Sabtu, 07 Desember 2019

PERBEDAAN CARA SUKSES DUNIA ORANG BERIMAN DAN ORANG DI LUAR ISLAM

Cara kaum muslimin mencapai kesuksesan dunia berbeda dengan cara orang-orang di luar Islam. 

Kalau orang di luar Islam, mereka akan memaksimalkan upaya-upaya dunia mereka, melalui kerja keras banting tulang. Kerja, kerja, kerja, kerja tanpa henti. Selain itu juga melalui jalur pendidikan dunia yang setinggi-tingginya. Mendayagunakan secara maksimal akal dan rasio, melakukan riset-riset dan berinovasi tiada henti. Menggalakkan entrepreneurship, memaksimalkan potensi diri tanpa batas. Hingga waktu tidurnya sedikit. 

Berbeda dengan kaum muslimin yang beriman yang seolah kesehariannya sudah terbebani banyak kewajiban dan sunnah syariat. Ada syariat sholat 5 waktu, sholat-sholat sunnah, bayar zakat, infaq, sedekah, puasa ramadhan dan puasa-puasa sunnah, naik haji, dan kewajiban serta sunnah lainnya. Seolah waktu tersisa untuk mencari dunia bagi kaum muslimin beriman hanya sedikit saja.

Bahkan waktu tidur orang beriman juga banyak berkurang. Bukan karena bekerja tapi karena ibadah. Justru kalau kaidah dalan syariat Islam, tidurlah di awal waktu (setelah Isya), bangun di 1/3 malam terakhir untuk melaksanakan sholat tahajjud, di pagi hari bertebaranlah di muka bumi mencari rejeki yang halal barokah sekedarnya dengan iman dan takwa dan banyak berdzikir. Dari kaidah ini bisa diketahui bahwa sedikitnya waktu tidur kaum muslimin beriman bukan karena bekerja banting tulang tetapi karena melaksanakan sholat malam. 

Namun demikian, walau waktu tersisa bagi kaum muslimim untuk mencari dunia seolah singkat, jika Allah berkehendak, maka dunia dan segala isinya akan diberikan kepada kaum muslimin sesuai dengan yang dikehendaki Allah. 

Alhasil kaidah dan keistiqomahan kaum muslimin beriman ini telah terbukti pernah melahirkan pengusaha-pengusaha hebat nan dermawan seperti Ustman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dll. Dan bahkan di era para Sahabat Nabi itu pun dua negeri adidaya saat itu, Romawi dan Persia, berhasil ditaklukkan. 

Jadi bagi kaum muslimin silahkan memilih cara menggapai kesuksesan dunianya. Apakah akan meniru cara-caranya orang di luar Islam atau akan kembali istiqomah melalui cara-cara Islam seperti pernah dicontohkan generasi salafus shaleh. 
🙏👍

Senin, 02 Desember 2019

ISTIQOMAH ITU BERAT, KALAU RINGAN NAMANYA ISTIRAHAT

Istiqomah itu berat. Kalau ringan namanya istirahat. Janganlah beranggapan kalau sudah komitmen ber-Islam dengan baik dan benar, berhijrah meninggalkan kemaksiatan untuk kemudian berupaya menegakkan Al Quran dan Sunnah, maka hidup akan tenang dan tentram, dijamin masuk surga. 

Tidak demikian. 

Justru ujian akan datang semakin kencang, bertubi-tubi. Ini adalah hakikat dunia yang memang diciptakan sebagai ujian bagi manusia. Dunia merupakan tempat berlelah-lelah bagi orang beriman. Tempat menanam amal-amal dan menghadapi segala ujian. 

Sedangkan tempat istirahat orang beriman adalah surga. Ini tempat penuh segala kenikmatan dimana kita akan memanen amal-amal kita selama di dunia. Hal ini hanya bisa diraih melalui amalan-amalan kita yang Diridhoi oleh Allah Azza wa Jalla. 

Jadi mumpung masih di dunia, banyak-banyaklah beramal, terus perbaiki kualitas amalan, serta bersabarlah dan istiqomahlah dalam menghadapi segala ujian. 

Allâh Azza wa Jalla berfirman: Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu [Muhammad/47:31]

Allâh Azza wa Jalla berfirman: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami Telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? [al-‘AnkabĂťt/29:2]

Allâh Azza wa Jalla berfirman: Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli ‘Imrân/3 : 186]

RasĂťlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Ujian itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allâh membiarkannya berjalan di atas bumi dengan tidak memiliki dosa [HR. at-Tirmidzi no.2398 , an-Nasâ’i di as-Sunan al-Kubrâ no. 7482 dan Ibnu Mâjah no. 4523 (Hadits shahĂŽh. Ash-ShahĂŽhah no. 143)]

RasĂťlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa’d bin AbĂŽ Waqqâsh Radhiyallahu anhu : “Ya RasĂťlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” [HR. at-Tirmidzi no. 2398, an-Nasâi no. 7482, Ibnu Mâjah no. 4523 (ash-ShahĂŽhah no. 143)]

Minggu, 01 Desember 2019

SAUS SAMBAL ALAMI SEHAT ALA CHEF ALEX

Ceritanya ingin makan omelet/telur dadar lengkap dengan saus sambalnya. Tapi inginnya saus sambal yang alami, sehat, tanpa bahan pengawet, MSG, pewarna dan bahan kimia lain. Juga tidak memakai gula pasir. Akhirnya coba sendiri buat. Berikut bahan dan proses pembuatannya.

BAHAN:
1. Tomat 8-10 butir. Sesuai selera.
2. Bawang putih 1 buah/bongkol. kupas kulit.
3. Cabai rawit segenggam. Bisa dicampur dengan cabai kriting.
4. Gula merah/aren 3 sdm.
5. Garam secukupnya.
6. Tepung Talbinah 4 sdm, campur sedikit air sehinga terbentuk adonan kental.

PROSES :
1. Rebus tomat, bawang putih dan cabai sampai matang. Tiriskan dan tunggu agak dingin.
2. Masukkan ke blender. Tambahkan sekitar 300 ml air. Haluskan. 
3. Tuang adonan dari blender ke wajan. Didihkan. 
4. Tuang gula merah/aren dan garam. Aduk-aduk.
5. Tuang adonan tepung talbinah dan langsung aduk-aduk. 
6. Terus didihkan sampai mencapai tingkat kekentalan dan rasa yang sesuai. 
6. Matikan api, biarkan, dinginkan, lalu tuang ke wadah kaca. Insya Allah bisa disimpan di kulkas untuk waktu lama.

SELAMAT MENCOBA 
😅🤣🙏👨‍🍳👩‍🍳🤤