuantum. Sains kemudian berkembang membentuk spesialisasi cabang-cabang. Ada fisika, kimia, biologi, ilmu sosial, politik, dan lain sebagainya. Filsafat juga terus berkembang membentuk berbagai aliran, cabang, dan metode. 

Agama mendorong pengembangan sains yang dapat membantu kehidupan sehari-hari umat manusia. Termasuk dalam mempermudah kegiatan beribadah umat Islam. Namun tetap menjaga agar pengembangan sains terkontrol dan tidak menggangu syarat dan rukun ibadah, tidak menggangu pemahaman agama Islam yang benar dan juga tidak mengganggu keyakinan dan keimanan. Pada dasarnya, Sains jika dikembangkan secara benar, maka akan semakin membuktikan kebenaran Wahyu Ilahi dan meningkatkan keimanan.

Namun demikian Filasafat sendiri, tidaklah bisa dibiarkan sendiri tanpa pengawasan. Seperti dijelaskan di depan, akal dan rasio adalah cipataan Tuhan. Akal dan Rasio, yang merupakan andalan Filsafat, memiliki kekurangan-kekurangan dan rawan mendapat pengaruh bisikan setan. Sehingga, akal dan rasio haruslah tetap dijaga bersih dan murni dengan cara selalu dikontrol oleh pengetahuan dan pemahaman agama Islam yang benar.   

BENARKAH ASAL MUASAL FILSAFAT DARI BANGSA YUNANI KUNO

Bagi pemahaman cendikiawan barat, filsafat dan ilmu pengetahuan dilahirkan di Yunani. Tokoh filsafat pertama adalah Thales. Dia mengemukakan pendapat bahwa segala sesuatu berasal dari air. Ia dikenal karena berhasil meramalkan terjadinya gerhana matahari, yakni pada tahun 585 SM. 

Tidak dipungkuri, peradaban-peradaban yang lebih kuno dari Yunani seperti peradaban Mesir dan Bailonia telah mengenal tulis-menulis serta ilmu teknik pengelolaan bangunan, astronomi, pertanian, material, logam dan sebagainya. Peninggalan-peninggalan mereka secara nyata dan secara arkeologis masih bisa dilihat dan ditemukan hingga sekarang. 

Namun  demikian, peninggalan peradaban Yunani lah yang dianggap merupakan cikal bakal kebangkitan pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan serta budaya intelektualitas. Para tokoh-tokoh filsafat Yunanilah yang dianggap memberikan sumbangsih pertama bagi ilmu pengetahuan modern, baik yang sifatnya teoritis maupun yang praktis, dengan segala kekurangannya. 

Para pemikir Yunani Kuno dianggap telah berhasil mengembangkan pola pikir yang mengedepankan cara berpikir bebas, kritis, dan logis dan mengejarkannya secara terbuka kepada masyarakat. Mereka melakukan spekulasi bebas tentang asal muasal kehidupan, hakikat dunia dan tujuan hidup. Cara berpikir yang mereka perkenalkan dianggap menjadi awal kebangkitan pola pikir yang melepaskan diri dari belenggu pemikiran skeptis dan pasif yang menguasai masyarakat di era itu dan di era sebelumnya. Inilah yang dianggap membedakan peradaban Yunani dengan peradaban manusia di era-era sebelumnya yang cenderung dipengaruhi pola pikir mistis yang dogmatis dan turun-temurun. 

Hasil utama dari produk pemikiran para cendikiawan Yunani kuno yang patut diakui adalah merekalah yang menemukan matematika, ilmu pengetahuan, filsafat dan menuliskan sejarah. 

Menurut pandangan saya, memang sepertinya ada kecenderungan untuk menganggap bahwa bangsa Yunanilah yang berupaya dipatenkan sebagai sumber utama kebangkitan filsafat dan ilmu pengetahuan serta intelektualitas. Hal ini karena dari semua peninggalan peradaban kuno yang dapat ditemukan, barangkali hanya peninggalan dari bangsa Yunani Kunolah yang dinilai cukup lengkap & representatif sehinga paling memungkinkan untuk ditarik kesimpulan seperti itu.

Peninggalan mereka, terutama dalam bentuk tulisan-tulisan dan catatan-catatan, cukup lestari dan meninggalkan petunjuk-petunjuk yang cukup lengkap serta masih dapat dipahami secara mudah dan dikaji secara komprehensif hingga era sekarang. 

Barangkali hal demikian dapat terjadi karena sedikit banyaknya terdapat kontribusi dari peradaban muslim yang mana di era Abbasiyah dan Andalusia, para cendikiawan muslim banyak menerjemahkan karya tulis yunani kuno, sehingga karya tersebut terus lestari. Sementara di era itu, Yunani dan Eropa masih tenggelam dalam era dark age. Sekiranya para cendikiawan muslim tidak melakukannya, mungkin karya-karya tokoh Yunani Kuno juga akan lenyap dan tenggelam di era dark age bangsa Eropa. Pada era selanjutnya, ketika peradaban eropa mulai bangkit, merekalah yang kemudian menggandrungi karya-karya tulis Yunani Kuno. 

Melalui kondisi yang demikian, maka tidak heran jika kemudian kesimpulan yang paling dapat disepakati bersama oleh para pemikir adalah bahwa bangsa Yunani kunolah yang mengawali filsafat dan ilmu pengetahuan. 

Akan tetapi saya tidak bisa serta merta mengiyakan hal ini. Berhubung saya masih mengganggap bahwa kesimpulan yang demikian, "bahwa bangsa Yunani yang mengawali filsafat dan ilmu pengetahuan", akan cenderung mengabaikan sumbangsih tokoh-tokoh pada peradaban-peradaban di era sebelumnya. 

Masih sangat memungkinkan jika di era sebelum Yunani Kuno banyak tokoh-tokoh yang jauh lebih hebat dari para filsuf Yunani kuno. Hanya saja, sayangnya, belum ditemukan peninggalan-peninggalan tertulis dan arkeologi yang lengkap & representatif,  untuk mengemukakan teori tersebut secara nyata dan dapat diterima semua pihak. 

Sebagai seorang yang beriman, tidaklah salah jika kita mempercayai suatu sumber kebenaran yang secara dogmatis memang harus selalu kita yakini kebenarannya yang mutlak.  Orang beriman percaya terhadap sumber pengetahuan yang berbasis wahyu ilahi yang disampaikan melalui para Nabi dan Rasul. 

Dalam pemahaman Islam dipercaya terdapat para Nabi dan Rasul semenjak era manusia pertama, yakni Nabi Adam alaihi salam, yang entah Beliau hidup di tahun berapa ribu atau juta sebelum masehi, hingga di era nabi & rasul terakhir & penutup, yakni Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam pada tahun 570-632 M. Kaum muslimin diinfokan bahwa total ada 124 ribu orang Nabi & Rasul, tetapi yang wajib diimani cukup 25 orang Nabi & Rasul. 

Angka tersebut belum dihitung dengan pengikut/sahabat Nabi & Rasul yang setia ataupun para penentangnya, yang menjadi tokoh yang berkontribusi besar pada umat (kontribusi positif atau negatif) setelah masing-masing Nabi & Rasul mereka wafat.

Bagi pengikut setia Nabi & Rasul, tentunya mereka memberikan sumbangsih tenaga dan pemikiran demi menjaga syariat para Nabi & Rasul terus lestari hingga diutus Nabi & Rasul baru. Sedangkan bagi tokoh yang menentang ajaran Nabi & Rasul, akan memberikan sumbangsih pemikiran yang menjauhkan umat dari ajaran asli para Nabi & Rasul. 

Kaum muslimin haruslah mempercayai bahwa Nabi Adam telah dibekali pengetahuan yang lengkap terhadap segala sesuatu. Beliau dibekali semua ilmu pengetahuan dan ilmu kebijaksanaan oleh Allah ketika masih di surga. Hal ini karena Beliau hendak diutus ke muka bumi sebagai pengelola kehidupan di bumi. Bahkan para malaikat pun tidak bisa menyaingi keilmuwan yang dimiliki Nabi Adam. Hanya Iblislah yang tidak bisa menerima hal itu, sehingga ia enggan menerima Nabi Adam. Sehingga bisa diyakini bahwa induk semua ilmu pengetahuan adalah berasal dari manusia pertama, yakni Nabi Adam.

Pada era Nabi & Rasul selanjutnya, terdapat penambahan keilmuwan sesuai dengan situasi dan kondisi umat dimana Nabi & Rasul tersebut diutus. 

Misalkan pada Nabi Idris, Allah mengajarkan ilmu tulis menulis dengan pena, ilmu jahit-menjahit, matematika, ilmu astronomi, dan lain sebagainya. 

Nabi Nuh diajarkan membuat kapal besar yang mampu bertahan dari terjangan banjir, tsunami, badai.

Kepada Nabi Sulaiman, Allah memberi mukjizat yang membuat Beliau bisa memahami bahasa binatang dan menundukkan bangsa Jin sehingga mereka bekerja untuk Nabi Sulaiman. Bahkan kita harus mengimani bahwa kerajaan Nabi Sulaiman merupakan kerajaan dengan peradaban tertinggi yang pernah ada di dunia ini yang tidak akan pernah ada tandingannya, baik kerajaan sebelumnya maupun sesudahnya. 

Dan pada akhirnya, ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan tertinggi diturunkan kepada Nabi Muhammad, melalui mukjizat kitab Al Quran yang mukjizatnya akan tetap berlaku hingga akhir zaman. 

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa semua ilmu pengetahuan dan inspirasi berpikir bangsa Yunani kuno kemungkinan besar juga merupakan hasil dari pengamatan dan penyerapan mereka terhadap peradaban-peradaban sebelumnya, yang merupakan produk dari peninggalan peradaban yang dibangun para Nabi & Rasul serta para pengikutnya yang hidup di era sebelum bangsa Yunani kuno. 

Jadi, sekali lagi, hanya karena peninggalan bangsa Yunani kuno yang berupa karya-karya tulis yang cukup lengkap dan lestari, maka kemudian diarahkan bahwa bangsa Yunanilah yang paling hebat. Dalam tulisan-tulisan mereka, bisa diketahui cara berpikir mereka yang spekulatif berdasarkan nalar yang logis dan sistematis. Hal ini dianggap menjadi cikal bakal pemikiran intelektual yang mampu melepaskan diri dari cara berpikir dogmatis yang membentuk masyarakat di era itu dan era sebelumnya. 

Akan tetapi saya juga tidak bisa mengatakan bahwa para Nabi & Rasul adalah sorang ahli filsafat. Jika definisi filsafat adalah produk pemikiran dari akal dan pikiran secara murni, nalar spekulatif, logis dan sistematis, yang melepaskan diri dari segala pemikiran dogmatis turun-temurun, maka tidak demikianlah para Nabi & Rasul yang mendapat pengetahuan dan kebijaksanan melalui wahyu ilahi. 

Saya juga tidak bisa menyatakan bahwa sebelum Yunani Kuno tidak ada tokoh-tokoh (misalkan di Mesir & Babylonia) yang memiliki pemikiran seperti filsuf Yunani Kuno dan menyebarkan pemahamannnya. Kemungkinan besar ada. Namun bukti sejarah dan peninggalan pemikiran mereka barangkali belum ditemukan, belum lengkap, atau tidak akan pernah ditemukan sama sekali karena memang telah musnah tanpa jejak. 


Jumat, 12 Mei 2023

PANDANGAN ARISTOTELES TERHADAP NEGARA YANG IDEAL

Kita mengenal Aristoteles sebagai salah seorang filsuf terkemuka di era Yunani Kuno. Ia dilahirkan tahun 384 SM. Pada masa mudanya ia menjadi murid Plato. Pada sekitar tahun 343 SM ia menjadi guru bagi Aleksander yang kelak menjadi raja Makedonia termasyhur, penakluk Eropa, Asia dan Afrika. 

Salah satu pemikiran Aristoles yang menarik adalah pandangannya tentang sistem Negara dan Masyarakat yang ideal. Di era itu, Yunani, tempat tinggal Aristoteles, menganut sistem Negara Kota. Bagi Aristoteles sistem negara ini adalah sistem yang ideal. Sebuah wilayah seluas wilayah perkotaan yang memiliki sistem pemerintahan dan mandiri. Walaupun, tak lama kemudian, sistem negara kota ini menjadi sistem yang kadaluwarsa setelah bangkitnya kekaisaran Makedonia di bawah Aleksander dan dilanjutkan kekaisaran Romawi.

Aristoteles merinci pandangannya mengenai negara kota yang ideal. Ia menyebutkan bahwa Negara amatlah penting dan dibutuhkan karena negara adalah jenis komunitas tertinggi yang bertujuan mencapai kebaikan tertinggi. Komunitas pembentuk negara dimulai dari keluarga. Keluarga dibangun dari relasi antara laki-laki dan perempuan, tuan dan budak, yang bersifat alamiah. 

Sejumlah keluarga bergabung membentuk sebuah desa. Beberapa desa membentuk negara. Walau negara muncul lebih belakangan daripada keluarga, namun hakikatnya, negara lebih utama daripada keluarga, dan lebih penting daripada individu. Keselurahan (negara) lebih utama daripada bagian-bagiannya. 

Seperti halnya sebuah organisme. Tangan merupakan bagian dari organisme. Tangan dapat melakukan fungsinya, misalkan memegang sesuatu, selama tubuh organisme itu masih hidup dan tidak hancur. Serupa dengan itu, individu tak akan dapat memenuhi tujuannya jika ia tidak menjadi bagian dari negara.

Bagi Aristoteles, ukuran wilayah suatu negara haruslah tidak terlampau besar, karena wilayah yang besar akan cenderung tidak terurus dengan baik. Ukuran wilayah negara yang ideal haruslah cukup kecil sehingga negara tersebut bisa berswasembada dan juga bisa melakukan aktivitas ekspor & impor untuk memenuhi kebutuhannya. 

Ukuran negara juga harus bisa memungkinkan seluruh wilayah negara dapat diawasi dari sebuah puncak bukit. Ukuran wilayah negara juga harus memungkinkan seluruh penduduk warganegara tersebut dapat saling mengenal perangai satu sama lain. 

Penduduk warga negara idealnya haruslah seorang yang memiliki waktu senggang yang banyak. Mereka juga sebaiknya tidak berprofesi sebagai tukang, pedagang, apalagi petani. Profesi demikian dianggap tidak terhormat. 

Aristoteles tidak menyukai profesi pedagang karena dianggapnya profesi tersebut tidak berkolerasi dengan kekayaan walau perdagangan bersangkut-paut dengan kepemilikan terhadap uang. Bagi Aristoteles kekayaan sejati adalah kepemilikan atas tanah dan rumah, bukan uang. Sementara perdagangan hanyalah kepemilikan terhadap uang. Apalagi proses menambah kepemilikan uang tersebut dilakukan melalui praktek riba. Ia sangat membenci hal ini.

Warga negara hendaknya adalah para pemilik harta benda atau aset. Sedangkan pengelola aset, misalkan petani, haruslah kaum budak. 

Bagi Aristoteles perbudakan adalah adil dan dibenarkan. Sejak lahir, sejumlah orang sudah ditentukan untuk takluk sedangkan yang lain ditentukan berkuasa. Para budak sebaiknya bukan dari bangsa Yunani, namun berasal dari ras yang lebih rendah dan semangatnya lebih lemah. 

Negara haruslah memiliki sistem pemerintahan yang bertujuan mencapai kebaikan bagi seluruh warga negaranya, bukan kebaikan untuk individu atau kelompok. Ada tiga sistem pemerintahan yang baik: monarki, aristrokasi, dan konstitusional (polity). Ada juga tiga sistem pemerintahan yang buruk: tirani, oligarki, dan demokrasi. Ada juga yang merupakan sistem pemerintahan campuran. 

Suatu sistem pemerintahan dapat disebut baik atau buruk, ditentukan oleh kualitas etika para pemegang kekuasaan, bukan oleh bentuk sistemnya. Bagi Aristoteles, monarki lebih baik daripada aristrokasi, dan aristrokasi lebih baik daripada konstitusional. Sedangkan dilihat dari sistem pemerintahan terburuk, maka tirani lebih buruk dibandingkan oligarki dan oligarki lebih buruk dibandingkan demokrasi. Karena Aristoteles menilai kebanyakan pemerintahan cenderung berwatak jahat maka diantara bentuk pemerintahan yang ada, demokrasi adalah yang terbaik.

Jumat, 05 Mei 2023

SISTEM SOSIAL & POLITIK BANGSA SPARTA

Cukup menarik penggambaran tentang bangsa Sparta sebagaimana disampaikan dalam buku Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat. Ia mengutip dari berbagai sumber. Beberapa literatur yang digunakan mengarah kepada sumber langsung dari catatan-catatan yang ditulis tokoh yang hidup sezaman dengan era keemasan Bangsa Sparta maupun sesudah kemundurannya, diantaranya dari Plutarchus, Heredotus, dan Aristoteles. 

Selama ini kebanyakan kita mengenal tentang bangsa Sparta dari kisah-kisah dan cerita-cerita yang digambarkan dalam film Hollywood seperti film berjudul "300" yang mengisahkan peperangan bangsa Sparta dengan Persia dalam pertempuran Thermopylae tahun 480 SM. Juga dari Film berjudul "Troy" yang dibintangi Brad Pitt, Eric Bana, Orlando Bloom. Menceritakan perang antara Bangsa Sparta dengan Bangsa Troy, yang merupakan kisah yang bersumber dari puisi karya sastrawan Yunani, Homer.  Walaupun tentu saja kisah-kisah film-film tersebut telah dibumbui cerita fiksi.

Kembali ke penggambaran Bangsa Sparta yang ditulis dalam buku Bertrand Russel, Bangsa Sparta dikenal sebagai bangsa yang digdaya pada masanya, dari sisi militer, yakni mulai sekitar abad 8 hingga abad 3 SM. Bangsa ini mendiami kawasan Laconia atau Lacadaemon. Berlokasi di kawasan Peloponessus bagian tenggara. Di wilayah negera Yunani sekarang. Awalnya Bangsa Sparta berasal dari Bangsa Doria dari utara yang menaklukkan daerah tersebut, merampas tanah dan menjadikan penduduk aslinya sebagai budak. Lalu muncullah negeri Sparta sebagai negara militer yang kuat dan digdaya, bersama tetangga mereka negeri Athena.

Sistem sosial dan pemerintahannya sering dikaitkan dengan seorang tokoh yang bernama Lycurgus yang telah melakukan perjalanan ke berbagai negeri seperti di Kreta, Ionia & Mesir, lalu kembali ke Yunani, ke bangsa Sparta, dan merumuskan Undang-Undang untuk bangsa Sparta. 

Lycurgus menetapkan aturan-aturan mengenai pengaturan warga negara, pendidikan, sistem sosial, ekonomi, dan sistem pemerintahaan yang menurutnya ideal bagi Bangsa Sparta. Sistem peraturan yang dirumuskannya bersifat militeristik, penuh keteraturan dan keseimbangan, berpusat pada kepentingan negara dan tidak ada kekuasaan absolut yang dipegang satu raja.

Dalam aturan mengenai kewarganegaraan, ditentukan bahea setiap anak yang baru lahir akan diperiksa oleh kepala suku. Mereka yang sehat akan diasuh dan mereka yang cacat akan dibunuh. 

Selanjutnya setiap anak laki-laki akan dimasukkan ke sekolah asrama. Mereka dilatih agar berwatak keras, disiplin, tahan derita dan memiliki kemampuan bertahan hidup yang tinggi. Anak-anak ini akan dididik dengan pengetahuan dan teknik militer hingga umur 20 tahun. Tujuannya adalah menghasilkan serdadu unggulan yang mengabdi sepenuhnya pada negara Sparta.

Selepas berusia lebih dari 20 tahun, setiap pemuda mulai diikutkan tugas-tugas militer. Mereka boleh menikah tapi masih tetap harus tinggal di asrama hingga berumur 30 tahun. Baru setelah berumur 30 tahun mereka akan dianggap sebagai warga negera penuh. 

Orang-orang Sparta menaklukkan daerah-daerah sekitarnya. Dari kegiatan penaklukkan tersebut, mereka mendapat wilayah tanah dan para budak. Budak-budak disebut helot. 

Tanah-tanah dibagi oleh negara kepada setiap warga negara Sparta secara merata dengan luas yang sama, disebut tanah persil. Tanah persil ini dikelola oleh para Helot. Hasil pengelolaan tanah, sebagian diserahkan kepada pemilik tanah yakni Bangsa Sparta, sesuai yang ditetapkan. Sisanya bisa dinikmati oleh para Helot. Khusus kaum bangsawan Sparta, mereka memiliki tanah yang lebih luas. Tanah dan para helot ini tidak boleh diperjual belikan, namun bisa diwariskan. 

Jadi dengan sistem demikian, bangsa Sparta tidak perlu bekerja. Mereka fokus pada tugas negara berupa kegiatan-kegiatan militer yang wajib bagi mereka. Pertanian dan perekonomian dijalankan oleh para Helot. 

Sistem perekonomian bangsa Sparta cukup tertutup dan cenderung mengisolasi diri. Mereka hidup sederhana, seragam, sama rasa dan sama rata, jauh dari kesan kemewahan, khas kehidupan para serdadu militer di barak, yang ditetapkan standarnya oleh Negara. 

Mereka telah mencukupkan kehidupan mereka dari hasil pengelolaan tanah mereka yang dikelola oleh para budak Helot. 

Mata uang bangsa Sparta terbuat dari besi, sehingga kurang menarik minat para pedagang luar untuk berdagang dengan bangsa Sparta. Pada era itu alat tukar global adalah emas dan perak. 

Sementara itu, kaum perempuan bangsa Sparta memiliki kedudukan istimewa di era itu jika dibandingkan kaum perempuan bangsa lain di era yang sama. Kaum perempuan bangsa Sparta diwajibkan juga menjalani pelatihan-pelatihan jasmani, seperti senam, atletik, dan lain sebagainya. Diharapkan para kaum perempuan bangsa sparta memiliki fisik dan mental yang kuat sehingga dapat melahirkan anak-anak yang sehat dan kuat. 

Sistem pemerintahan Bangsa Sparta cukup unik. Terdapat 2 raja yang berasal dari dua keluarga berbeda. Mereka menjabat secara turun-temurun. Kedua raja saling melengkapi. Keduanya juga menjadi anggota Dewan Sesepuh. 

Dewan Sesepuh ini merupakan kelompok orang pilihan Bangsa Sparta, terdiri dari 30 orang, termasuk 2 raja. Dewan Sesepuh diangkat oleh seluruh warga negara dan jabatan ini bersifat seumur hidup. Semua anggotanya adalah kalangan bangsawan. Dewan sesepuh bertugas mengadili perkara-perkara kriminal dan menyiapkan bahan-bahan kebijakan yang akan diajukan ke Majelis.

Lembaga yang disebut Majelis merupakan lembaga yang beranggotakan semua warga negara Sparta. Majelis tidak dapat mengusulkan apapun. Mereka hanya bisa memilih ya atau tidak terhadap usulan yang diajukan kepada mereka.

Salain itu terdapat pula lembaga yang disebut sebagai Lima Ephor. Lembaga yang terdiri dari lima orang yang dipilih oleh semua warga negara melalui proses undian. Lima Ephor ini memiliki kewenangan sebagai mahkamah sipil tertinggi yang bertugas mengawasi kinerja Kedua Raja yang berkuasa. 

Pada era keemasannya, sistem negara bangsa Sparta sangat dikagumi karena stabilitas politik internalnya. Namun dari sisi lain, karena bangsa Sparta merupakan bangsa yang fokus pada kegiatan militer, maka hampir tidak ada warisan dan sumbangsih mereka terhadap peradaban dunia dalam bentuk suatu pemikiran ilmu pengetahuan, juga karya seni sastra. Berbeda dengan negara tetangganya, Athena.

Bangsa sparta cenderung dikenal dalam aktivitas-aktivitas militer yang tercatat dalam sejarah. Misalnya dalam pertempuran Thermopylae (480 SM), tentara Sparta berjumlah 300 orang menghadapi pasukan Persia. Dan kemudian dilanjutkan dengan perang Plataea yang berhasil membawa bangsa Sparta pada kemenangan atas bangsa Persia.

Dalam kurun waktu yang panjang, Bangsa Sparta dikenal merupakan bangsa yang tak tertaklukkan di daratan. Hingga pada tahun 371 SM, akhirnya mereka dikalahkan bangsa Thebes dalam perang Leuctra. Hal ini kemudian menjadi akhir dari kedigdayaan sejarah militer mereka. 

Sebagai negeri yang bertetangga dengan negeri Athena, bangsa Sparta dinilai cenderung bersikap individualis. Selama kawasan yang didiaminya aman, daerah Peloponessus, maka Bangsa Sparta cenderung acuh tak acuh terhadap kondisi yang terjadi Athena dan sekitarnya. Upaya-upaya penyatuan Bangsa-Bangsa Yunani juga sering mengalami jalan buntu, karena sikap bangsa Sparta yang dinilai picik dan apatis. 

Fokus mereka pada bidang militer cenderung hanya mencetak generasi serdadu yang memiliki pola pikir seragam dan homogen. Mereka bukan generasi yang memiliki ragam keterampilan dan pola pikir seperti halnya negara tetangga mereka, Athena. Karenanya bangsa Sparta hampir tidak dikenal memiliki dan mewariskan karya-karya serta kesan-kesan bagi peradaban dunia. Selain kisah-kisah heroik dalam peperangan dan pertempuran semata. Namun keseragaman pola pikir bangsa Sparta dan sistem yang ketat dan diatur negara, memberikan stabilitas politik internal yang tinggi di negari tersebut, membedakannya dengan negara-negara di sekitarnya yang penuh gejolak pasang surut kehidupan dan tidak henti-hentinya terlibat dalam revolusi kekuasaan berulang kali. 

Kondisi yang demikian membuat banyak tokoh yang menyaksikan langsung era kejayaan bangsa Sparta memberikan apresiasi dan pujian bagi sistem Sparta. Namun setelah era kejayaanya berakhir, banyak juga tokoh yang mengkritik sistem negara Sparta tersebut. 

Jumat, 21 April 2023

PERBEDAAN PENENTUAN HARI IDUL FITRI

Setiap tahun, selama bulan puasa, selalu diramaikan dengan perbedaan penentuan kapan hari Idul Fitri. Kadang sama (berbarengan) kadang berbeda hari Idul Fitri yang ditentukan oleh pemerintah dengan beberapa ormas. 

Yang satu menggunakan metode hisab yang satu menggunakan metode rukyatul hilal. 

Metode hisab berarti awal bulan dan akhir bulan ditentukan melalui perhitungan matematis astronomis tanpa perlu melihat penampakan bulan baru (hilal) secara langsung di lapangan. Metode ini berarti awal bulan dan akhir bulan sudah dapat ditentukan jauh hari sebelumnya. 

Metode rukyatul hilal berarti setiap awal/akhir bulan selalu dilakukan pengamatan (observasi) langsung terhadap penampakan bulan baru, apakah sudah muncul/terlihat apa belum, baik dengan mata maupun dibantu teropong. Penampapakan bulan baru yang teramati langsung akan menjadi justifikasi bahwa waktu sudah memasuki bulan baru. Jika belum terlihat maka digenapkan menjadi 30 hari. Karena pilihannya, umur bulan kalender hijriyah, kalau tidak 29 ya 30 hari.

Sejatinya ini perbedaan metode. 

Selain itu perlu dipahami jika sistem waktu kalender berdasarkan hilal bulan, maka wilayah barat akan mencapai waktu bulan baru terlebih dahulu. Sehingga wilayah barat akan cenderung lebih awal. dan wilayah timur akan menyusul. Kaum muslimin menggunakan kalender hijriyah yang berbasiskan pergerakan bulan. 

Berbeda dengan sistem matahari, wilayah timur akan akan lebih dahulu dan disusul wilayah barat. Sistem matahari juga digunakan oleh kaum muslimin misalnya untuk penentuan waktu sholat harian.

Kembali ke masalah perbedaan metode hisab dan rukyatul hilal  keduanya merupakan metode ijtihad masing-masing ulama. Namun demikian jika merujuk kepada praktek yang dilakukan di era Nabi Muhammad dan para Sahabat, maka metode rukyatul hilal yang digunakan. 

Salah satu hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

صُوْمُوْا لِرُؤْيَتِهِ وَ أَفْطِرُوْا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوْا شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ

Artinya: "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Sya'ban menjadi 30 hari," (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah bersabda,

إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ ، لاَ نَكْتُبُ وَلاَ نَحْسِبُ ,الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا

Artinya: "Sesungguhnya kami adalah umat ummiyah. Kami tidak mengenal kitabah (tulis-menulis) dan tidak pula mengenal hisab. Bulan itu seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 29) dan seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 30)," (HR Bukhari dan Muslim).

Metode rukyatul hilal merupakan metode yang lazim digunakan oleh umat Islam sejak dahulu. Hal ini karena bulan diamati secara langsung dan dikoreksi setiap akhir bulan, apakah sudah tampak bulan baru (hilal) apa belum. 

Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri, ilmu matematika astronomi mengalami perkembangan pesat dan diyakini semakin akurat, sehingga para ilmuwan astronomi semakin percaya diri (confident) terhadap hasil perhitungan mereka. Akan tetapi hal tersebut masih sifatnya berupa estimasi matematis. Sehingga masih perlu dikoreksi dan diyakinkan kembali dengan melihat penampakan bulan baru (hilal) secara langsung setiap akhir bulannya sebagaimana yang dilakukan dalam metode rukyatul hilal. Kedua metode tersebut sebenarnya dapat saling mendukung. Namun demikian, penentuan dan pengambilan keputusannya, utamanya tetap perlu melalui metode rukyatul hilal setiap akhir bulan. 

Dengan demikian perlu terus dibangun diskusi ilmiah bersama diantara masing-masing ulama dan ormas di Indonesia agar dapat nantinya bisa merujuk kepada pendapat dan referensi terkuat dalam penentuan awal/akhir bulan hijriyah sehingga perayaan-perayaan idul fitri dan hari raya idul adha dapat diseragamkan dalam satu wilayah Indonesia. 

Rabu, 19 April 2023

PERANG BUDAYA

Selama ini kita mengenal kata perang sebagai aktivitas pertempuran militer. Pasukan melawan pasukan. Senjata melawan senjata. Padahal sebenarnya terdapat juga istilah yang disebut sebagai perang budaya. 

Terdapat kecenderungan budaya dari suatu bangsa/negara yang kuat akan mengalahkan budaya dari suatu bangsa yang lebih lemah. Perang budaya dilakukan sebagai upaya melemahkan kekuatan dari suatu negara/bangsa. Budaya dapat dijadikan salah satu tools dan juga salah satu pintu masuk untuk melanggengkan penguasaan suatu aspek/beberapa aspek pada suatu negara/bangsa lain sesuai kebutuhan. 

Budaya dapat diartikan sebagai cara hidup, pemahaman dan perilaku yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya sekelompok orang/bangsa/negara dapat mempengaruhi budaya kelompok lain. Budaya yang satu dapat mempengaruhi budaya lain dalam bentuk akulturasi. Proses-proses akulturasi dapat berupa adisi, sinkretisme, subtitusi, rejeksi maupun, dekulturasi.

Tidak bisa bisa dipungkuri, kita hidup dalam suatu komunitas global yang mana masing-masing bangsa memiliki nilai-nilai kehidupan dan budaya yang berbeda-beda. Pada level yang seimbang (simetris), barangkali persinggungan antar budaya dapat terjalin dalam bentuk perdagangan dan kerjasama simetris yang saling menguntungkan. Hal ini memang menjadi suatu kebutuhan bersama dalam lingkup komunitas global. 

Namun pada level kekuatan yang asimetris, terdapat kecenderungan pemaksaan budaya dari negara/bangsa yang lebih kuat kepada negara yang lebih lemah. Ini dilakukan baik dalam konteks pengenalan budaya secara halus maupun pemaksaan dengan kekuatan. 

Perang budaya dalam bentuknya yang bersifat pemaksaan, biasanya dilakukan dalam bentuk kolonialisme dan penjajahan dan tekanan militer. Negara penjajah akan melakukan pemaksaan agar budaya bangsa penjajah yang lebih diutamakan. Bisa dalam bentuk kebijakan dan hukum penerapan rewards dan punishment. Contohnya seperti yang sudah dialami bangsa ini dalam penjajahan Belanda dan Jepang. 

Dalam bentuknya yang halus, budaya asing diperkenalkan kepada bangsa lain. Misalnya dalam bentuk pengenalan budaya musik, film, kuliner, fashion dan sejenisnya. Dan kemudian ternyata hal-hal tersebut menjadi sebuah tren yang digemari dan digandrungi masyarakat lokal. Cenderungnya, kegemaran terhadap budaya asing tersebut mengalahkan minat masyarakat terhadap budaya-budaya lokal. 

Selanjutnya, negara/bangsa tersebut akan melanjutkan dengan melakukan penetrasi lebih dalam lagi melalui peningkatan kerjasama melalui perdagangan dan kerjasama bentuk lainnya misal dalam bidang teknologi, militer, pengelolaan sumber daya alam dan lain sebagainya. Hal ini merupakan strategi yang biasanya dilakukan dalam upaya pelebaran dan penguasaan market dan sumber daya di negara lain.

Contohnya Jepang. Pada awalnya kita banyak diperkenalkan dengan nproduk-produk budaya Jepang. Misalkan film serial drama, anime (kartun), kuliner jepang, fashion dan lain sebagainya. Hal ini sangat digemari masyarakat Indonesia. Baru kemudian banyak perusahaan Jepang masuk ke Indonesia, misalkan perusahaan otomotif, teknologi, konstruksi dan lain sebagainya. Sehingga dapat kita lihat banyak otomotif merek Jepang menguasai jalanan Indonesia. 

Amerika Serikat mengenalkan budayanya melalui film-film Hollywood, kuliner (McD, KFC, dll), fashion, dan lain-lain. Setelah itu, masuklah banyak perusahaan Amerika yang beroperasi di Indonesia yang mengolah sumber daya alam Indonesia. Alat-alat militer Indonesia banyak menggunakan produk militer USA. Dan lain sebagainya. 

Korea Selatan juga sama. Budaya K-Pop, drama korea, kuliner korea banyak digemari oleh masyarakat. Setelah itu banyak perusahaan korea melakukan penterasi pasar di Indonesia. Perusahaan otomotif, teknologi, konstruksi, dan lain sebagainya.  

Jadi mau tidak mau, negara seperti Indonesia yang belum memiliki nilai-nilai budaya yang  kuat, ekonomi yang kuat, teknologi yang kuat, SDM yang kuat maka akan selalu menjadi target penetrasi dari budaya negara/bangsa lain. Hal ini dalam rangka penguasaan market, sumber daya, dan pengaruh geopolitik di Indonesia. 

Maka bagaimanapun bentuknya, budaya merupakan salah satu tools yang digunakan oleh negara/bangsa kuat untuk memperkuat pengaruhnya di negara/bangsa yang lebih lemah. Ini terjadi karena ketidak seimbangan kekuatan suatu bangsa/negara dalam hubungan asimetris. 

Pola ini akan terus berlanjut karena negara/bangsa kuat ingin terus memperkuat diri sehingga membutuhkan negara/bangsa yang lebih lemah. Sebaliknya negara/bangsa yang lebih lemah akan kesulitan memperkuat diri karena belum memiliki upaya yang serius untuk memperkuat diri sendiri. Hal ini dapat juga disebabkan adannya upaya dari eksternal yang secara sengaja terus memperlemah negara-negara/bangsa-bangsa lainnya. 



Sabtu, 08 April 2023

MEMBANGUN INDUSTRIALISASI SEPAK BOLA MEMBUTUHKAN KOMITMEN JANGKA PANJANG BERSAMA

Berhubung keywords Google trend yang sering muncul adalah seputar dunia sepak bola, jadinya saya coba menuangkan sejumlah pemikiran tentang dunia persepakbolaan Indonesia.

Secara umum, sepak bola dapat dianggap telah menjadi olahraga terpopuler di dunia saat ini. Kepopulerannya tentunya bukan hanya karena banyak orang senang memainkan atau menyaksikan pertandingannya semata. Tapi tentunya di balik itu juga karena nilai bisnisnya yang lumayan dan berkelanjutan sehingga membuat banyak klub sepak bola dan para pemain sepak bola dan juga even-even sepak bola bisa terus hidup dan berkembang. 

Kebesaran dunia sepak bola juga bukan hanya dampak dari kebesaran pemain dan negara yang menjadi juara dalam even-even pertandingan sepak bola rutin dan sesaat seperti di olimpiade atau puncaknya pada even piala dunia. Tapi juga adanya klub-klub sepak bola yang menyajikan pertandingan liga dan kejuaraan yang menyebabkan even-even sepak bola terus ada setiap hari sepanjang tahun dalam berbagai bentuknya. 

Aktivitas sepak bola yang terus-menerus ini tentunya dapat terus berlangsung dengan lancar karena memang aktivitas tersebut bisa menjadi sumber pemasukan dan pendapatan yang bagus bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Baik bagi pemain, klub, pelatih, pengelola fasilitas, mechandise, sponsor, asosiasi, termasuk juga pemerintah. Atau dengan kata lain, kegiatan sepak bola telah membentuk suatu sistem pasar sepak bola, yang memiliki komponen pembeli dan penjual yang terus-menerus bertransaksi.

Yang sering disebut sebagai kiblat sepak bola dunia, adalah sepak bola Eropa Barat, khususnya di Inggris, Spanyol dan Italia. Di pusat-pusat sepak bola dunia tersebut, pemain-pemain bintang kelas dunia bermain. Klub-klub besar banyak mendapat pemasukan, baik dari sponsor, hak siar pertadingan, penjualan merchandise, tiket, hasil penjualan pemain, atau dari sumber pendapatan lainnya. Pemain-pemain sepak bola juga mendapat gaji yang fantastis. Belum lagi dari pendapatan iklan, sponsor, endorsement, dan pendapatan pribadi lainnya.

Sementara itu, Di Indonesia, seringnya sepak bola justru cenderung dililit banyak masalah. Baik karena ulah suporter anarkis, juga di sisi manajemen pengelolaan kegiatan, pengelolaan fasilitas, pengelolaan bibit-bibit pemain muda, dan lain sebagainya. Tentunya hal ini jangan sampai menjadi penghambat demi kemajuan sepak bola nasional. 

Semua permasalahan sepak bola nasional tersebut bisa diurai satu-persatu dan dicari solusinya, namun tetap dalam kesatuan bersama, yakni membentuk iklim sepak bola yang kondusif dan tentunya berkelanjutan serta saling menguntungkan bagi semua pihak.

Menurut saya ada beberapa cara/upaya/solusi berdasarkan kategori permasalahanya.


MASALAH SUPORTER

Sering kita mendengat kerusuhan antar suporter sepak bola. Kericuhan dan tindakan anarkis. Bahkan menimbulkan korban jiwa baik di kalangan suporter atau justru masyarakat umum. 

Selain tindakan hukum yang tegas, perlu upaya mendorong suporter agar semakin profesional. Para suporter perlu memiliki suatu wadah berupa komunitas yang sifatnya profesional dan legal serta diakui oleh pihak klub maupun pemerintah setempat. 

Mereka yang mengaku suporter suatu klub sepak bola perlu mendaftarkan diri di suatu grup komunitas tersebut agar diakui sebagai suporter resmi. Bukan ala-ala atau musiman. Tentunya, dengan mendaftarkan diri, mereka juga mendapat benefit-benefit khusus misal mendapat diskon harga tiket, diskon merchandise, dan program loyality lainnya jika terdaftar sebagai member aktif asosiasi suporter. 

Sifat membership bisa gratis, atau berbayar dengan berbagai pilihan level dan tingkatan benefit yang dapat mereka peroleh. Lebih jauh lagi, jika klub sifatnya seperti badan usaha/perusahaan, maka mereka yang mengaku supporter harus didorong agar memiliki bagian saham.

Dengan demikian, para suporter terdorong agar menjadi suporter profesional yang mendorong secara positif kemajuan tim yang mereka dukung. 


MASALAH KEUANGAN KLUB SEPAK BOLA

Klub sepak bola beberapa dapat kucuran dana dari pemerintah daerah. Ada juga yang berkat sponsor. 

Sebenarnya bisa juga didorong agar klub semakin kreatif dalam memperoleh sumber pemasukan. Misalnya melalui penjualan merchandise resmi/official.  

Namun demikian, hal ini perlu didukung penerapan sistem perlindungan hak kekayaan intelektual/hak cipta secara tegas, cepat dan tanggap dari para regulator dan penegak hukum. Klub juga perlu memilah-milah mitra produsen dan pemasar merchandise mereka. Dengan demikian sumber pemasukan melalui penjualan merchandise bisa optimal. 

Selain itu  klub bisa juga membuka akademi/sekolah sepak bola dengan berbagai levelnya. Tentunya untuk menarik minat calon peserta didik, akademi sepak bola tersebut perlu memberikan benefit-benefit jelas dan nyata bagi masa depan siswa/siswi. 

Sistem jual beli dan rekruitmen pemain dan pelatih juga perlu dikelola dengan baik. Hal ini agar pemain semakin profesional. 

Klub juga dapat memiliki cabang-cabang usaha lain, yang dapat membantu menambah pundi-pundi cuan. Bisa berupa usaha yang masih berhubungan dengan sepak bola, misal fitness center, jasa outbond capacity building. Bisa juga berupa usaha yang di luar konteks, misal warung kopi, cafe, dan lain sebagainya. Namun demikian, mudah-mudahan klub masih bisa konsentrasi pada aktivitas utama mereka yakni memenangkan kompetisi sepak bola.


MASALAH FASILITAS

Fasilitas memiliki cakupan yang luas. Yang paling terlihat tentu saja stadion sepak bola dengan berbagai fasilitasnya. Perlu biaya operasional dan perawatan stadion yang tidak sedikit. 

Sponsorship dapat dioptimalkan sehinga ada biaya yang tahunan yang nyata untuk membiayai operasional stadion. 

Penyewaan stadion dan fasilitas lainnya juga dapat dioptimalkan. Audit stadion dan fasilitasnya serta sertifikasi juga diperlukan untuk menjamin kelayakan. 

Fasilitas lain yang perlu dipertimbangkan adalah digitalisasi. Salah satunya teknologi VAR. Ini dapat mendorong profesionalisme dan kualitas pertandingan sepak  bola. 


PERSEPSI MASYARAKAT 

Barangkali, bagi masyarakat Indonesia kebanyakan, dunia sepakbola, atau olahraga nasional pada umumnya dianggap sebatas hobi atau tontonan semata. Belum dianggap sebagai profesi menjanjikan, baik sebagai pemain ataupun pelatih. 

Berbeda dengan masyarakat di belahan dunia lain. Misalnya di Amerika Latin. Mungkin masyarakat di sana telah menganggap profesi pemain sepak bola sebagai salah satu profesi yang menjanjikan masa depan yang cerah. Mereka telah melihat bukti-bukti nyata, banyak orang-orang sekitar mereka yang bisa menjadi sukses setelah menjadi pemain sepak bola. Bahkan di antara mereka banyak yang menjadi pemain bintang. Apalagi jika bisa berhasil merumput di Eropa dengan gaji fantastis. Pulang kampung pastilah disambut bak sultan.  

Untuk itu perlu ada upaya perubahan persepsi masyarakat indonesia tentang sepak bola. Tentunya ini tidak bisa dilakukan secara instan.


USAHA-USAHA PENDUKUNG

Sebagai timbal balik dari penyelenggaraan sistem sepak bola nasional yang sukses, tentunya perlu juga upaya saling mendukung dengan usaha-usaha lainnya. Misalnya jasa dan usaha penyediaan jersey sepak bola, merchandise, sepatu, bola dan lain sebagainya. 

Usaha-usaha pendukung tersebut perlu didorong agar semaksimal mungkin menggunakan produk dan jasa dari provider lokal dan merek domestik. Hal ini agar sepak bola indonesia juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. 


Sementara ini, seperti itu dulu yang sempat terpikirkan. Semoga bermanafaat.  


 

Rabu, 05 April 2023

FENOMENA DUKUN INDONESIA SEMAKIN MERESAHKAN

Sudah tak terhitung terjadi berbagai macam kasus kriminal seperti pembunuhan, penipuan, pencabulan, pemerkosaan dan sebagainya yang bertemakan dukun. Baru-baru ini terjadi lagi pembunuhan berlatar belakang kisah perdukunan. Sepertinya perlu solusi yang nyata agar ke depannya masyarakat Indonesia bisa semakin cerdas menyikapi fenomena dukun atau yang disebut "orang pinter".
Kita mengenal berbagai macam dukun, mulai dari dukun santet, dukun pengganda uang, dukun pelet enteng jodoh, dukun peramal masa depan, dukun penerawang mahluk halus, dukun supranatural, dukun pawang hujan dan lain sebagainya. Bahkan ada juga dukun yang serba bisa. All in one.

Yang saya ketahui, orang disebut dukun jika dia dianggap orang yang memiliki kemampuan khusus dan cenderung mengarah ke kemampuan supranatural dan gaib. Bahkan kemudian masyarakat menyebutnya sebagai "orang pintar". 

Menurut saya ada tiga kagegori dukun. 

KATEGORI PERTAMA adalah dukun asli. Dapat disebut dukun asli jika orang tersebut memang memiliki hubungan kontrak dengan bangsa jin. Dia bekerjasama dengan bangsa jin sehingga bisa melakukan hal-hal yang gaib. Dia bisa melakukan santet, pelet, dan semacamnya. Sehingga bisa juga disebut sebagai tukang sihir, penyihir, tukang santet, dan sejenisnya. 

Ini adalah perkara yang diharamkan dalam Islam. Apapun alasannya, alam manusia dan alam jin berbeda. Sehingga tidak dibolehkan adanya kontak hubungan tolong menolong antara bangsa jin dengan bangsa manusia, baik untuk kebaikan, apalagi untuk kejahatan. Termasuk juga bagi masyarakat yang menggunakan jasanya. Bahkan mendatanginya dilarang. 

Baik dukun ini mengaku-ngaku sebagai dukun yang bekerjasana dengan jin jahat maupun jin baik, sehingga ada istilah dukun hitam maupun dukun putih, hal ini sama saja menurut pandangan agama Islam. Karena jin yang mendekati manusia pastilah memiliki niat menjerumuskan manusia kepada kesesatan dan kemusyrikan. Jika jin tersebut benar-benar baik dan soleh/solehah pastilah ia akan fokus beribadah di alamnya dan tidak berkomunikasi dengan manusia dan mencampuri urusan manusia.

Untuk dukun asli ini dijelaskan dalam Al Quran beberapa kisah misal tentang Malaikat Harut & Marut yang diutus Allah Azza Wa Jalla ke bangsa Babilonia untuk mengajarkan tentang sihir, dan kemudian justru disalah gunakan oleh bangsa Babilonia sehinga makin tersebarlah kerusakan. Juga kisah Nabi Musa melawan kumpulan para pesihir istana andalan Firaun yang akhirnya mereka kalah telak karena tipu daya sihir tidak akan dapat melawan kekuatan mukjizat Nabi Musa. Terdapat pula hadis Nabi yang mengisahkan seorang penyihir dari kalangan kaum Munafik, sekutu kaum Yahudi yang memusuhi kaum Muslimin, menyerang Nabi Muhammad dengan ilmu sihir dan santet dan kemudian Nabi Muhammad mengajarkan cara mengatasinya.

KATEGORI KEDUA adalah Dukun palsu. Biasanya seorang dukun palsu mengaku-ngaku memiliki ilmu gaib, sering mempertontonkan ilmu gaibnya, mengaku dapat meramalkan masa depan dan lain sebagainya, bahkan membuka praktek secara terang-terangan. Padahal itu adalah trik-trik dalam ilmu sulap yang bersifat teknis dan ilmiah atau bersifat fenomena alam, manipulasi psikologis, sugesti, dan sejenisnya. Dukun seperti ini ada yang berkedok agama (ilmu putih/karomah, dll) maupun yang berkedok ilmu hitam. Sehingga ada yang tidak mau disebut dukun, tapi maunya disebut ustad, gus, kyai, dan sejenisnya. Alasannya bisa untuk kepentingan komersial pribadi dan sepertinya mengarah ke tindak penipuan pada berbagai levelnya. 

Terlepas dari 2 kategori di atas, sebenarnya ada juga KATEGORI KETIGA yakni dukun yang mengandalkan suatu keahlian dan pengalaman yang bersifat teknis pada suatu bidang. Misalnya dukun tukang pijat dan dukun beranak. 

Dukun tukang pijat memiliki keahlian pijat-memijat, hafal lokasi sendi, urat, dan otot, sehingga jasanya sering digunakan oleh sejumlah orang yang membutuhkan. Dukun beranak memiliki keahlian membantu persalinan kelahiran anak agar lancar. 

Mereka biasanya juga disebut dukun karena memiliki kemampuan teknik yang unik dan aplikatif yang dianggap membantu masyarakat sekitar. Namun berbeda dengan tukang bangunan, tukang kayu, tukang lainnya yang tetap disebut tukang bukan dukun. Barangkali karena keahlian dukun pijat dan dukun beranak yang relatif langka dan bersifat unik.

Untuk kategori ketiga ini dikembalikan kepada pribadi masing-masing dukun tersebut. Ada yang murni mengandalkan teknik dan pengalaman. Ada juga yang mengarah atau mengkombinasikan dengan metode dukun pada ketegori sebelumnya (dukun asli atau palsu). Baik untuk alasan komersial maupun kedok tujuan kriminal, misal: dukun tukang pijat yang cabul. 😅🤣🙈 

Semoga bermanfaat pengetahuan saya di dunia perdukunan ini. Sekedar mengikuti perkembangan google trends aja. 🙏😅🤣🙈

Selasa, 04 April 2023

Cara Mengatasi Adsense Ads.Txt Notifikasi Penghasilan Anda berisiko Tahun 2022 Pada Blogger


Ketika saya masuk ke akun website dashboard Adsense saya, terdapat notifikasi : "Penghasilan Anda Beresiko - Anda perlu memperbaiki beberapa masalah file ads.txt untuk menghindari dampak yang serius pada pendapatan anda."  Sesuai screenshot di atas.

Setelah saya pelajari, saya menemukan cara mengatasi notifikasi permasalah tersebut. Langkah-langkah pemecahannya sebagai berikut:

  1. Klik "Perbaiki Sekarang" pada halaman akun adsense sesuai screenshot di atas.
  2. Anda akan dibawa ke halaman baru yang menginformasikan bahwa Anda perlu mendownload file ads.txt. Klik "Donwload" file dan buka file ads.txt tersebut. File ini dapat dibuka menggunakan aplikasi notepad. File tersebut berisi sebuah code kira-kira seperti ini : "google.com, pub-0000000000000000, DIRECT, X00X00XXX0000XX0." Copy kode tersebut. Lalu ke step 3. Lain cerita, pada kasus saya sesuai screenshot di atas, saya telah mengimplementasikan ads.txt pada blog saya namun pada halaman dashboard adsense/situs terdapat informasi bahwa status ads.txt "tidak ditemukan". Untuk kasus ini bisa dicoba langsung step 3-4. 
  3. Buka dashboard blog anda. Saya menggunakan blog dari blogger. Pada dashboard blogger, masuk ke "Setting", lalu scroll ke bawah hingga muncul "Monetisasi". Pada bagian Monetisasi ini terdapat informasi "Aktifkan ads.txt kustom". Klik aktifkan. Lalu Klik "ads.txt kustom", lalu paste code ads.txt anda (yang sebelumnya di-copy dari code pada notepad ads.txt) ke dalam box, lalu simpan. Refresh web blogger.
  4. Cek apakah implementasi input kode anda tersebut pada blogger telah benar. Caranya, buka tab browser baru. Ketikkan htttps://www.nama-domain-web-anda.com/ads.txt. Jika terbuka halaman yang menampilkan code yang telah anda inputkan, berarti implementasu ads.txt pada blogger anda telah benar. 
  5. Tunggu beberapa hari. Insya Allah notifikasi ads.txt pada dashboard adsense anda akan hilang sendiri.  
  6. Jika belum teratasi, coba pastikan lagi dari step 3-4. Atau coba hubungi Customer Service Google Adsense. 
Selamat mencoba. Semoga berhasil.