Jumat, 17 Januari 2020

DOA KETIKA TERBANGUN TERKEJUT DARI TIDUR PADA MALAM HARI

Terdapat amalan sunnah yakni membaca doa pada saat kita terkejut/terkaget dan terbangun dari tidur pada malam hari. Doa ini cukup pendek dan mudah dihafal serta secara umum sudah sangat familiar bagi kita selama ini. 

Jika doa ini dibaca dan kemudian orang tersebut meminta ampunan, maka akan diampuni oleh Allah. Jika setelah membaca doa ini dia berdoa memohon sesuatu kepada Allah, maka akan dikabulkan doanya oleh Allah. Dan jika dia berwudhu kemudian melaksanakan sholat, maka sholatnya akan diterima oleh Allah. 

Masya Allah, amalan sunnah yang berupa doa ini merupakan berkah bagi kita untuk semakin menyempurnakan amalan-amalan ibadah kita. 

Berikut hadis dan doa yang dimaksud. 

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadir, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkanKemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (Hadits shahih; riwayat Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1:149)

*) 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، الحَمْدُ للهِ، وسُبْحَانَ اللهِ، ولاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ،ولاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, hanya Dia, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu; segala puji hanya bagi Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Mahabesar Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah.



JANGAN MALU MENUNJUKKAN CIRI ISLAM-MU

Janganlah malu dan minder menampilkan ciri-ciri keIslaman sesuai sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. 

Tinta emas sejarah mencatat, ketika kaum muslimin masih memegang teguh sunnah dan menjaga kemurnian ajaran agama, Allah menetapkan kejayaan dan kedigdayaan berada di tangan kaum muslimin. Saat itu, kaum muslimin menjadi pelita dan kiblat peradaban dunia. 

Namun ketika sunnah-sunnah Nabi mulai ditinggalkan bahkan dianggap aneh, dan malah kaum muslimin cenderung mengikuti cara-cara hidupnya kaum di luar Islam maka Allah azza Wa Jalla mencabut kadigdayaan dari tangan kaum muslimin. Kaum muslimin menjadi berpecah belah, lemah, dan terbelakang.

Kamis, 09 Januari 2020

BERPEGANG TEGUH PADA AGAMA SEPERTI MENGGENGGAM BARA API


Sulitnya berpegang teguh pada ajaran agama Islam yang benar telah pernah disampaikan oleh Rasulullah. 

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dijelaskan dalam Tuhfatul Ahwadzi bahwa di zaman tersebut, orang yang berpegang teguh dengan agama hingga meninggalkan dunianya, ujian dan kesabarannya begitu berat. Ibaratnya seperti seseorang yang memegang bara (nyala) api.

Ath Thibiy berkata bahwa maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam bara api karena tangannya bisa terbakar sama halnya dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam saat ini, ia sampai tak kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agamanya. Hal itu lantaran banyaknya maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat pun begitu banyak, kefasikan pun semakin tersebar luas, juga iman pun semakin lemah.

Sedangkan Al Qari mengatakan bahwa sebagaimana seseorang tidaklah mungkin menggenggam bara api melainkan dengan memiliki kesabaran yang ekstra dan kesulitan yang luar biasa. Begitu pula dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman ini butuh kesabaran yang ekstra.

Seperti itulah gambaran orang yang konsekuen dengan ajaran Islam saat ini. Mereka yang ingin terus menjalankan ibadah sesuai sunnah Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, akan merasakan begitu sulitnya dan begitu beratnya. Kadang cacian yang mesti diterima. Kadang dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Kadang jadi bahan omongan yang tidak enak. Mendapatkan permusuhan. Sampai-sampai ada yang nyawanya dan keluarganya terancam. Demikianlah resikonya. Namun nantikan balasannya di sisi Allah yang luar biasa andai mau bersabar.