Tampilkan postingan dengan label BISNIS DAN MANAJEMEN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BISNIS DAN MANAJEMEN. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Oktober 2014

MEMAHAMI DASYATNYA PERKEMBANGAN EKONOMI CHINA


Profesor Gregory E Chow, dalam bukunya yang berjudul Interpreting China’s Economy, mengambarkan kiat-kiat sukses apa saja yang telah dilakukan RRC dalam memacu pertumbuhan ekonominya hingga ke level yang mampu mengalahkan Amerika Serikat. Dan ini mampu dicapai China hanya dalam kurun waktu yang cukup singkat, yaitu 30 tahun. Dari tahun 1978 semenjak revolusi ekonomi dijalankan hingga 1998, ekonomi China mulai mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari angka rata-rata pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) China yang terus tumbuh sekitar 9,5 persen per tahun. Dari tahun 1998 hingga 2007 PDB China bahkan telah tumbuh di atas 10 persen per tahun. Dengan menggunakan asumsi-asumsi yang sangat konservatif saja, Profesor Chow memproyeksikan bahwa pada tahun 2020 PDB China akan mampu melebihi PDB AS.

Kesuskesan China dalam memacu pertumbuhan ekonominya bukanlah keajaiban. Hal ini merupakan hasil dari hukum ekonomi. Terdapat tiga kekuatan pendorong yang sangat mendasar yang berada di balik perkembangan cepat tersebut. Ketiga kekuatan pendorong tersebut adalah : sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi, seperangkat institusi pasar yang berfungsi, dan posisi China yang merupakan negara sedang berada pada tahap awal perkembangan ekonomi.

A. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia berarti kemampuan manusia dalam masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah keterampilan dan etika kerja dari para buruh, serta kecerdasan dan kecerdikan dari para pengusaha. Kualitas SDM merupakan bagian dari tradisi sejarah dan kebudayaan masyarakat. Bukan suatu kemampuan manusia yang bisa didapatkan hanya dalam kurun waktu satu atau dua dasawarsa.

Kita mengenal China sebagai negeri yang memiliki akar kebudayaan yang kuat. Sejak zaman kuno China telah terkenal dengan berbagai keterampilan SDM-nya dalam menghasilkan produk-produk bernilai jual tinggi. Beberapa produk tersebut diantaranya wadah perunggu kuno, sulaman sutera, porselen dan keramik kuno, perabot, kertas dan bubuk mesiu. Kualitas-kualitas SDM ini berhasil dipelihara dan ditingkatkan dari generasi ke generasi. China telah melalui masa sejarah yang panjang dimana disertai kisah pasang surut kemajuan dan kemunduran peradaban. Pada era modern perekonomian China sempat tenggelam. Hingga akhirnya, sekitar 30 tahun yang lalu China masuk pada momen yang tepat untuk dapat bangkit kembali dengan memaksimalkan nilai-nilai tradisi yang telah dimiliki sebagai salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonominya.

Selama ini para pakar ekonomi sering menilai dan mengukur kualitas SDM suatu negara melalui analisa terhadap data tingkat pendidikan yang mampu ditempuh penduduk. Profesor Chow menilai metode ini tidaklah akurat. Metode ini dinilai tidak mampu menggabungkan etika kerja dengan kecerdikan masyarakat yang sebenarnya merupakan produk dari nilai-nilai tradisi kebudayaan yang mendarah daging.

Tidak diragukan lagi, China dapat dikatakan memiliki SDM berkualitas tinggi sejak zaman kuno. Negara-negara lain seperti Jepang, Jerman, Korea Selatan, Singapura, dan Amerika Serikat juga memiliki SDM berkualitas tinggi. Masing-masing Negara tersebut tentunya memiliki nilai-nilai dan akar tradisi kebudayaan yang berbeda. Namun apapun itu bisa dikatakan negera-nergara tersebut berhasil mengangkat nilai-nilai tradisi dan kebudayaan mereka menjadi sebuah landasan untuk memupuk semangat dan etos kerja yang tinggi nagi masyarakatnya.

B. Seperangakat Institusi Pasar Yang Berfungsi

Sebelum reformasi ekonomi China pada tahun 1978, China belum memiliki perangkat institusi pasar yang jelas. Hal ini merupakan penyebab mengapa pertumbunhan nekonomi China sebelum refromasi ekonomi gagal berkembang dengan cepat.
Institusi pasar di sini dapat diartikan sebuah sistem yang memungkinkan orang-orang berbakat untuk mengembangkan diri mereka sehingga mereka dapat meningkatkan kekayaan mereka dan sekaligus meningkatkan kekayaan masyarakat. Institusi pasar memungkinkan aktivitas-aktivitas ekonomi untuk dimotivasi dengan baik. Mereka yang bekerja keras akan mendapatkan imbalan yang lebih baik dari mereka yang malas. Sumber daya dan fasilitas pendukung dapat dikoordinasikan dengan baik untuk selalu diarahkan pada lokasi-lokasi yang paling membutuhkan. Perangkat insitusi pasar ini menjamin keseimbangan permintaan serta penawaran pasar.

Semenjak reformasi ekonomi Pemerintah China terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap perangkat institusi pasar mereka. Awalnya mereka menjalankan sistem ekonomi terencana, namun secara bertahap mereka menerapkan sistem ekonomi pasar. Pada awalnya banyak kelemahan-kelemahan yang dimiliki institusi pasar China, misal dalam sistem perbankan dan sistem hukum. Namun Pemerintah China telah berhasil melakukan perbaikan-perbaikan secara terus menerus. Dan hal ini mendapat respon positif dari para pelaku pasar dimana mereka terus menerus mengembangkan diri secara positif.

Dengan mempelajari sajarah pertumbuhan ekonomi China dalam kurun waktu 30 tahun terakhir (sejak reformasi ekonomi), kita mendapatkan sebuah pelajaran bahwa ternyata kegiatan ekonomi dapat berkembang dengan cepat walaupun institusi pasarnya tidak sempurna. Hal ini mampu dicapai jika terdapat komitmen dari Pemerintah untuk melakukan perbaikan terus menerus terhadap institusi pasarnya. Selain itu, institusi-institusi ekonomi ternyata dapat ditingkatkan dan dikembangkan dalam sebuah sistem ekonomi pasar walau tanpa peranan signifikan dari Pemerintah. Di China, hal ini dapat dilihat dari perkembangan perusahaan-perusahaan kota dan desa pada tahun 1980-an yang bergerak cepat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi pada masa itu.

Hal yang tak kalah penting untuk dibahas adalah kualitas interaksi antara SDM dengan institusi-institusi pasar. Pada sistem ekonomi pasar yang sudah mapan, kesempatan masing-masing orang seringkali tidak terbuka lebar. Terdapat kecenderungan hanya anak orang-orang kaya yang lebih bekesempatan untuk sukses. Namun di China, terdapat fenomena yang berbeda. Apabila kita melihat ke belakang pada sekitar tahun 1978 ketika reformasi ekonomi dimulai pertama kali, sebagian besar masyarakat China pada masa itu adalah masyarakat miskin. Masing-masing penduduk China pada masa itu memiliki kesempatan yang hampir sama untuk meraih kesuksesan dengan memanfaatkan insentif Pemerintah untuk memulai usaha mereka. Selain itu mereka juga memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai level pendidikan tertinggi. Pendidikan merupakan salah satu harapan masyarakat China pada masa itu untuk megubah nasib mereka. Banyak anak-anak miskin di China yang kemudian diberikan fasilitas untuk menempuh pendidikan tinggi di universitas-universitas terbaik di dunia.

C. Posisi China Sebagai Negara Berkembang
Faktor ketiga yang merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi China yang cepat adalah posisi China sebagai Negara yang berkembang. China berhasil memanfaatkan kesenjangan penguasaan teknologi antara Negara berkembang dengan Negara-negara maju melalui alih teknologi secara cepat.

Dengan memahami ketiga faktor pendorong ekonomi China dapat diperdiksi bahwa ekonomi China akan terus tumbuh. Hal ini dapat dicapai jika Pemerintah China dapat menjamin keberadaan ketiga faktor tersebut dan kemudian memadukannya dengan stabiilitas politik yang memadai. Nantinya, ketika kesenjangan penguasaan teknologi semakin menyempit, angka pertumbuhan ekonomi akan menurun secara perlahan. Namun demikian, diperirakan angka pertumbuhan China ini akan berada di atas 8 persen per tahun setidaknya selama 10 – 15 tahun yang akan datang.

Sabtu, 12 Mei 2012

SEMANGAT BERWIRAUSAHA


David McClelland menyatakan bahwa suatu bangsa bisa mencapai kemakmuran finansial apabila jumlah entrepreneur atau pengusaha yang dimilikinya adalah paling sedikit 2 persen dari total jumlah penduduknya. Berdasarkan data dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), jumlah pengusaha di Indonesia saat ini adalah 0,24 persen dari total penduduk, atau sekitar 568.800 orang dengan asumsi jumlah penduduk total Indonesia sebanyak 237 juta jiwa. Angka tersebut dinilai terlalu sedikit dibandingkan dengan rasio populasi pengusaha muda di negara-negara ASEAN lainnya.

Sebagai gambaran, di Singapura, persentase jumlah pengusahanya mencapai 7,20 persen dari total jumlah penduduknya. Sementara di India yang merupakan negara yang tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, memiliki jumlah pengusaha sekitar 11 persen dari total jumlah penduduknya yang berjumlah 1,2 miliar jiwa.

Jumlah ideal pengusaha Indonesia semestinya 4.740.000. Artinya, dari kondisi ideal tersebut maka Indonesia masih kekurangan sekitar 4.171.200 orang wirausahawan. Peluang yang sangat besar dan masih terbuka lebar.

Dari jumlah pengusaha di Indonesia yang sebanyak 568.800 orang, 75 persen diantaranya adalah pengusaha muda atau 0,18 persen dari total jumlah penduduk. Sebagai perbandingan, Malaysia memiliki jumlah pengusaha muda sebanyak 16 persen dari total jumlah penduduk. Artinya Indonesia masih tertinggal sangat jauh. Jumlah pengusaha muda tersebut memberikan gambaran kondisi perekonomian suatu negara di masa mendatang. Kumpulan pengusaha muda inilah, yang nantinya akan melahirkan pengusaha-pengusaha utama dalam perekonomian.

Secara global, menurut Marshall Silver dalam bukunya Passion, Profit & Power, disebutkan ternyata hanya 1% penduduk dunia yang menguasai 50% uang yang sedang beredar. Tung Desem Waringin dalam bukunya Financial Revolution, menyebutkan pengalamannya bekerja di kantor cabang sebuah bank swasta dimana dia menyebutkan terdapat hanya 1% orang yang menguasasi 75% dana bank yang ada. Atau 5% orang menguasai 90% uang yang beredar. Ini sungguh menyedihkan karena 95% orang harus berebutan menguasai hanya 10% uang yang beredar.

Apabila semua uang yang ada di dunia dikumpulkan dan kemudian dibagi sama rata kepada semua penduduk dunia, maka masing-masing orang akan mendapatkan uang sebesar USD 2.400.000, atau sekitar 24 milyar rupiah (asumsi 1 USD = Rp 10.000). Marshal menyebutkan dari hasil studinya, bahwa sekalipun semua orang telah mendapatkan pembagian uang sama rata ini, maka dalam lima tahun ke depan, komposisi penguasaan uang akan kembali ke kondisi awal, yaitu 1% penduduk dunia yang menguasai 50% uang yang sedang beredar. Hal ini disebabkan 1% orang tahu cara untuk meningkatkan jumlah uang mereka.

Statistik dari Leveraging Time to Create Wealth karya KC See menunjukkan informasi yang menarik. Dimana dari 100 orang kaya diketahui profesi mereka adalah:
  • 74% berasal dari businessman
  • 10% dari profesional
  • 10% dari karyawan (Top CEO)
  • 6% dari lain-lain

Lalu mengapa jumlah pengusaha di Indonesia masih sangat sedikit dan tertinggal jauh dari negara tetangga. Padahal hasil bumi sangat berlimpah dan menunggu untuk dimanfaatkan secara maksimal. Secara geo ekonomi politik, posisi Indonesia yang mengandung kekayaan alam yang begitu melimpah seperti: mineral pertambangan, kekayaan hutan, kekayaan laut, minyak, gas, keindahan alam dan lain-lain tentunya sangat menggoda negara-negara lain untuk melirik dan mengincarnya. Lalu kemana saja selama ini hasil pengolahannya?

Apabila kita telaah, bisa dikatakan faktor lingkungan dan pendidikan sangat mempengaruhi kondisi tersebut. Menyitir pernyataan Ir Ciputra, bahwa akar dari kemiskinan Indonesia bukan semata karena minimnya akses pendidikan, melainkan karena sistem pendidikan di negara ini tidak mengajarkan dan menumbuhkan jiwa entrepreneur dengan baik. Pendidikan tinggi Indonesia lebih banyak menciptakan sarana pencari kerja dibanding pencipta lapangan kerja. Sistem pendidikan Indonesia yang banyak mengandalkan sistem belajar pasif (guru menerangkan dan murid mendengarkan) memberikan dampak yang cukup signifikan untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi tidak kreatif dan produktif, dan hanya terbiasa mengandalkan makan gaji. Negara ini banyak mencetak begitu banyak sarjana yang handal dengan kemampuan akademisnya, namun tidak handal menjadikan mereka lulusan yang kreatif yang dapat menciptakan lapangan kerja. Akibatnya, pengangguran terdidik di Indonesia semakin besar setiap tahunnya.

Sedangkan menurut Robert Kiyosaki dalam bukunya yang sangat terkenal “Rich Dad Poor Dad”, sangat jelas sekali memberikan gambaran tentang kondisi yang cukup memprihatinkan bahwa orang lebih memilih "bekerja untuk uang" daripada membuat "uang yang bekerja untuk orang". Coba simak saja penjelasan berikut, bahwa ada 4 tipe orang dalam cashflow quadrant, yaitu Employee, Self-Employed, Business owner dan Investor. Kuadran 1 atau orang yang bekerja untuk uang diisi oleh Employee dan Self-Employed. Sedangkan Kuadran 2 atau uang yang bekerja untuk orang diisi oleh Business owner dan Investor. Dari kedua kuadran tersebut, secara jelas Kiyosaki mengatakan bahwa orang-orang yang berada di kuadran kedua-lah yang bisa menjadi orang yang kaya. Jadi, kalau bukan menjadi Business Owner berarti harus menjadi Investor.

Ayo maju terus pengusaha muda Indonesia!

Sabtu, 14 April 2012

RAHASIA PRESENTASI STEVE JOBS


Steve Jobs adalah salah satu CEO yang paling sukses yang pernah hidup. Selain berhasil menyelematkan Apple dari keterpurukan, Steve juga ternyata mampu mendorong Apple hingga menjadi perusahaan paling bernilai di pasar saham, mengungguli Exxon Mobil dan General Electric. Salah satu yang menjadi ciri khas dan sekaligus senjata andalan Steve Jobs adalah presentasinya. Melalui presentasinya, Steve merubah suatu materi yang membosankan tentang fitur-fitur teknologi, menjadi suatu pertunjukan yang sangat dramatis. Presentasinya merupakan yang paling ditunggu-tunggu, terutama oleh para penggemarnya. Melalui presentasinya pula, dia berhasil mengubah para prospek menjadi pelanggan dan para pelanggan menjadi pemuja, bahkan para pelanggan setia menjadi semakin fanatik pada produk-produk Apple. Kelihaiannya dalam presentasi inilah yang memberikan suatu pencerahan mengenai pentingnya komunikasi bisnis yang baik, dimana salah satu medianya adalah: Presentasi.

Dalam buku karya Carmine Gallo: Rahasia Presentasi Steve Jobs, diuraikan secara sederhana teknik-teknik presentasi sang maestro, dimana terdiri dari 3 unsur: Menciptakan Cerita, Menciptakan Pengalaman, dan terakhir Memoles dan Melatih Diri. Silakan disimak.
  1. Menciptakan Cerita
  2. Sebagian besar presenter tidak terlalu memperhatikan alunan cerita dalam presentasi mereka. Inilah yang membedakan Steve Jobs dengan komunikator lainnya. Steve menciptakan alur cerita (plot) dengan merencanakannya secara efektif, mengembangkan pesan-pesan dan kepala berita yang menggugah, dan memperkenalkan musuh dan pahlawan untuk menciptakan drama yang memikat dan sangat sayang untuk dilewatkan pementasannya.
    • Merencanakan dalam Bentuk Analog
    • Steve Jobs memvisualisasikan dan merencanakan konsep presentasi secara matang sebelum menyampaikannya pada audiens. Layaknya sutradara film, dia merancang alur cerita dan terlibat dalam setiap detail perencanaan presentasi, seperti menulis kalimat penjelasan, menciptakan slide, mempraktikkan demo, dan memastikan pencahayaannya tepat. Tahap perencanaan adalah bagian yang membutuhkan konsentrasi lebih banyak dibandingkan penyusunan slide. Gambaran kasar dan ide-ide perlu dituangkan terlebih dahulu di atas kertas atau whiteboard. Lalu dipilah-pilah, dikelompokkan dan disusun hingga tercipta sebuah alur cerita yang hidup. Setidaknya ada 9 elemen yang perlu dikombinasikan untuk menciptakan sebuah cerita presentasi yang memukau yaitu: headline, pernyataan penuh gairah, tiga pesan kunci yang mudah dipahami audiens, metafora dan analogi, demonstrasi, partner, kesaksian dari pelanggan, klip, video, dan prop.
    • Menjawab Satu Pertanyaan yang Paling Penting
    • Setiap presentasi harus bisa memberikan jawaban paling penting yang selalu ditanyakan oleh para pendengar, "Apa pentingnya buat saya?" Jika presenter tidak dapat menjawab pertanyaan ini dengan baik, audiens tidak akan memperhatikan. Untuk itu perlu ditanyakan pada diri sendiri terlebih dahulu sebelum memulai sebuah presentasi yang penting, "Mengapa audiens harus peduli pada gagasan/informasi/produk/jasa ini?". Jawaban mengenai ini harus bisa dijawab, dimana hal inilah yang akan menjadi fokus presentasi. Apabila pertanyaan audiens terjawab mengenai manfaat produk bagi mereka, maka mereka akan membawanya pulang ke rumah, dan bahkan menceritakan pada teman-temannya mengenai produk yang ditawarkan. Selebihnya, jawaban ini perlu dikemas dengan baik. Hilangkan istilah-istilah teknis dan jargon demi meningkatkan kejernihan pesan presentasi. Ulangi paling tidak dua kali dalam presentasi untuk menguatkan pesan di benak para audiens, dan pastikan hal ini konsisten di semua elemen pemasaran produk yang lain seperti halaman website dan press relese.
    • Mengembangkan Sebuah Misi Tujuan
    • Sebuah tujuan presentasi yang luar bisa, tidaklah bertujuan pada materi. Steve Jobs merasa memiliki misi yang besar mengenai pekerjaanya di Apple yaitu untuk mengubah dunia. Dan dia sangat mencintai pekerjaannya di Apple ini. "Anda harus menemukan apa yang Anda cintai. Pekerjaan Anda akan mengisi sebagian besar hidup Anda, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah dengan melakukan apa yang Anda yakini sebagai maha karya. Dan satu-satunya cara untuk membuat maha karya adalah dengan mencintai yang Anda kerjakan. Jika Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan berdiam diri." (Steve Jobs) Inilah kuncinya, sebuah tujuan yang tulus dan konsisten dalam berkarya. Itulah karenanya Steve Jobs tampil dengan penuh antusiasme, gairah, dan energi. Dengan demikian, perlu kita gali gairah sejati kita. Satu pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada diri sendiri adalah, "Apa yang sebenarnya saya jual?" Produk yang Anda tawarkan tidaklah penting. Tetapi yang penting adalah apa yang dapat dilakukan produk tersebut untuk meningkatkan kualitas kehidupan pelanggan Anda. Yang Anda jual adalah mimpi untuk memperoleh hidup yang lebih baik. Dan Andalah yang akan berperan dalam mewujudkan mimpi-mimpi para pelanggan Anda.
    • Menciptakan Headline Mirip Twitter
    • Situs jejaring sosial banyak mengubah cara manusia melakukan komunikasi. Termasuk juga dalam komunikasi bisnis. Penyusunan karakter huruf kepala berita yang semakin terbatas, yaitu sekitar 140 karakter, menuntut Anda untuk bisa menyampaikan gagasan secara lebih kreatif dan persuasif. Kita bisa melihat beberapa contoh yang dilakukan Steve Jobs: Apple reinvents the phone (Apple menemukan kembali telpon) iPod, one thousand songs in your pocket (iPod, seribu lagu dalam saku Anda) MacBook Air, notebook paling tipis sedunia Hal yang menjadi syarat agar sebuah headline menjadi menarik adalah singkat, spesifik, dan menawarkan manfaat personal. Secara konsisten, headline ini perlu diulangi dalam pembicaraan dan materi pemasaran seperti slide, brosur, kolateral, press release, dan website. Hal yang perlu selalu diingat yaitu headline adalah sebuah pernyataan yang menawarkan sebuah visi masa depan yang lebih baik kepada audiens. Pernyataan ini bukan mengenai Anda, tetapi mengenai mereka.
    • Menggambar Peta Perjalanan
    • Penyajian presentasi harus dibuat sesederhana mungkin dan sesedikit mungkin. Steve Jobs selalu taat pada aturan presentasi "aturan tiga". Dengan jumlah pengkategorian yang lebih sedikit akan membuat materi lebih mudah masuk ke dalam benak audiens. Jobs menggambarkan peta perjalanan verbal untuk audiensnya, sebuah kilasan dari atraksi yang akan menjelang. Biasanya peta perjalanan ini diberi kerangka dalam kelompok tiga: sebuah presentasi dapat dibagi menjadi tiga adegan, sebuah deskripsi produk dapat dipecah menjadi tiga fitur, dan sebuah demonstrasi produk dapat dibagi menjadi tiga bagian. Kita bisa melihatnya dalam salah satu presentasi Steve Jobs pada 9 Januari 2007, dimana dia memperkenalkan headline, "Apple menemukan kembali telpon" untuk pertama kalinya kepada publik. Namun sebelum menyampaikan headline itu, Jobs menyampaikan sebuah materi pembuka yang mengikuti prinsip "aturan tiga" ini. Jobs mengatakan kepada audiens bahwa Apple memperkenalkan tiga produk baru yang revolusioner. Produk yang pertama dia sebut sebagai iPod layar lebar. Produk keduanya ia sebut sebagai ponsel yang revolusioner. Dan yang ketiga, sebuah terobosan baru dalam perangkat komunikasi internet. Jobs lalu mengulanginya terus, "Jadi, tiga hal: Sebuah iPod layar lebar dengan kontrol sentuh, sebuah ponsel revolusioner, dan sebuah terobosan dalam perangkat komunikasi internet. Sebuah iPod, sebuah ponsel, dan sebuah komunikator internet. Sebuah iPod, sebuah telepon...Anda mengerti? Ketiganya bukan perangkat yang terpisah-pisah. Ini adalah satu perangkat, dan kami menyebutnya iPhone." Audiens berteriak histeris mendengar kejutan tidak terduga dari sang maestro ini. Dan Jobs semakin memantapakan Apple sebagai perusahaan paling inovatif di dunia dengan memperkenalkan sebuah handphone yang tidak lagi menggunakan tombol permanen, tetapi menggunakan touch screen. Selain dalam presentasi pengenalan produk iPhone, kita bisa melihat juga komitmen Steve Jobs untuk taat dalam "aturan tiga" ini dalam presentasinya yang lain.
    • Memperkenalkan Tokoh Antagonis
    • Setiap presentasi Steve Jobs memperkenalkan satu musuh bersama yang harus dilawan bersama-sama para audiens. Dalam setiap cerita klasik, sang pahlawan memerangi penjahat. Konsep cerita klasik ini juga berlaku bagi presentasi-presentasi kelas dunia. Steve Jobs mengadopsi konsep ini dengan melibatkan suatu cerita yang lengkap dengan memperkenalkan seorang tokoh antagonis, sebuah masalah, atau musuh dimana diperlukan sebuah solusi untuk mengatasinya. Memperkenalkan antagonis (masalah) mengarahkan audiens pada pahlawannya (solusi). Masalah harus diungkapkan terlebih dahulu, sebelum memperkenalkan solusinya.
    • Menyambut Datangnya Sang Pahlawan
    • Setiap presentasi Steve Jobs memperkenalkan seorang pahlawan yang akan menolong audiens. Pahlawan ini memberikan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, keluar dari status quo, dan menginspirasi orang agar menerima inovasi. Setelah Steve Jobs memperkenalkan tokoh antagonis (keterbatasan produk yang ada sekarang), ia lalu memperkenalkan pahlawannya, mengungkapkan suatu solusi yang akan membuat hidup lebih mudah dan lebih dapat dinikmati.
  3. Menciptakan Pengalaman
  4. Steve tidak sekedar memberikan presentasi. Tetapi dia mengajak para audiens untuk menciptakan suatu pengalaman yang tidak terlupakan bersama Apple.
    • Salurkan Zen dalam Diri Mereka
    • Kesederhaaan adalah faktor kunci dalam semua desain produk-produk Apple. Jobs menerapkan filosofi yang sama ketika mendesain slide presentasinya. Setiap slidenya sangat sederhana, sedikit kata, visual, memukau, serta tanpa bullet point. Jobs memfokuskan satu tema saja untuk setiap slidenya, kemudian melengkapinya dengan kata yang singkat atau gambar.
    • Dandani Angka-Angkanya
    • Data-data statistik yang membosankan tidaklah berarti ketika disampaikan kepada audiens, karena ini sulit dicerna. Steve Jobs mendandani penyajian angka-angka ini sehingga bisa membuatnya lebih hidup. Selain itu yang tak kalah penting adalah membahas angka-angka dalam konteks yang relevan dengan audiensnya. Misalnya ketika Steve Jobs memperkenalkan iPod. Dia memperkenalkan iPod bukan dengan mengungkapkan kapasitas penyimpanan memorinya yang mencapai 5 gigabyte. tetapi dia mengatakan, "Seribu lagu dalam saku Anda". Angka-angka jarang beresonansi dengan audiens sampai angka-angka itu ditempatkan dalam sebuah konteks yang dapat dipahami oleh mereka. Cara terbaik untuk membantu mereka memahaminya adalah membuat angka itu relevan dengan sesuatu yang sudah familiar dengan mereka. Metode penyampaian angka-angka melalui perangkat retorika seperti analogi merupakan cara yang efektif untuk mendadani angka-angka yang akan dipresentasikan sehingga lebih menarik.
    • Gunakan Kata-Kata Luar Biasa
    • Stece Jobs seringkali menggunakan kata-kata "keren", "luar biasa", dan "memukau" di depan audiens. Hal ini dilakukan sebagai bentuk untuk menggambarkan pandangan pribadinya mengenai produk dan ide yang dia presentasikan. Dalam hal ini dia memposisikan dirinya setara dengan audiensnya. Dia juga merupakan penggemar fanatik produk-produk Apple. Dan inilah yang membuat Steve tampak selalu dekat di hati para penggemarnya. Jobs menggunakan kata-kata yang sederhana, jernih, dan langsung bebas dari istilah-istilah teknis dan kompleksitas. Dan dia menyampaikannya dengan percaya diri, serta menikmatinya. Ketika diwawancarai oleh majalah Fortune untuk menjelaskan fitur interface dari sistem operasi OS X yang baru dari Apple, maka Jobs menyatakan, "Kami membuat tombol-tombol di layar terlihat sangat manis sampai-sampai Anda ingin menjilatinya."
    • Berbagi Panggung
    • Dominasi pengaruh Steve Jobs dalam kesuksesan Apple, ternyata tidak membuatnya buta hati. Dia seringkali berbagi panggung presentasinya dengan orang lain. Jobs berbagi panggung dengan rekan-rekannya di Apple seperti Jony Ive (Wakil Presiden Desain senior Apple) dimana Ive memberikan presentasi mengenai desain notebook Apple yang lebih tipis dan ringan kepada audiens selama enam menit. Jobs juga pernah berbagi panggung dengan Paul Otellini, CEO Intel, dimana Otellini naik ke panggung dengan berseragam laboraturium ultra steril untuk menyerahkan keping siikon kepada Jobs, dan menyatakan bahwa processor Intel siap bekerja di perangkat OS X. Pesaing Steve yakni Bill Gates juga sempat terlihat satu panggung bersamanya di MacWorld Expo di Boston tahun 1997. Sekalipun hanya melalui siaran secara langsung via satelit dimana Jobs mengumumkan sebuah kerjasama antara Apple dengan Microsoft. Tidak hanya itu, dalam presentasi tahun 1999, Noah Wyle, seorang aktor serial TV "ER", berpakaian persis seperti Steve Jobs dan melakukan presentasi keynotes. Sekilas penampilannya ini menipu sejumlah audiens, terutama yang duduk agak jauh dari panggung. Lalu muncullah Steve Jobs yang asli dan memeriahkan panggung dengan senda gurau. Jobs memberi tahu audiens, "Saya mengundang Noah di sini untuk melihat bagaimana saya beraksi dan karena ia lebih mirip dengan saya daripada saya!"
    • Hiasi Panggung Dengan Properti
    • Demonstrasi memainkan peranan penting dalam presentasi. Jobs melakukan sejumlah demo sesuai kebutuhan dalam durasi yang pendek, manis, dan substansial. Jobs mengakhiri demo iPhone dengan menunjukkan bagaimana menjalankan Google Map pada perangkat tersebut. Ia mencari lokasi Starbucks di San Francisco yang menjadi lokasi presentasi. Daftar restoran Starbucks muncul di telpon, dan Jobs berkata kepada audiens, "Mari kita telpon." Seorang karyawan Starbucks mengangkatnya dan berkata, "Selamat pagi, Starbucks, ada yang dapat saya bantu?" "Ya," kata Jobs, "Saya ingin memesan emapat ribu latte. Tidak, hanya bercanda. Salah sambung. Selamat Pagi."
    • Ungkapkan Momen-Momen yang Mengejutkan
    • Jobs mempunyai bakat untuk mendramatisasikan presentasinya. Pada saat audiens menyangka bahwa mereka telah melihat dan mendengar semua yang akan disampaikan Steve Jobs, dia memberikan momen kejutan yang tidak disangka-sangka. Momen tersebut direncanakan dan ditulis agar memberikan dampak maksimum.
  5. Memoles dan Melatih Diri
    • Kuasai Panggung
    • Bahasa tubuh dan penyampaian secara verbal membentuk sekitar 63 hingga 90 persen pada kesan yang ditinggalkan pada audiens. Penyampaian presentasi oleh Steve Jobs sebanding dengan kekuatan dari kata-katanya. Tiga keterampilan bahasa tubuh yang selalu tampak dari Steve Jobs adalah kontak mata, postur terbuka, dan isyarat tangan. Selain itu, Jobs juga melengkapi drama dari alur ceritanya melalui empat teknik penyampaian: infleksi (nada suara), jeda, volume, kecepatan. Kesemua unsur ini berhasil dioptimalkan oleh Steve dalam presentasinya sehingga tercipta ketegangan, antusiasme, dan perasaan yang meluap-luap.
    • Buatlah Seolah Tanpa Upaya
    • Kemampuan yang luar biasa dari seorang Steve Jobs dalam melakukan presentasi, tidaklah didapatkan dengan cara instan. Ini didapatkan melalui latihan demi latihan secara komprehensif dan konsisten. Persiapan yang tak kenal lelah merupakan suatu cara yang efektif untuk bisa menampilkan sebuah presentasi yang benar-benar memukau. Buah dari persiapan yang matang adalah sebuah presentasi yang benar-benar mengalir.
    • Pakailah Pakaian yang Sesuai
    • Jobs memilih model pakaian yang sangat sederhana, dan selalu sama jenisnya ketika dia melakukan presentasi. Sebuah turtleneck, sebuah blue jeans, dan sepatu olahraga warna putih. Bagi Steve Jobs, berpakaian seperti ini bukanlah suatu hal yang masalah ketika melakukan presentasi, karena dia adalah seorang Steve Jobs. Namun, untuk Anda, sepertinya harus berpikir berkali-kali untuk menirunya, karena bisa saja ini menjadi sebuah bunuh diri karakter.
    • Buang Naskahnya
    • Jobs berbicara pada audiens, bukan pada slide presentasinya. Dia melakukan kontak mata yang kuat dengan para audiens karena dia telah berlatih secara efektif untuk melakukannya. Latihan berjam-jam membuat Steve tidak lagi mengalami kesulitan untuk malakukan presentasi tanpa harus melihat slide.
    • Nikmatilah
    • Meskipun persiapan yang matang telah disusun sedemikian sempurnanya, namun terkadang sesuatu yang berjalan tidak sesuai rencana terjadi. Akan tetapi, Steve Jobs sama sekali tidak terganggu mengenai kesalahan teknis ini, karena dia menikmati setiap presentasinya. Jobs memperlakukan setiap presentasinya untuk infotainment (informasi dan hiburan), karenanya dia menikmatinya.

Jumat, 06 April 2012

SINTESIS


Buku-buku karya Ippho Santosa memang cukup menarik, karena secara khusus membahas mengenai pentingnya untuk memberdayakan otak kanan. Hal ini disebabkan selama ini, kebanyakan kita dinilai cenderung lebih memberdayakan otak kiri dibandingkan otak kanan. Otak kiri lebih bersifat logis, erat kaitannya dengan IQ, mengkoordinir kemampuan aritmatik, verbal, segmental, fokus, serial (linear), mencari perbedaan dan bergantung waktu. Otak kanan merupakan otak emosional, erat kaitannya dengan EQ, yang cara bekerjanya bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus, paralel (lateral), mencari persamaan, dan tidak tergantung pada waktu. Pendayagunaan yang tidak seimbang antara otak kiri dan otak kanan, mengakibatkan ketimpangan dalam kinerja manusia. Dan inilah yang mengakibatkan tidak tercapainya kesuksesan dalam hidup.

Kali ini, saya ingin menyampaikan salah satu materi dalam buku karangan Ippho Santosa: 13 Wasiat Terlarang. Dalam buku ini dijelaskan mengenai 13 buah perbendaharaan otak kanan. Well, tentunya dalam artikel ini belum bisa untuk dibahas semuanya, karena tentu artikelnya akan sangat panjaaaaaaaang. Mudah-mudahan di lain kesempatan akan kita sambung lagi ceritanya.

Salah satu kemampuan manusia yang menjadi perbendaharaan otak kanan adalah "sintesis". Kemampuan ini bisa dilihat dari kemampuan seseorang dalam menyimpan dua gagasan atau lebih dan bahkan berlawanan, secara sekaligus dalam satu pikiran, namun kedua-duanya dapat dikolaborasikan dan difungsikan. Sistesis ini berhubungan dengan kinerja alamiah dari otak kanan yang mencakup kemampuan beroperasi secara menyeluruh (holistik), menyebar (difus), serentak (paralel), dan acak (lateral).

Cara seseorang dalam melakukan sintesis, memiliki 5 jenis: generalist, crosser, tricker, connector, dan detector. Berikut penjelasannya masing-masing beserta contoh tokoh-tokohnya.

  • Generalist
  • Generalist adalah orang yang lihai dan piawai melakukan sejumlah bidang sekaligus. Salah satu contohnya adalah Chaerul Tanjung. Beliau adalah lulusan kedokteran gigi, namun ternyata berhasil meraih kesuksesan di sejumlah bidang entrepreneurship. Beberapa usaha yang dilakoninya adalah mendirikan pabrik sepatu anak-anak dengan merek butterfly, mengambil alih bank Mega Syariah, mengakusisi Bank Tugu menjadi Bank Mega Syariah, mendirikan stasiun televisi Trans TV dan Trans 7, membangun Bandung Supermall (Trans Studio). Contoh yang lain adalah Paris Hilton. Sekalipun dia adalah pewaris kerajaan Hilton Hotels Corporation dan real estate ayahnya, dia juga sukses melakoni sejumlah bidang seperti model, aktris, musik, bintang iklan, penulis buku, dan kesuksesan yang paling dikenal adalah sebagai pembuat onar dan kontroversi. Selain itu kita juga mengenal Jaya Suprana, yang sukses mendirikan Museum Rekor Indonesia (MURI) dan pencetus "kelirumologi". Beliau juga seorang pengusaha, pembicara, presenter, penulis, kartunis, pemain piano, dan pencipta lagu.
  • Crosser
  • Crosser adalah orang yang meninggalkan suatu bidang yang selama ini digeluti, kemudian melakoni bidang yang lain, dan meraih kesuksesan di bidang barunya itu. Kita bisa menyebut tipe crosser sebagai orang yang kreatif. Contohnya adalah Putera Sampoerna, generasi ketiga keluarga Sampoerna dan Presiden Komisaris PT HM Samporna Tbk. Pada Maret 2005, Ia menjual seluruh saham keluarga senilai 18,5 trilyun rupiah kepada Philip Morris, lalu melakoni bisnis agroindustri, infrastruktur, dan telekomunikasi. Contoh yang lain dalah AA Gym, dimana apabila dilihat sekilas, tentunya beliau adalah berlatar belakang santri. Namun ternyata mereka sebelumnya adalah pebisnis sejati.
  • Tricker
  • Tricker adalah tipe orang yang sukses dan gesit dalam memanipulasi ketidakurutan, ketidakteraturan, dan ketidak pastian menjadi modal kesuksesan mereka. Mereka melakukan hal yang diluar kebiasaan atau di luar yang lumrah dilakukan atau dipikirkan oleh orang awam. Salah satu contohnya adalah Mochtar Riady. Awalnya, Mochtar berkoar-koar kepada teman-temannya bahwa dia ingin menjadi bankir. Ketika temannya mengabari bahwa Bank Kemakmuran sedang bermasalah, maka dia langsung menawarkan diri kepada Andi Gappa, pemilik bank tersebut, agar dirinya ditunjuk menjadi Direktur, padahal pengalaman Mochtar dalam dunia perbankan adalah nol besar. Hari-hari pertama menjabat sebagai direktur, dia pusing tujuh keliling karena dia sama sekali tidak memahami sistem kerja perbankan, bahkan dia tidak memahami balance sheet (neraca keuangan). Tidak tahan berada dalam kepura-puraan diapun berterus-terang di hadapan pegawai dan pemilik Bank. Hal ini cukup mengagetkan, namun diapun masih diberi kesempatan. Mochtar meminta untuk memulainya belajar dari bawah, mulai dari kliring, cash, dan checking account. Tak berapa lama diapun melek ilmu perbankan. Seiring dengan proses belajarnya ini, dalam setahun Bank Kemakmuran pun berubah dan berbenah. Pada tahun 1964, setelah Bank Kemakmuran sudah "sehat", Mochtar Riady pindah ke Bank Buana dan melakukan penyelamatan terhadap bank yang tengah terjebak dalam gonjang-ganjing kemelut ekonomi nasional di tahun 1966. Ia juga berperan dalam kesuksesan Panin Bank, BCA, dan Lippo Bank. Dari sini kita bisa melihat bahwa Moctar Riady adalah sosok tricker sejati. Seharusnya proses jenjang karir yang lazim, adalah berilmu dulu, berpengalaman, baru menjadi direktur. Namun dia menjungkar balikkan proses tersebut dengan menjadi direktur terlebih dahulu, terus beilmu, baru berpengalaman.
  • Connector
  • Orang bertipe connector adalah mereka yang jago melihat kesempatan untuk menghubungkan hal-hal yang pada mulanya tidak berhubungan. Leoanardo da Vinci melihat keterkaitan antara suara bel dan batu yang kecemplung ke dalam air lalu lahirlah teori bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Newton melihat buah apel yang jatuh dari pohonnya, lalu muncullah teori gravitasi. Grego Mendel, dengan begitu nekadnya memadukan matematika dengan biologi, sehingga lahirlah ilmu genetika modern. Tentunya bukan hanya ilmuwan saja yang memiliki tipe crosser. Di semua bidang kita bisa melihatnya. Cara-cara pemasaran online dengan berbagai variasi yang unik, teknologi-teknologi yang telah terintegrasi seperti telephone+kamera+radio+bahkan TV dalam satu gadget smart phone, aplikasi-aplikasi komputer, dan masih banyak contoh hasil karya dari connector ini.
  • Detector
  • Tipe detector adalah orang yang jeli mengurai pola-pola kompleks. Mereka mampu melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang-orang awam. Contoh tipe orang-orang yang bertipe seperti ini bisa digambarkan seperti selayaknya tokoh-tokoh detektif. Bisa detektif Conan atau Sherlock Holmes. Sekalipun mereka tokoh fiktif namun bukan berarti contoh di dunia nyata tidak ada. Kita bisa contohkan sejumlah penulis hebat seperti Thomas Friedman, Jhon Naisbitt, Alvin Toffler. Mereka mampu menggambarkan penguraian masalah melalui metode-metode yang sangat tidak disangka-sangka. Tipe detector adalah futuris-futuris. Mereka tidak hanya mampu memasang mata seperti cacing (worm view) dan melihat banyak hal yang terselubung, tetapi mereka juga mampu memandang seperti burung (bird view) atau disebut juga helicopter view sehingga mereka bisa memandang secara keseluruhan mengenai sesuatu hal. Utuh dan menyeluruh. Melalui cara memandang seperti ini mereka berkemampuan memahami campuran informasi di sekitarnya, kemudian menerawang ke masa depan dan melihat peluang-peluang baru.

Demikianlah sekelumit sharing pengetahuan pada hari ini. Dengan mengenal tipe-tipe orang yang ahli dalam menggunakan otak kanan, kita akan lebih mampu mengenal diri kita dan orang lain dengan lebih baik. Apabila sudah demikian, kita bisa lebih baik lagi dalam menempatkan diri dalam pergaulan sehari-hari sehingga kita bisa bekerja dalam tim dengan lebih baik. Seperti yang diketahui, manusia adalah mahluk yang sosial. Semoga bermanfaat.

Minggu, 01 April 2012

MENJADI MASTER BISNIS TANPA SEKOLAH


Kali ini saya ingin berbagi (sharing) mengenai teori-teori bisnis dari kelas perkuliahan master program. Ini akan saya lakukan cukup dalam satu artikel saja. Eits...jangan salah sangka, saya sendiri belum pernah sekolah S2 Bisnis lho.

Jadinya, sebenarnya saya di sini menyarikan bahan tulisan dari buku yang pernah saya baca, "The 80 Minute MBA : Menjadi Master Bisnis Tanpa Sekolah", karya Richard Reeves & Jhon Knell. Silakan disimak, semoga bermanfaat.

Tulisan ini akan dibagi ke dalam 5 sub pembahasan atau yang bisa kita sebut sebagai K5: Keberlangsungan, Kepemimpinan, Kultur, Keuangan, dan Komunikasi.

  1. Keberlangsungan
  2. Tema keberlangsungan merupakan tema yang baru dalam dunia bisnis, tetapi hal ini sangat penting. Keberlangsungan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan generasi masa kini tanpa harus melumpuhkan kemampuan generasi masa depan untuk mencapai kebutuhan mereka. Isu yang paling populer mengenai keberlangsungan adalah isu perubahan lingkungan sebagai akibat pemanasan global. Isu ini menimbulkan "resiko bisnis" atau "peluang bisnis" dalam pandangan masing-masing pebisnis. Karenanya, pertimbangan strategi bisnis masa kini, mau tidak mau juga harus melibatkan pertimbangan mengenai dampak kebijakan dan langkah bisnis perusahaan terhadap isu keberlangsungan. Industri-industri, dan perusahaan-perusahaan, besar maupun kecil, yang sebelumnya tidak begitu menaruh perhatian dalam masalah ini, kini berlomba-lomba dan semakin gencar mempromosikan kepeduliannya dalam memperjuangkan keberlangsungan kehidupan yang terancam oleh perubahan lingkungan. Peluang-peluang dan strategi-strategi bisnis baru pun bermunculan. Mulai dari produsen produk-produk ramah lingkungan, efisiensi energi dan produksi.
  3. Kepemimpinan
  4. Berikut adalah daftar kualitas kepemimpinan yang umum :
    • Berkarisma
    • Kita bisa mengabaikan karisma karena dua hal. Pertama, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemimpin berkarisma itu lebih sukses. Kedua, karisma tidak dapat diajarkan atau dipelajari. Jika kita tidak berkarisma, kita tidak akan pernah berkarisma. Oleh karena itu, berhentilah berharap untuk memiliki karisma ketika akan memulai karir sebagai pemimpin. Lakukan segera peranan kepemimpinan yang diamanatkan, jadilah pemimpin yang sebaik-baiknya bagi para karyawan, lalu berdoalah mudah-mudahan karisma pribadi kita muncul secara ajaib. Saya kira, hanya inilah yang bisa kita lakukan.
    • Percaya diri
    • Sebagai pemimpin kita haruslah selalu percaya diri. Satu hal yang harus diyakini sebagai pemimpin adalah pemimpin tidaklah tahu semua hal, dan pemimpin tidaklah seimbang. Jadi lupakanlah menghabiskan waktu untuk menguasai semua hal dan semua bidang. Apabila Anda tetap memaksakan diri, Anda tidak akan pernah memulai karir sebagai pemimpin. Para pemimpin hebat tidaklah seimbang, tetapi mereka tahu jika mereka tidak seimbang, namun mereka tetap percaya diri. Untuk melengkapi kekurangannya ini, maka pemimpin bekerjasama atau merekrut orang-orang terbaik di bidang-bidang yang tidak terlalu dikuasainya untuk membantunya menjalankan peranan kepemimpinan.
    • Apa adanya
    • Menjadi apa adanya bukan berarti selalu jujur dalam segala hal dan selalu terbuka pada khalayak. Dalam beberapa kasus seorang pemimpin haruslah selektif mengenai informasi mana yang akan dibagi dan mana yang tidak.
    • Pelatihan
    • Pelatihan kepemimpinan merupakan suatu sarana mengembangkan teknik kepemimpinan. Walaupun efeknya bisa berbeda-beda bagi yang mengikutinya. Pelatihan tentu saja merupakan program yang diperlukan bagi suatu perusahaan dengan harapan meningkatkan kualitas para manajernya.
    • Strategi
    • Strategi bukanlah sesuatu yang harus mutlak menjadi acuan. Para pemimpin bisnis yang kurang paham, terlalu banyak menghabiskan waktu mereka merumuskan strategi. Padahal yang harus diperhitungkan bukanlah strateginya, tetapi pelaksanaannya. Berhentilah mengejar suatu rumusan strategi yang sempurna, tapi sempurnakan strategi Anda sambil lalu melaksanakannya. Sebuah strategi yang cukup bagus dan dilaksanakan dengan baik adalah seratus kali lebih baik daripada strategi yang hebat dan dilaksanakan dengan buruk.
    Menjadi pemimpin yang sukses bukanlah karena siapa Anda dan apa yang Anda lakukan. Tetapi menjadi seorang pemimpin yang sukses berarti harus benar-benar tahu apa yang Anda ketahui. Istilah populernya adalah Wiki, yang berarti "What I Know is". Terdapat empat komponen Wiki yang harus dikuasasi oleh seorang pemimpin yang ingin sukses: Tujuan, Apa yang sedang terjadi, Siapakah saya, dan Bagaimana membangun tim yang solid.
    • Tujuan
    • Setiap pemimpin harus tahu kemana dia akan membawa nasib perusahaannya. Setelah itu, pemimpin harus benar-benar bisa memanfaatkan kekuasaan mereka sebagai pemimpin yaitu untuk mengarahkan tujuan perusahaan. Bagi pemimpin yang sudah mapan tentulah hal ini tidak sulit. Mereka tidak menekan atau mengintimidasi, melainkan bersifat tegas. Kewenangan tanpa kesombongan, inilah kuncinya. Sebagai contoh ketegasan kepemimpinan dalam memperjuangkan tujuan perusahaan, adalah sosok Darwin E Smith ketika mengambil alih kekuasaan Kimberley - Clark (KC), sebuah perusahaan kertas yang saat itu (1971) terancam pailit. Smith semenjak awal telah melihat bahwa prospek cerah dari perusahaannya itu akan dapat diraih apabila komoditi perusahaan tidak lagi berpijak pada produksi kertas seperti yang selama ini digeluti. Untuk itu dia mengarahkan Kimberley - Clark untuk menjual produk olahan kertas. Misalnya seperti tisu, popok, dan kertas pengering tangan. Alhasil KC pun melejit dan menjadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia.
    • Apa yang Sedang Terjadi
    • Banyak perusahaan yang sangat kuat dipimpin, namun kurang dikelola. Hal ini disebabkan karena para pemimpin terlalu sibuk berstrategi sehingga mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam perusahaan mereka. Untuk itu, perlu adanya pembagian perhatian yang lebih proporsional antara kepemimpinan dengan saudara jauhnya, yaitu manajemen. Manajemen adalah melakukan sesuatu dengan cara yang benar, sedangkan kepemipinan adalah melakukan sesuatu yang benar. Manajemen adalah ilmu, kepemimpinan adalah seni. Keduanya seharusnya tidak dipisah-pisah dalam pengelolaan suatu perusahaan yang ingin terus sukses.
    • Siapa Mereka
    • Para pemimpin yang sukses benar-benar mengenal kelebihan dan kekurangan diri mereka. Oleh sebab itu, mereka bersedia mempekerjakan orang lain dengan talenta tertentu untuk bekerja bersama dalam satu tim. Orang-orang yang menjadi pemimpin sukses cenderung terampil secara sosial. Mereka mampu menangkap sinyal-sinyal sosial dalam interaksi mereka dan membaca emosi secara akurat. Menurut Collins dalam bukunya: "Great to Great", para pemimpin sukses adalah mereka yang mampu mensinergikan komponen dualitas: rendah hati dan keras kepala, sederhana dan tanpa rasa takut. Mereka lebih mementingkan kesuksesan perusahaan daripada kesuksesan pribadi. Bagi mereka, ini bukan soal menjadi pemimpin bisnis yang hebat, tetapi memimpin bisnis yang hebat. Di sisi lain, pemimpin yang gagal biasanya memiliki keterampilan teknis, cita-cita, atau kecerdasan yang memadai. Sifat-sifat inilah yang seringkali menjatuhkan mereka. Seperti yang ditulis oleh Hogan: "Banyak manager cerdas, mau bekerja keras, ambisius dan kompeten, menjadi gagal atau terancam gagal secara teknis karena mereka dianggap arogan, pendendam, tidak bisa dipercaya, egois, terlalu emosional, kompulsif, suka mengatur, kurang peka, kasar, tidak ramah, terlalu ambisius, tidak mampu mendelegasikan pekerjaan atau mengambil keputusan". Dan hal ini terjadi di saat kondisi bisnis sedang kondusif.
    • Bagaimana Membangun Tim yang Solid
    • Para pemimpin yang sukses lebih didorong oleh apa yang mereka bangun daripada oleh apa yang mereka dapatkan. Mereka membangun tim yang hebat. Mereka dikelilingi orang-orang yang kompeten dan orang-orang yang memiliki bakat yang tidak dimiliki oleh mereka, namun demikian mereka mengakui kekurangannya ini. Pemimpin yang hebat seringkali membangun terlebih dahulu tim yang hebat, baru kemudian menentukan tujuan. Pemimpin yang hebat memang memiliki kepekaan untuk membaca arah yang terbaik. Namun, ini seringkali merupakan hasil dari pengambilan keputusan kolektif dari anggota tim yang berkompetensi. Aset Anda yang paling penting adalah bukan orang yang banyak, tetapi adalah orang-orang yang tepat. Cara menguji kemapuan tim seorang pemimpin adalah dengan melihat sikapnya terhadap regenerasi. Pemimpin yang kurang sukses adalah orang yang senang ketika perusahaannya bangkrut setelah ia pensiun. Pemimpin terbaik adalah orang-orang yang memiliki cita-cita yang lebih besar bagi perusahaannya daripada diri mereka sendiri. Mereka mengetahui bahwa kekuatan terbesar perusahaan terletak pada para pegawai dan budayanya.
  5. Kultur
  6. Kultur adalah istilah yang lebih cocok untuk menggambarkan tantangan yang dihadapi manusia dan perusahaan. Mengajak orang untuk berfokus pada cara menciptakan budaya lingkungan kerja yang sejalan dengan tujuan perusahaan dan memuaskan karyawan serta perusahaan. Setiap perusahaan harus memperhatikan budaya yang ada di dalamnya. Demikian halnya dengan orang-orang yang ada di dalam perusahaan. Mengenai hal ini terdapat fakta: Para karyawan adalah faktor produksi yang paling berharga dan sekaligus juga merupakan faktor produksi yang sulit ditangani secara efektif. Banyak pemimpin perusahaan yang kurang menaruh perhatian dalam hal ini. Mereka menganggap pemberdayaan karyawan terlalu lama dan hasilnya tidak bisa segera dinikmati. Jadinya, mereka lebih banyak memfokuskan peranannya dalam penentuan strategi bisnis dan rencana pemasaran baru, dimana campur tangan mereka bisa segera mengahasilkan perubahan signifikan. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa tenaga kerja memiliki kemampuan yang unik untuk menciptakan nilai dalam perekonomian modern. Ketika pola bisnis global mulai beralih dari eknomi industri ke ekonomi pengetahuan (era informasi), nilai aset fisik (misal : mesin dan bangunan) menjadi kurang penting dibandingkan dengan aset non fisik seperti kekayaan intelektual, penemuan, dan pengetahuan. Oleh karena itu, ini berarti orang-orang merupakan aset yang memberikan lebih banyak nilai daripada faktor-faktor produksi lainnya. Faktor yang sering membedakan perusahaan yang sukses dengan perusahaan yang tidak sukses adalah kemampuannya mendapatkan orang-orang yang secara sukarela bersedia memberi melebihi kemampuan terbaik mereka. Ini disebut sebagai komitmen dividen, yang berasal dari karyawan yang peduli pada tujuan perusahaan, bersedia melakukan perbaikan, menyumbangkan gagasan, dan mengambil keputusan. Cara untuk bisa memunculkan komitmen dividen ini adalah kualitas hubungan, kemampuan seseorang mengambil keputusan yang tepat, dan etos perusahaan. Etos kerja atau kultur kerja suatu perusahaan dapat dibentuk. Namun, berbagai macam program, konsultan, dan proyek "perubahan kultur" tidak dapat mempengaruhi kultur perusahaan. Kultur perusahaan dapat berubah karena akumulasi dari ribuan tindakan kecil yang dapat disebut sebagai perilaku mikro, yang berlangsung dari waktu ke waktu. Semakin tinggi jabatan dan kekuasaan seseorang, semakin besar pula dampak perilaku mereka terhadap kultur perusahaan. Kultur sebuah perusahaan yang sukses memiliki tiga hal pokok: solidaritas, energi, dan otonomi.
    • Solidaritas
    • Solidaritas berarti "kita berjuang bersama". Solidaritas mencakup dua faktor yang saling berkaitan: "komunitas" dan "tujuan". Komunitas dibangun berdasarkan kemampuan bersosialisasi. Faktor penentu mengenai hal ini adalah jawaban untuk pertanyaan: "Apakah Anda mempunyai teman dekat di tempat kerja?". Teman di tempat kerja merupakan fasilitas yang vital bagi kelancaran sosialisasi seseorang. Komunitas dibangun atas dasar hubungan dan hubungan dibangun atas dasar komunikasi. Komunikasi yang sangat efektif dalam menumbuhkan hubungan yang harmonis adalah melalui percakapan. Percakapan bisa terjadi tanpa direncanakan, arahnya tidak jelas, topiknya bercampur aduk, dan dilakukan tanpa memandang status sosial. Percakapan adalah penghubung otak perusahaan. Namun demikian, perusahaan yang sukses tentu saja tidak sekedar hanya mengelola kelompok sosial. Ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Itulah yang dimaksud solidaritas: sebuah komunitas dengan tujuan tertentu. Karyawan tidak hanya ingin mengetahui tujuan yang ingin dicapai perusahaan, tetapi mereka juga ingin mengetahui seberapa besar kontribusi pekerjaan sehari-hari mereka pada tujuan perusahaan tersebut. Ada sebuah kisah tentang seorang petugas kebersihan di NASA yang ditanya oleh Presiden : "Apa tugasmu?", dia menjawab, "Saya membantu mengirim orang ke bulan". Kisah ini merupakan contoh yang sempurna bagaimana karyawan bisa melihat korelasi pekerjaan mereka sehari-hari dengan tujuan utama perusahaan. Ada arah pandang yang jelas antara upaya individu sehari-hari dengan tujuan bersama dalam jangka panjang.
    • Energi
    • Energi merupakan gambaran mengenai kultur perusahaan yang dapat dirasakan. Hal ini pernah dijelaskan Jack Welch dalam 4 prinsip kepemimpinan: energi positif yang berkolaborasi dengan antusiasme dan rasa suka, kemampuan memotivasi orang lain, keunggulan kompetitif atau keberanian, dan pelaksanaan. Seorang pemimpin sukses meyakini bahwa pekerjaannya adalah menyuntikkan energi ke bagian yang tepat di perusahaan, di waktu yang tepat. Dalam mengelola perusahaan, ada dua tipe karakter karyawan yang harus bisa dikenali oleh seorang pemimpin, yaitu: tipe "penyedot" dan tipe "radiator". Penyedot dapat menghabiskan energi seorang pemimpin. Satu jam bersama penyodot akan benar-benar menguras energi. Sedangkan radiator dapat membuat energi kepemimpinan akan semakin meningkat, dan semakin membuat pemimpin bersemangat. Bukan hanya pada personil perusahaan, sejumlah kegiatan kerja juga dapat menjadi penyedot atau radiator. Contoh kegiatan yang dapat bertindak sebagai radiator adalah sesi motivasi. Sedangkan yang menguras energi adalah rapat. Itulah mengapa dalam rapat harus selalu disediakan snack. Faktanya, rapat memang menguras energi dengan cepat sehingga para pesertanya harus segera mengisi ulang. Sebagai pemimpin, tingkat energi kepemimpinan harus dijaga pada tingkatan tertinggi. Karena dengan demikian, pemimpin dapat menyalurkan energinya kepada para karyawan di bawahnya melalui hubungan dalam tim. Temukan keberadaan penyedot dan radiator dalam perusahaan. Baik sebagai personil di tempat kerja maupun yang berupa kegiatan perusahaan. Selanjutnya carilah peluang untuk meningkatkan energi. Tingkat energi pemimpin harus selalu diperhatikan, karena jika terus berkurang, pemimpin tidak bisa menyalurkannya kepada orang lain.
    • Otonomi
    • Otonomi berarti memberikan kebebasan yang lebih besar kepada karyawan. Semakin besar kebebasan yang dimiliki karyawan untuk menentukan dimana, bagaimana, dan kapan mereka bekerja, mereka akan semakin bahagia dan produktif. Tentunya juga ada pembatasan mengenai seberapa besar fleksibilitas yang bisa diberikan kepada sejumlah karyawan dan juga seberapa banyak yang menginginkannya. Salah satu aspek dalam otonomi karyawan yang bisa diatur untuk meningatkan produktifitas perusahaan adalah jam kerja. Contoh mengenai hal ini adalah British Telecom, yang mengizinkan karyawan salah satu departemennya bekerja di rumah. Alhasil, ternyata kinerja departemen meningkat hingga 20%. Kinerja yang meningkat ini disebabkan tingkat gangguan yang dialami karyawan di kantor menjadi berkurang. Namun, terdapat survey pada tahun 2007 yang menyebutkan bahwa karyawan yang bekerja di rumah, harus bekerja lebih keras hanya untuk menunjukkan bahwa mereka memang bekerja. Mengenai pemberian otonomi yang lebih besar pada karyawan, hal yang harus dipermasalahkan adalah penyelesaian tugas mereka. Bukan dimana, dan kapan mereka mengerjakannya.
  7. Keuangan
  8. Proses keuangan suatu perusahaan tidak akan bisa dilepaskan dari istilah akuntansi. Secara umum, akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan memberikan informasi eknonomi sehingga memungkinkan penilaian dan keputusan yang objektif dari para pengguna informasi. Definisi akuntansi dengan bahasa populer: "Anda tidak akan selalu menghasilkan uang, mengatur biaya, memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin, atau memutuskan fokus area bisnis, kecuali Anda memahami prinsip dasar akuntansi." Pada dasarnya akuntansi merupakan disiplin ilmu yang berasaskan peraturan. Model akuntansi dalam program MBA memiliki pengembangan yang cukup kompleks untuk dipelajari. Dan sangat banyak aturan. Diantaranya meliputi praktik akuntansi dan standar pelaporan informasi keuangan. Namun melalui tulisan yang singkat ini, kita cukuplah membahas empat prinsip dasar akuntansi: sistem pencatatan ganda yang mencatat setiap transaksi dalam debit dan kredit, sisi kiri akun adalah debit dan sisi kanan adalah kredit, total debit harus sama dengan total kredit, dan terakhir persamaan akuntansi: Aset = Kewajiban + Modal
    • Sistem Pencatatan Ganda Yang Mencatat Setiap Transaksi Dalam Debit Dan Kredit
    • Masing-masing pihak yang terlibat dalam suatu transaksi bisnis akan menerima sesuatu dan memberikan sesuatu sebagai imbalannya. Dalam istilah pembukuan akuntansi, sesuatu yang diterima dicatat sebagai debit, dan sesuatu yang diberikan dicatat sebagai kredit.
    • Sisi Kiri Akun Adalah Debit dan Sisi Kanan Adalah Kredit
    • Munculnya pengistilahan debit dan kredit akibat adanya transaksi bisnis, maka kemudian yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana cara mencatatnya. Di sinilah peranan Aturan Dasar 2 yang menyatakan bahwa debit dicatat di sisi kiri akun, sedangkan kredit dicatat di sisi kanan akun. Jadi ada tiga komponen dalam pencatatan: judul akun (bisa berupa akun aset, kewajiban, dan modal), sisi kiri atau debit, dan sisi kanan atau kredit. Dalam pencatatan, visualisasi ketiga aspek ini akan menyerupai sebuah huruf T, karenanya disebut juga akun T (T Accounts).
      Terkadang, akun T ini juga bisa divisualisasikan sebagai timbangan atau keseimbangan, seperti yang diilustrasikan sebagai berikut.
      Dalam suatu bisnis akan ada gabungan pencatatan akun yang terdiri dari beberapa akun T dalam bisnis tersebut, yaitu : akun T "aset", akun T "kewajiban", dan akun T "modal". Bagian tersulit dari pembukuan akuntansi adalah melakukan pengkategorian jenis transaksi yang berbeda dalam akun T yang berbeda. Ini akan menjadi mudah apabila kita sudah paham betul aturan-aturannya, dimana dapat dilihat pada ilustrasi berikut.
      Akun T "aset" akan meningkat apabila debit bertambah dan akan berkurang apabila kredit yang bertambah. Akun T "kewajiban" dan akun T "modal" memiliki aturan yang berlawanan dengan aset.
    • Total Debit Harus Sama Dengan Total Kredit
    • Apabila sebelumnya kita telah memvisualisasikan akun T sebagai timbangan yang seimbang, maka Anda tidak akan melupakan Aturan Dasar Nomer 3 ini: setelah seluruh transaksi dicatat dalam akun perusahaan, total debit harus sama dengan total kredit. Misalnya, sebuah perusahaan membeli sebuah mesin secara tunai senilai 50 poundsterling, maka catatan pembukuannya akan menjadi sebagai berikut:
      Dalam contoh tersebut, pembukuan tetap seimbang dimana total jumlah debit sama dengan total jumlah kredit. Ini berarti jumlah poundsterling yang sama meningkatkan nilai akun mesin dan di sisi lain mengurangi nilai akun kas.
    • Persamaan Akuntansi: Aset = Kewajiban + Modal
    • Setelah transaksi-transaksi dicatat pada debit dan kredit, sesuai dengan jenis akun T, maka masing-masing akun T saling dikoneksikan satu sama lain melalui persamaan: Aset = Kewajiban + Modal. Melalui persamaan akuntansi ini kita dapat mengetahui bahwa sumber daya ekonomi suatu bisnis (aset) harus sama dengan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut (kewajiban + modal). Modal harus seimbang dengan utang. Aset terdiri atas kepemilikan segala macam barang seperti gedung, mesin, dan persediaan (stok), jumlah simpanan bank, dan piutang. Kewajiban terdiri dari jumlah hutang dan dana yang dipinjam oleh perusahaan. Modal yang sering disebut juga sebagai ekuitas pemilik terdiri dari dana yang diinvestasikan ditambah dengan laba pendapatan setelah dikurangi laba yang harus dibayarkan kepada pemilik. Kesulitan bisnis akan muncul jika klaim atas entitas sumber daya terus-menerus melebihi sumber daya tersebut. Hal ini bisa dideskripsikan melalui ilustrasi berikut.
    Hal lain yang perlu diketahui adalah mengenai neraca. Neraca adalah persamaan akuntansi yang digambarkan dalam sebuah laporan keuangan. Neraca ini memuat persamaan akuntansi selama jangka waktu tertentu, dan juga memiliki hukum: neraca haruslah seimbang, nilai aset harus sama dengan klaim atas aset tersebut. Pencatatan neraca dan hubungannya dengan persamaan akuntansi "Aset = Kewajiban + Modal" diilustrasikan dalam gambar berikut.
    Sedangkan contoh pengaplikasiannya adalah seperti contoh neraca di bawah ini.
  9. Komunikasi
  10. Kita bisa melihat bahwa telah terjadi pergeseran komunikasi pemasaran bisnis. Model komunikasi pemasaran lama ssperti media poster, reklame, radio dan televisi, atau yang kesemuanya dikategorikan sebagai model komunikasi "one to many" kini semakin tidak efektif. Sebagai gantinya, model komunikasi "many to many" telah mampu mengambil alih secara revolusioner dunia pemasaran. Bentuk media komunikasi "many to many" seperti blog, perangkat lunak sosial, media sosial (blog dan jejaring sosial) memberikan peluang kepada pelanggan untuk lebih banyak berkontribusi, bukan hanya sebagai penerima informasi. Sebelumnya orang hanya menjadi pengamat, pembaca, dan pendengar. Kini, semua orang bisa menajdi penyiar dan pemuat gagasan. Lebih jauh lagi, kini orang-orang bisa berkolaborasi secara massal untuk membuat gagasan mereka, berbagi ide dan hobi, mengobrol, berdialog, memberi rekomendasi, menambah koneksi, mencari dukungan, serta membangun dan merusak reputasi merek tertentu. Pergeseran media komunikasi ini mengakibatkan perusahaan, produk, pasar, dan komunitas yang mendukungnya harus dibangun atas dasar komunikasi yang lebih interaktif, informal, dan lebih dinamis. Kemampuan menciptakan ide, produk, dan peluang setiap perusahaan, kini tergantung kepada kemampuan mereka untuk merancang cara berkomunikasi baru dengan pasar dan pelanggan. Tidak hanya sampai di sini, pergeseran kekuatan media komunikasi ini juga mengubah konsep-konsep dasar strategi pemasaran. Selama ini kita mengenal model penopang strategi pemasaran adalah "marketing mix" (bauran pemasaran). Model ini lazim dipakai untuk menjelaskan berbagai pilihan strategi yang harus dipilih perusahaan, dalam proses peluncuran produk atau jasa ke pasar. Salah satu kerangka berpikir yang paling terkenal adalah 4P: "product" (produk), "price" (harga), "place" (tempat), dan "promotion" (promosi). Kesatuan dari keempat elemen ini akan menghasilkan komponen dasar rencana dan strategi pemasaran. "Product" dan "price" merupakan elemen yang sama-sama berhubungan dengan produk atau komoditi yang hendak dipasarkan. Sedangkan "place" dan "promotion" merupakan elemen yang berhubungan dengan sistem pengiriman. "Place" berkaitan dengan pengiriman fisik suatu produk atau jasa, dan "promotion" berkaitan dengan pengiriman pesan penjualan dan komunikasi dengan calon pelanggan. Dalam perjalanannya, model 4P ini kemudian mengalami tambahan yaitu "people" dan "process". Tambahan kedua elemen ini untuk menjamin agar model tersebut bisa diterapkan dengan baik di bidang jasa. Namun, mengingat media komunikasi pemasaran telah semakin bergeser ke arah "many to many", maka konsep 4P mulai diambil alih oleh 4C : "Community" (komunitas), "Co-Creation" (penciptaan bersama), "Customisation" (kustomisasi), dan "Conversation" (percakapan).
    • Community - Kawan atau Lawan
    • Kini, tantangan pemasaran telah berubah. Kesuksesan pemasaran bukan lagi dinilai hanya dari kemampuan mandapatkan dukungan pelanggan secara individual, tetapi juga dinilai dari kemampuan menarik minat komunitas yang menjadi wadah berkumpulnya orang-orang. Komunikasi ditujukan baik bagi komunitas yang bertindak sebagai kawan namun juga bagi mereka yang bertindak sebagai lawan. Beberapa orang yang merupakan teman perusahaan dan penggemar terbaik perusahaan. Mereka adalah orang-orang yang setia dan memiliki potensi membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Tantangan perusahaan terhadap mereka adalah bagaimana caranya mempertahankan mereka dan meningkatkan peranan dan kontribusi mereka, serta maraup lebih banyak lagi dukungan dari teman-teman mereka yang belum menjadi teman baik perusahaan. Di sisi lain, mau tidak mau setiap perusahaan seringkali harus menghadapi lawan terbesar mereka, yaitu orang-orang yang merasa dikecewakan karena produk atau pelayanan yang jelek. Mereka berniat merusak reputasi perusahaan yang mengecewakan mereka. Sebuah perusahaan bahkan harus berusaha lebih keras untuk bisa bertahan dalam permainan komunikasi menghadapi mereka. Yang bisa diperjuangkan adalah bagaimana caranya mengubah pendapat atau perasaan mereka, atau setidaknya membujuk mereka agar menceritakan hal lain yang tidak berpotensi merusak citra perusahaan.
    • Customisation
    • Sebenarnya konsep customisation bukanlah hal yang baru. Sejumlah prusahaan, salah satunya perusahaan otomotif, telah menerapkan hal ini terhadap perakitan mobil untuk pelanggan tertentu melalui pesanan khusus. Namun, internet dan teknologi interaktif lainnya telah membuat konsep cutomisation produk menjadi semakin masif dan tidak terbatas pada kalangan tertentu saja. Jika pelanggan terus didorong untuk terlibat dalam proses customization ini maka akan semakin banyak segmentasi produk yang harus disediakan perusahaan. Segmentasi produk yang lahir dari proses customisation dimana semakin besar jumlahnya mengkibatkan munculnya pasar baru dari pasar yang sudah ada. Pasar baru ini disebut sebagai long tail. Beberapa contoh mengenai ini adalah munculnya industri kaos, sepatu, dan pakaian terkustomisasi sebagai long tail dari bisnis garmen. Munculnya universitas online sebagai long tail sektor pendidikan. Penjualan buku-buku langka sebagai longtail yang menyumbangkan sebagaian besar laba perusahaan Amazon.com. Jadi melalui terbentuknya long tail, apapun bisa dipasarkan selama itu sesuai dengan customisation yang diinginkan konsumen.
    • Co-Creation
    • Kini para pelanggan turut andil dalam mendesain, mengembangkan, menginformasikan, dan mendistribusikan suatu produk dan jasa yang menurut mereka bernilai. Perubahan pada rantai nilai ini menunjukkan keinginan pelanggan yang semakin kuat untuk ikut merancang dan membentuk sesuatu yang disukai. Namun nilai-nilai ini sebenarnya cukup bertentangan dengan tujuan inovasi dari suatu perusahaan. Perusahaan yang akan melakukan inovasi harus menghadapi tantangan mengenai bagaimana respon masyarakat terhadap produk mereka. Melalui konsep co-creation resiko ini bisa dihilangkan, karena para pelanggan ikut andil dalam mendesain produk dan jasa yang paling sesuai dengan keinginan mereka. Lebih jauh lagi, para pelanggan sering menciptakan pasar dan sumber nilai baru.
    • Conversation
    • Semenjak semakin hilangnya jurang pemisah antara pemasaran dan pelanggan, maka kegiatan pemasaran haruslah mengutamakan dialog, kemitraan, dan co-creation dengan para pelanggan. Dialog yang dibangun tentunya akan lebih ditekankan melalui cara-cara yang bisa diterima oleh para pelanggan. Para pemasar akan semakin lebih dekat dengan para pelanggan, bahkan membaur dengan mereka. Kemudian mereka bersama-sama membuat produk bersama yang bisa dinikmati melalui cara yang berbeda. Pemasar mendapatkan target penjualan mereka terpenuhi, sedangkan pelanggan mendapat manfaat dari produk yang terkustomisasi sesuai keinginan mereka. Seperti yang dikatakan oleh pakar, "Ini bukanlah tentang kita dan mereka. Ini adalah tentang kita dan kita".

Minggu, 11 Maret 2012

DIAGRAM ROGER HAMILTON


MECHANIC
Orang yang suka mengandalkan dan mengikuti sistem untuk menjadi kaya. Contohnya adalah Ray Kroc, pemilik McDonald. Walaupun dia bukan penemu hamburger, tetapi dialah yang menemukan cara memasarkan hamburger ke seluruh dunia, sehingga McDonald berkembang pesat hingga sebesar sekarang. Ciri-ciri orang tipe ini adalah senang detail dan tekun dalam mengikuti sistem

CREATOR
Orang yang suka menciptakan hal baru dan menjadi kaya karena hal baru tersebut. Contohnya adalah Steve Jobs, pendiri Apple Computer, Pixar Studio (creator film animasi Toy's Story), penemu iPod. Ciri-ciri orang tipe ini adalah kreatif, inovatif, suka hal baru, suka tantangan baru

STAR
Orang yang mendapatkan kekayaan karena mengandalkan keahlian atau bakat khusus yang sulit ditiru atau diduplikasi oleh orang lain, dan apa yang dilakukannya sulit didelegasikan kepada orang lain. Contohnya adalah Keanu Reeves, Celine Dion, Mohammad Ali, Ki Manteb Sudarsono. Ciri-ciri orang bertipe star adalah bakat khususnya yang sangat menonjol dibandingkan orang kebanyakan, mempunyai keahlian untuk menarik perhatian baik disadari atau tidak, senang menjadi pusat perhatian, sangat terlihat menonjol di bidangnya.

SUPPORT
Orang yang mendapatkan kekayaan karena keahliannya untuk mendukung atau memobilisasi dan mengorganisasikan dukungan, sumber daya, untuk mencapai sebuah tujuan. Contohnya adalah Jack Welch (mantan CEO General Electric). Ciri-ciri orang tipe Support adalah memiliki leadership dan kemampuan manajerial yang sangat menonjol.

DEAL MAKER
Orang yang mendapatkan kekayaan karena keahliannya untuk bernegoisasi dan mempertemukan dua kepentingan atau lebih. Contoh, Li Ka Sing (konglomerat properti Hongkong). Ciri-ciri orang dengan tipe Deal Maker adalah punya banyak teman, senang bergaul, jago meyakinkan orang, senang menjodohkan orang.

TRADER
Orang yang mendapatkan kekayaan karena keahlian berdagang. Contohnya George Soros. Banyak orang mengira bahwa George Soros adalah seorang investor, padahal dia adalah seorang pedagang sejati. Ciri-ciri orang seperti ini adalah peka tentang waktu, perhitungan, tidak malu dalam berjualan, berorientasi pada keuntungan dan suka keuntungan cepat atau jangka pendek.

ACCUMULATOR
Orang yang mendapatkan kekayaan dengan cara berinvestasi tanpa terlibat sehari-hari dalam bisnisnya, tanpa memiliki bisnisnya secara keseluruhan. Contohnya adalah Warren Buffet (investor saham paling kaya di dunia). Ciri-ciri orang seperti ini adalah ahli dan suka menganalisis angka-angka, punya kepemimpinan, senang mencermati tren, suka berada di balik layar, sabar, tidak emosional, suka keuntungan jangka panjang.

LORD
Orang yang mendapatkan kekayaan dengan cara mempunyai banyak bisnis. Contohnya Liem Sioe Liong (mantan konglomerat nomor satu di Indonesia). Ciri-ciri orang bertipe Lord adalah suka perhitungan, melihat peluang dimana-mana, mampu mendelegasikan, pintar memilih dan menilai orang.

(Diringkas dari seminar Stealth Wealth oleh Roger Hamilton, disadur dari Tung Desem Waringin dalam Finacial Revolution)

Minggu, 03 April 2011

PEMAHAMAN MENGENAI KEWIRAUSAHAAN


Aktifitas kewirausahaan atau perdagangan merupakan bidang profesi yang kurang berkembang di kalangan masyarakat muslim pribumi di Indonesia. Terdapat dua hal yang membentuk sikap negatif masyarakat terhadap profesi kewirausahaan ini.

Pertama, image kewirausahaan yang kurang populer dibandingkan dengan kepegawaian. Salah satu yang menyebabkan image kewirausahaan kurang popular adalah dalam hal kestabilan pendapatan Masyarakat menganggap profesi kewirausahaan tidak memberikan jaminan penghasilan atau pendapatan yang stabil. Persepsi semacam ini mengakibatkan para orang tua sebagian besar menginginkan anaknya menjadi pegawai negeri, pegawai di perusahaan swasta terkenal, jadi insinyur, dokter, pilot, tentara dan lain-lainnya dimana profesi tersebut memberikan jaminan pendapatan tetap per bulannya. Hampir tidak ada yang menginginkan anaknya menjadi wirausahawan. Kalaupun ada yang berminat, sangat terbatas di kalangan mereka yang gagal masuk perguruan tinggi, gagal menjadi pegawai, polisi, tentara dan sebagainya.

Karena yang terjun dalam bidang kewirausahaan ini kebanyakan merupakan orang nomer dua dalam struktur masyarakat, pada akhirnya ada kecenderungan wirausahawan yang seperti ini tidak memberikan suatu contoh atau praktek berwirausaha yang baik. Beberapa oknum wirausahawan melakukan tindakan yang tidak etis dalam berdagang, ada pula yang lebih memilih terjun dalam transaksi-transaksi illegal, sehingga hal ini mencoreng nama profesi kewirausahaan.

Kedua, sikap tidak tertarik pada kegiatan wirausaha ini juga dipicu oleh pemahaman yang terlalu dangkal terhadap ajaran agama. Sejumlah masyarakat memandang ajaran islam hanya sepotong-sepotong sehingga persepsi mereka menjadi tidak benar. Sejumlah ayat Al-Quran dan hadis secara sepintas dipahami memberikan perintah kepada setiap umat agar seakan-akan tidak mementingkan kesuksesan di dunia. Di samping itu juga ditemukan ajaran-ajaran agama, khususnya di dunia tasawuf dan tarekat yang jika dipahami secara sempit, akan cenderung mengecilkan arti prestasi keduniaan, seperti zuhud, wara, faqir dan sebagainya.

Memang Nabi Muhammad merupakan seorang yang zuhud, dimana beliau hidup sangat sederhana terlebih pada saat beliau telah diangakat menjadi Rasul. Tetapi perlu diketahui bahwa hal ini terjadi dikarenakan Beliau menyumbangkan seluruh harta-benda yang dimilikinya untuk kepentingan pengembangan dakwah Islam. Selain itu, Beliau tidak mau disibukkan dengan urusan mengelola harta benda selama Beliau menjadi pemimpin umat, Beliau ingin lebih berkonsentrasi pada urusan dakwah. Setiap harta benda yang beliau dapatkan, beliau sumbangkan sepenuhnya untuk waqaf.

Para sahabat Rasullullah seperti Abu Bakar, Abdurrahman bi ‘Auf, Ustman bin Affan, dan Umar merupakan kalangan sahabat yang kaya raya, pedagang yang berhasil. Namun demikian, mereka juga merupakan donatur-donatur terbesar pengembangan dakwah Islam pada masa itu. Sebagai contoh, Abu Bakar dalam suatu persiapan pengumpulan modal untuk perang, beliau menyumbangkan seluruh kekayaannya sebagai modal bagi pasukan muslimin berangkat ke medan jihad.

Dari hal ini dapat diketahui bahwa bidang kewirausahaan merupakan suatu elemen yang penting dalam pembangunan dan pengembangan dakwah. Profesi kewirausahaan merupakan penyokong utama ekonomi umat. Bidang ekonomi ini merupakan pondasi dalam pengembangan bidang-bidang yang lain, seperti pendidikan, pertahanan dan keamanan, dan infrastruktur. Karenanya Rasulullah menekankan tentang pentingnya profesi kewirausahaan ini.

Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung kemudian kembali memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi maupun tidak. (HR Bukhari).

Pernah suatu ketika Rasulullah ditanya oleh para sahabat, “pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah ?” Rasulullah menjawab, “seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.” (HR Al Bazzar)

“Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad, Al Bazzar, Ath Thobroni dan selainnya, dari Ibnu ‘Umar, Rofi’ bin Khudaij, Abu Burdah bin Niyar dan selainnya).

Senin, 29 Juni 2009

IDE BISNIS II --- JASA INVESTASI BISNIS

Barangkali kalo ide bisnis kayak gini sebenarnya terlalu jauh. Tapi gak apalah. Semoga saya nantinya memang bisa jadi seorang trilyuner, sehingga bisa jadi investor besar. Amin Ya Rabbal ‘Alamiin!!!!

Aku melihat banyak sekali lomba – lomba ide bisnis yang diselenggarakan oleh perusahaan swasta, atau bahkan oleh pemerintah. Bagi yang ide bisnisnya punya prospek bagus maka akan diberi hadiah berupa pemberian modal. Tapi penyelenggara baik pemerintah maupun swasta sebenarnya tidak menganggap ini sebagai peluang mereka untuk menambah pendapatan, atau memperluas lapangan pekerjaan dan bisnis. Kalo pemerintah kan memang tanggung jawabnya, kewajibannya, untuk meninggkatkan kesejahteraan rakyat. Lomba ini tentunya suatu ajang bentuk perwujudannya untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengembangkan diri. Tapi sebenarnya khawatir juga kalo ajang – ajang penyelenggaraan lomba ini hanya dijadikan alat agar pemerintah pusat mengucurkan dananya, jadi lahan basah deh!. Tapi semoga tidak ya! Kalo pihak swasta sepertinya tujuan penyelenggaraan lomba seperti ini adalah sebagai salah satu bentuk promosi mereka. Karena hal inilah penyelenggaraan lomba – lomba seperti ini sangat jarang, dan terbatas. Jadi terkesan eksklusif. Biasanya hanya untuk mahasiswa yang masih aktif. Sedangkan saya sudah tidak mahasiswa lagi!!! T_T

Kalo orang mau pinjam modal kita tahu biasanya mereka pinjam ke Bank. Dengan suatu jangka waktu pengembalian serta bunga tertentu peminjam harus mengembalikannya ke Bank sesuai kesepakatan. Pesyaratannya pun cukup rumit, harus punya ini punya itu dan sebagainya. Kalo yang gak punya apa – apa gimana coba? Trus, bunga bank itu kan HARAM! (Referensi : MUI). Lalu gimana, makan riba dan memberi riba jadi masalah krusial donk. Kalo demi alasan menjaga diri kan memang sebaiknya dihindari segala bentuk riba itu. Apalagi daku kan gak punya ilmu sekaliber orang – orang di MUI itu yang punya pengetahuan agama yang luas sehingga bisa memutuskan halal atau haram. Jadi daku ikut aja deh.

Menyangkut masalah seperti ini aku berpikir, harus ada suatu lembaga, badan usaha, atau organisasi, atau sejenisnya yang punya penawaran jasa memberikan modal dalam bentuk investasi. Persyaratan untuk mendapatkan modal dari lembaga ini tentunya harus lebih mudah. Sosialisasinya lebih luas, dan kredibilitasnya harus terjamin. Modal uangnya harus dari yang halal dan diinvestasikan untuk yang halal. Jadi tidak ada alasan untuk cuci uang. Semoga barokah!

Orang yang punya ide usaha kreatif akan dibantu diberikan modal, tetapi nantinya keuntungannya harus di-sharing dengan pihak pemberi modal. Lumrahnya sekitar 20 persennya saja atau berapa saja yang penting saling menguntungkan. Bagi mereka yang sudah punya usaha dan pingin mengembangkan usahanya juga bisa mendapat kucuran investasi.

Pihak investor dalam hal ini juga harus tidak tinggal diam. Mereka harus selalu berusaha melakukan pembimbingan, memberikan masukan, sekaligus juga melakukan pengawasan terhadap investasi mereka tersebut. Tentunya juga selalu berusaha untuk tidak terlalu ikut campur dalam masalah praktis di lapangan, karena hal itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab yang punya usaha. Investor hanya memonitoring saja. Jadilah investor yang cerdas.

Contoh kasusnya seperti kisah entrpreneurnya Nabi Muhammad itu. Beliau kan diberi modal investasi oleh sitti Khadijah, untuk menjalankan perdagangannya. Lalu sistemnya bagi hasil. Trus mereka menikah, dimana akhirnya Nabi Muhammad pensiun dini demi menjalankan kewajiban syiar agama islam.

Jadi pihak pemberi modal tidak memakan riba, tetapi mendapat bagi hasil. Tapi tidak tahu ya, trus bedanya apa sama Bank Syariah itu! Oh….kalo Bank Syariah itu kan modalnya juga didapat dari simpanan nasabah. Juga ada sistem bagi hasilnya.

Kalo bisnis yang saya maksud ini kan modalnya, dari kumpulan orang – orang yang memang pengen investasi! Barangkali begitu aja perbedaannya.

IDE BISNIS I -- Jasa Pembuatan Pernak Pernik Pernikahan Via Order


Satu hal yang tidak pernah berubah dari kegiatan pernikahan, yaitu bahwa : pernikahan tidak pernah terpengaruh oleh yang namanya krisi global, BBM naik, sembako naik, kondisi politik, pilpres atau apalah. Intinya, orang yang mau menikah pasti ada saja setiap saat. Sepanjang hari setiap tahun musim kawin mode : on. Dan orang bersedia mengeluarkan berapa saja untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah. Mereka menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang tidak sering terjadi dalam hidup mereka sehingga sebisa mungkin mereka selalu menurutkan kemauannya dan juga kemauan pasangannya dalam apa – apa yang akan dilakukan dan diperlihatkan selama proses pesta pernikahan. Pesta Pernikahan menjadi ajang untuk meraih prestise yang tinggi dalam masyarakat. Prestise di bidang materil tentunya.

Jadi dari sisni bisa diketahui kalau bisnis yang berhubungan dengan pernikahan bisa dikatakan punya pospek yang bagus.

Kita tahu beberapa bisnis yang berhubungan dengan pernikahan. Bisa berupa jasa catering, gaun pengantin, penyewaan gedung, hiburan – hiburan life performance, atau bahkan ada yang menyediakan jasa wedding organizer, dimana kesemuanya itu mereka yang mengatur.

Tapi di sini kita akan fokus pada barang imut – imut yang sering diberikan pihak yang punya gaweaan (penyelenggara). Kita biasa menyebutnya sebagai pernak pernik. Apabila kita datang ke suatu pesta pernikahan biasanya kita diberikan souvenir, diantaranya bisa berupa gantungaan kunci dengan bentuk yang aneh – aneh. Nah, disinilah kita akan bekerja.

Pernak - pernik yang bisa kita buat yaitu yang berbasis polymer (plastik). Tahap pembuatannya berjenjang. Pertama perlu didesain dulu barang apa yang akan kita buat. Kita gambar di kertas, berikut ukurannya. Tentunya gambarnya harus tiga dimensi. Bisa juga dua dimensi tapi kayak gambar teknik gitu. Ada tampak depan, tampak samping kiri, samping kanan, atas dan bawah---seperlunya sesuai kebutuhan. Setelah gambarnya fix, kemudian kita buat pola atau masternya, dimana pola atau master ini merupakan bentuk real dari gambar tadi, atau barang nyatanya, bukan gambar. Kita bisa membuat pola ini dengan mudah dari bahan malan yang biasanya aku sebut juga sebagai plastisin, mainannya anak TK itu. Memakai bahan ini cukup mudah, karena tinggal pencat – pencet sana sini, jadi dah bentuk – bentuk yang aneh. Kita bisa gunakan juga bahan dari lempung, yang kemudian dibuat kayak orang – orang kalo buat kerajinan lempung itu. Bisa juga dibuat dari kayu, dengan dipahat layaknya seorang seniman. Atau kalo mau agak nyentrik bisa juga pake batu, dipahat, kayak buat berhala.

Setelah selesai buat masternya trus disiapin bahan – bahan untuk membuat cetakan dan produknya, seperti silicon rubber, gips, resin, dan katalis. Kalo tidak pake resin bisa juga pake bijih plastik, tapi proses pembuatannya agak lain.

Untuk membuat cetakan produk, Silicon rubber tadi diambil secukupnya kemudian dicampur dengan katalis, diaduk sampai merata, lalu secepatnya tuangkan secara merata pada master tadi. Dalam proses ini harus diatur sedemikian rupa sehingga nantinya master dapat dikeluarkan dari silicon rubber setelah silicon rubber ini memadat. Tapi jangan dikeluarkan dulu. Setelah silicon rubber agak mengeras, selubungi dengan gips setelah sebelumnya gips ini dicampur dengan air secukupnya (seperti buat adonan semen). Menyelubungi dengan gips ini caranya sama dengan penyelubungan dengan silicon rubber tadi. Dilakukan sedemikian rupa sehingga nantinya master bisa dikeluarkan. Kalo sudah kering berarti cetakan sudah selesai. Master dikeluarkan dari cetakan. Cetakan ini juga nantinnya

Selanjutnya tahap pengecoran produk. Apabila menggunakan resin, maka resin dicampur dengan katalis secukupnya, diaduk, lalu dituangkan ke dalam cetakan. Ditunggui beberapa lama, lalu tinggal dikeluarkan dari cetakannya. Jadi deh!

Apabila menggunakan bijih plastik lain lagi caranya. Karena bijih plastik berupa zat padat, maka harus dicairkan terlebih dahulu. Bijih besi dipanaskan (bukan dibakar ya!) hingga mencair, lalu segera dituangkan ke dalam cetakan. Didiamkan beberapa lama, maka cairan bijih besi nanti akan memadat. Lalu dikeluarkan dari cetakan. Jadi juga deh!

Setelah jadi kita perlihatkan dulu kepada konsumen, apakah sudah cocok dengan barangnya. Biasanya kan orang yang mau nyelenggarakan pesta pernikahan pingin namannya tertulis di souvenir itu. Atau barangkali tidak cocok dengan warnanya, jadi nanti tinggal merubah cat atau merubah pewarna.

Kalo sudah fix ya tinggal perbanyak cetakannya lalu segera produksi massal. Lembur….. lembur……..!!! T_T

Kita bisa tawarkan bentuk – bentuk yang telah disediakan oleh kita sendiri berdasarkan sample produk dari order – order yang telah lalu. Atau juga dari kreasi kita sendiri. Dan karenanya kita telah punya masternya atau polanya. Jadi kita tinggal perbanyak. Apabila konsumen menginginkan yang ini tentu harganya lebih murah.

Apabila konsumen punya pemikirannya sendiri, dan menggambar desainnya sendiri dan pinginnya bentuk yang lebih aneh, tentu harganya harus lebih mahal, karena kita masih perlu membuat master baru. Tambah ongkos produksi.

Dalam proses penawarannya tentu tidak bisa kalo hanya tinggal diam. Kita harus punya katalog yang berisi foto – foto contoh produk kita, dan kita sebarkan ke seluruh plosok dunia. Bisa juga disebarkan via internet. Kalo perlu di setiap daerah ada agen – agen.

Kalo untuk modal sebenarnya tidak terlalu mengikat. Barangkali hanya butuh tempat agar pelanggan tidak bingung harus cari kita ke mana. (kalo yang ini kendalaku). Tempatnya juga harus siap – siap dikotori karena pembuatannya agak sedikit bermusuhan dengan alat pel lantai. (Yang punya kontrakan tentu tidak terima hal ini T_T)Bahan resin pun murah untuk satu kilogram (kayak tas kreksekan gitu) harganya sekitar 25 ribu. Kalo bijh plastik kayaknya lebih murah lagi. Silicon rubber sekitar seratus – dua ratus ribu. Gips harganaya sangat murah, Cuma agak lupa berapa ya? Selebihnya tinggal pemasaran, buat catalog, disesuaikan saja dengan bujget. Kalo disebarkan lewat internet tinggal dipajang aja di forum – forum, seperti facebook atau blog. Kalo mau bisa juga desain website sendiri.

Selanjutnya tinggal berdoa aja semoga bisnis lancar. Jadi siap – siap lembur. Kalo sukses jangan lupakan aku ya! Saya masih pengangguran ini. (saat tulisan ini dibuat). Gak ada modal!!!

Senin, 25 Mei 2009

INDUSTRIALISASI SUSU KUDA LIAR


PENDAHULUAN

Susu kuda liar merupakan sebutan bagi susu yang dihasilkan dari pemerahan kuda-kuda yang hidup secara bebas di suatu lokasi yang mirip dengan padang penggembalaan di lereng-lereng perbukitan. Di Indonesia, susu kuda liar dikenal oleh masyarakat sebagai susu yang dihasilkan oleh kuda-kuda yang hidup di daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kuda-kuda di daerah ini sengaja dibiarkan hidup secara bebas dan berkembang biak secara alami. Namun demikian, sebenarnya mereka adalah kuda-kuda yang bertuan. Jadi semua kuda yang terdapat di lokasi tersebut adalah milik para peternak setempat, dimana ketika dibutuhkan, kuda-kuda ini ditangkap untuk diperah susunya dengan menggunakan metode pemerahan yang masih tradisional.

Susu kuda liar akhir-akhir ini menjadi sangat popular penggunaannya dan dipercaya sebagai minuman berkhasiat yang dapat meningkatkan keperkasaan pria dewasa, mengatasi problem kemandulan dan masalah seksual lainnya. Selain itu susu ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti typhus, paru-paru basah, bronchitis, kanker dan leukemia serta masih banyak penyakit lainnya. Sebagai akibat dari mitos-mitos tersebut harga jual susu kuda liar ini menjadi sangat tinggi hingga mencapai seratus ribu rupiah per liternya. (Media Indonesia, 7 Nopember 2001).

Apabila dilihat dari segi ilmiah, susu kuda memang merupakan susu yang lebih istimewa dibandingkan susu hewan perah lainnya. Kandungan gizinya adalah yang paling mendekati kandungan gizi ASI (Air Susu Ibu). Berdasarkan penelitian, susu kuda liar mengandung lysozym, yaitu zat pembentuk sistem kekebalan tubuh alami pada manusia yang biasanya hanya terdapat dalam ASI. (Yuniati, 2000). Penemuan ilmiah ini menunjukkan bahwa mitos-mitos seputar susu kuda liar yang selama ini dipercaya masyarakat kemungkinan ada benarnya. Hal ini akan dapat menambah nilai jual susu kuda liar di pasaran sekaligus menunjukkan potensinya untuk dikembangkan sebagai produk industri skala besar.

Namun demikian, selama ini terdapat beberapa kendala dalam upaya pemasaran susu kuda liar ke luar Sumbawa. Pertama, yaitu adanya keterbatasan waktu peredaran susu kuda liar dalam keadaan segar di pasaran. Seperti diketahui bahwa kandungan gizi alami susu segar pada umumnya dapat bertahan hanya sekitar 24 jam setelah diperah. Hal ini dapat diakibatkan oleh proses pengolahan susu kuda yang masih dilakukan secara tradisional. Pengolahannya tidak memperhatikan aspek kehigienisan, baik selama kegiatan pemerahan maupun pengemasan sehingga pertumbuhan mikroba, baik yang terdapat dalam susu maupun dari luar, menjadi tidak terkendali yang kemudian mengakibatkan proses pembusukan susu menjadi lebih cepat. Kedua, penerapan proses pengolahan susu secara modern pada susu kuda liar segar, seperti pasteurisasi, proses evaporasi, dan proses dryer, dan UHT dikhawatirkan akan mengurangi nilai gizi alami sekaligus nilai jual susu kuda liar, karena selama ini masyarakat lebih suka mengkonsumsi susu ini dalam keadaan segar.

Untuk itu diperlukan suatu cara agar ketahanan susu kuda liar segar terhadap proses pembusukan dapat ditingkatkan sehingga waktu peredarannya di pasaran dapat ditambah tanpa harus melakukan proses pengolahan yang berpotensi mengurangi nilai gizi alami susu. Selain itu perlu diperhatikan selera konsumen yang lebih senang mengkonsumsi susu kuda liar ini dalam kondisi segar. Hal ini diharapkan dapat berdampak terhadap meningkatnya jangkauan pemasaran susu kuda liar ke luar daerah Sumbawa bahkan hingga ke luar negeri sebagai produk ekspor sehingga bisa diproduksi secara massal sebagai produk industri.

POTENSI SUSU KUDA LIAR SEBAGAI PRODUK INDUSTRI

Susu kuda liar merupakan produk agrobisnis yang kini menjadi popular di tengah masyarakat. Hasil peternakan yang dikenal oleh masyarakat berasal dari pulau Sumbawa ini telah memiliki wilayah pemasaran yang cukup luas hingga ke kota-kota besar di pulau Jawa seperti Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Bogor, dan Jakarta. (Riyadh, 2003).

Produk ini berpotensi untuk diproduksi secara massal sebagai produk industri. Ada beberapa hal yang menujukkan bahwa susu kuda liar ini memiliki potensi sabagai produk industri yaitu sebagai berikut.
  1. Mitos Seputar Susu Kuda Liar. Selama ini telah beredar isu dan mitos bahwa susu kuda liar merupakan minuman berkhasiat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Adapaun penyakit-penyakit yang diyakini mampu disembuhkan dengan meminum susu kuda liar diantaranya yaitu typhus, paru-paru basah, bronchitis, kanker, bahkan leukemia. Selain itu susu kuda liar diyakini dapat meningkatkan keperkasaan pria dewasa, mengatasi problem kemandulan dan masalah seksual lainnya. Kepercayaan-kepercayaan terhadap khasiat susu kuda liar ini meningkatkan minat masyarakat akan produk tersebut sehingga membuat susu kuda liar kian menjadi popular di tengah masyarakat Indonesia. Maka tidak heran apabila mitos-mitos tersebut kemudian mengakibatkan harga susu kuda liar ini relatif lebih mahal daripada susu jenis lainnya yang ada di pasaran. Harganya mencapai kisaran seratus ribu rupiah per liternya. (Media Indonesia, 7 November 2001). Walaupun demikian, permintaan susu kuda liar terus bertambah. Hal ini dibuktikan dengan makin luasnya daerah pemasaran susu kuda liar yang telah mencapai hingga ke luar pulau Sumbawa, sehingga kemudian memunculkan anggapan bahwa kemauan masyarakat untuk membeli susu kuda liar dengan harga yang cukup mahal selama ini bukan berdasarkan pertimbangan nilai gizinya, melainkan semata-mata karena mereka percaya oleh isu khasiat susu kuda liar tersebut. (Riyadh, 2003).
  2. Kandungan Nilai Gizi Susu Kuda Liar Mendekati ASI. Keunggulan ASI (Air Susu Ibu) dibandingkan dengan jenis susu lainnya tidak perlu diragukan lagi. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penelitian. Keunggulan ASI terutama terletak pada kandungan zat-zat yang dapat berperan dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh, antara lain lysozym dan immunoglobin. Kedua zat ini belum dapat dibuat penggantinya dari bahan lain melalui rekayasa teknologi seperti yang selama ini dibuat oleh pabrik dalam bentuk susu formula. (Jacoeb, 1993). Namun, menurut hasil penelitian Heru Yuniati, seorang peneliti pada Badan Litbang Kesehatan, yang dipublikasikan tahun 2000, salah satu zat penangkal penyakit pada ASI yaitu lysozym diketahui juga terkandung dalam susu kuda liar. (Yuniati, 2000). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa susu kuda liar dapat digunakan sebagai alternatif pengganti ASI. Hal tersebut didukung penemuan lain yang menyatakan bahwa komposisi susu kuda lebih mendekati ASI jika dibandingkan dengan susu sapi. Tingkat kecernaannya bisa disejajarkan dengan ASI. Kandungan bahan lemak, protein dan laktose dari susu kuda berturut-turut berkisar antara 10% - 20%, 20% - 30%, dan 55% - 65%. Apabila kita bandingakan dengan beberapa jenis ternak yang ada dan juga dengan ASI, maka susu kuda adalah yang paling rendah kandungan lemaknya. Susu kambing dan susu kerbau yang beredar di masyarakat mempunyai kandungan lemak yang lebih tinggi yaitu 43 g/kg untuk susu kambing dan 75 g/kg untuk susu kerbau. (Jacoeb, 1993). Bisa juga dilihat bahwa kandungan protein susu kuda sangat dekat dengan ASI dengan keunggulan kandungan laktose yang lebih rendah. Peneliti utama pada Puslitbang Gizi Depkes RI, Dr. Hermana MSc, APU, menyatakan bahwa susu kuda cocok dikonsumsi oleh bayi karena komposisi kandungan gizinya sangat mendekati air susu ibu (ASI). Dosen tamu di Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan kadar casein, laktosa, lemak, protein, dan mineral, serta komposisi asam lemak susu kuda liar terdiri dari asam lemak rantai pendek yang mudah diserap. (Media Indonesia, 7 Nopember 2001). Petunjuk-petunjuk ilmiah tersebut menunjukkan bahwa mitos-mitos seputar susu kuda liar yang selama ini dipercaya masyarakat kemungkinan memang benar, mengingat kandungan susu kuda yang lebih istimewa dibandingkan susu hewan ternak lainnya. Hasil penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa komposi susu kuda liar mendekati ASI akan meningkatkan permintaan terhadap produk ini sekaligus meningkatkan nilai jual susu kuda liar ini di pasaran.

    Tabel 1. Komposisi Nutrisi dari ASI, Susu Kuda dan Susu Sapi

    Sumber : Gunadi, 1992.
  3. Meningkatnya Konsumsi Susu Segar Dunia. Masyarakat di negara maju seperti Amerika sudah banyak yang meninggalkan konsumsi susu bubuk dan beralih ke susu cair. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Canadian pada tahun 2004 dilaporkan bahwa konsumsi susu penduduk Amerika sudah mencapai 100 liter per kapita per tahun atau 24.634,7 juta liter susu cair per tahun dan 59,5 juta liter susu bubuk per tahun. Begitu pula Australia yang sudah mencapai 90 liter perkapita per tahun. Sementara China 11.256 juta liter per tahun. Sedangkan di India konsumsi susu cair mencapai 43.929,2 juta liter per tahun dan 1.173 juta liter susu bubuk per tahun. (Idionline, 2005). Peningkatan konsumsi susu cair tidak lepas dari peranan banyak ahli gizi dunia yang menyarankan agar mengkonsumsi susu dalam keadaan alami yaitu susu segar. Memang susu bubuk itu sendiri asalnya dari susu segar atau rekombinasi dengan zat lain seperti lemak, dan protein yang dikeringkan. Namun, akibat proses pengeringan kandungan gizinya kemudian menjadi berkurang. Peningkatan konsumsi susu segar ini membuka peluang bagi usaha susu kuda liar untuk menembus pasaran dunia, karena selama ini susu kuda liar yang beredar di pasaran adalah berupa susu segar dalam bentuk cair. Keberadaanya yang tetap dipertahankan untuk dipasarkan dalam keadaan segar, tidak lepas mitos-mitos yang beredar di tengah masyarakat. Masyarakat atau konsumen beranggapan bahwa meminum susu kuda liar segar lebih dapat memaksimalkan khasiatnya dibandingkan apabila diolah di pabrik. Selain itu hasil penelitian ilmiah yang menyatakan kandungan gizi susu kuda liar segar mendekati ASI akan mempermudah upaya pemasaran susu kuda liar ini di luar negeri. Hal ini berkaitan dengan karakteristik konsumen di negara-negara maju yang lebih mengedepankan kualitas produk dibandingkan harga.


Baik melalui pertimbangan nilai-nilai kepercayaan dan mitos maupun melalui kajian ilmiah, serta statistik peningkatan konsumsi susu segar dunia, kesemuanya menunjukkan bahwa susu kuda liar ini memiliki potensi sebagai produk industri. Selain itu tingginya permintaan susu kuda liar diluar daerah Sumbawa menunjukkan usaha ini memiliki prospek sebagai penghasil produk yang dapat diproduksi secara massal sekaligus sebagai pangsa ekspor.

FAKTOR PENGHAMBAT UPAYA INDUSTRIALISASI SUSU KUDA LIAR

Susu merupakan produk peternakan yang mudah tercemar dan mudah rusak, walaupun secara alami susu kuda liar segar mempunyai sifat bakteriostatik, namun demikian kemampuan bakteriostatik ini terbatas pada tingkat kontaminasi bakteri ke dalam susu tersebut. Apabila jumlah kontaminasi bakteri sangat tinggi, maka susu akan cepat rusak. Kualitas susu sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kontaminasi bakteri pada susu dapat terjadi saat pemerahan, penanganan atau pengolahan pasca panen dan pemasaran. Susu segar pada umumnya mampu bertahan dari proses pengrusakan oleh bakteri selama 24 jam pada suhu kamar. (Riyadh, 2003).

Pada suhu kamar susu kuda liar segar dapat bertahan disimpan hingga satu minggu. Bahkan terdapat anggapan bahwa susu kuda liar ini dapat tahan terhadap proses pengrusakan oleh mikroba hingga satu bulan tanpa berubah rasa, bau dan warna. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan karena kepopuleran susu kuda liar ini juga memungkinkan adanya praktek penipuan dan pemalsuan. (Media Indonesia, 7 Nopember 2001).

Keterbatasan waktu peredaran susu kuda liar ini merupakan hambatan utama dalam upaya industrialisasi karena mengakibatkan jangkauan pemasaran yang terbatas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Slamet Riyadh pada pengolahan susu kuda liar di kabupaten Sumbawa, sekurang-kurangnya ada lima faktor yang berperan dalam percepatan proses pengrusakan kualitas susu kuda liar segar, yaitu :

  1. Cara pemerahan yang tidak higienis. Kuda-kuda yang akan diperah tidak dimandikan terlebih dahulu atau bagian di sekitar ambing tidak, sehingga susu yang diperoleh akan terkontaminasi oleh kotoran yang berasal dari tubuh kuda yang diperah. Peralatan yang digunakan dalam pemerahan sangat sederhana dan tidak bersih, seperti alat yang digunakan untuk menampung susu pada saat pemerahan hanya menggunakan botol minuman yang terbuat dari plastik dan mempunyai lekukan-lekukan yang memungkinkan tertinggalnya kotoran pada waktu dicuci. Selain botol minuman yang terbuat dari plastik, kadang-kadang juga digunakan baskom plastik atau piring plastik sebagai alat penampung susu pada saat pemerahan. Peralatan tersebut sebenarnya tidak layak untuk digunakan sebagai penampung susu.
  2. Kontainer susu dari jerigen plastik yang digunakan tidak steril. Susu yang diperoleh dari hasil pemerahan tidak langsung dipasarkan, tetapi ditampung sampai beberapa hari bahkan sampai lebih dari satu minggu di dalam jerigen plastik tanpa bahan pengawet dan dibiarkan pada suhu kamar. Dengan demikian akan terjadi perubahan-perubahan sifat fisik maupun kimiawi pada susu tersebut, terutama yang disebabkan oleh adanya aktivitas bakteri yang terdapat di dalam susu tersebut.
  3. Proses penampungan yang memerlukan waktu yang lama dalam temperatur kamar. Penampungan susu dalam waktu yang cukup lama adalah karena pertimbangan beberapa hal, antara lain bahwa para penyalur/ distributor susu kuda tidak mau mengambil susu dari peternak pengumpul dalam jumlah yang sedikit, alasan mereka adalah apabila mereka hanya membawa susu kurang dari 60 liter, maka tidak memperoleh keuntungan. Hal ini disebabkan karena biaya pengangkutan lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh. Sementara untuk mendapatkan susu kuda liar sekurang-kurangnya 60 liter memerlukan waktu lebih dari 1 minggu, bahkan apabila tidak musim laktasi, maka waktu yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah susu yang sama akan lebih lama, sampai lebih dari 3 minggu hanya untuk mendapatkan 60 liter susu.
  4. Jarak tempuh/transportasi dari tempat pemerahan maupun tempat penampungan sampai ke tempat pengemasan dan pemasaran yang sangat jauh. Daerah pemasaran susu kuda liar cukup jauh, terutama yang dipasarkan di kota-kota besar di pulau Jawa seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Bogor dan Jakarta. Pengangkutan susu dari Kota Sumbawa menuju ke kota-kota besar di Pulau Jawa seperti tersebut di atas memerlukan waktu dua hari sampai tiga hari, sehingga menyebabkan tingkat kerusakan susu menjadi lebih besar, bahkan karena wadah/ kemasan susu yang digunakan hanya berupa jerigen plastik, maka mengakibatkan kerusakan susu menjadi semakin bertambah parah.
  5. Fluktuasi temperatur yang sangat tinggi dari sejak pemerahan sampai ke tempat pengemasan.


PROSES PENGOLAHAN SUSU SECARA MODERN

Dalam prakteknya sangat kecil peluang kita untuk mengonsumsi susu segar. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun susu bubuk. (Astawan, 2005). Proses pengolahan susu secara modern ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan susu agar tahan lama. Namun demikian, proses pengolahan susu secara modern ini memiliki kekurangan, yaitu terjadinya penurunan kualitas gizi alamiah susu sehingga membutuhkan penambahan (rekombinasi) zat tertentu untuk menjaga kualitas gizinya. Dalam beberapa proses pengolahan susu secara modern, akan terjadi kehilangan kandungan gizi alami susu yang sangat signifikan. Berikut merupakan beberapa proses pengolahan susu secara modern.

  1. Pasteurisasi

    Pasteurisasi merupakan perlakuan panas sekitar 63-72 derajat Celcius pada susu segar selama 15 detik yang bertujuan untuk membunuh sebagaian bakteri patogen. Metode ini bertujuan membunuh sebagian mikroba dalam susu hingga pada batas aman untuk memperlambat proses pembusukan. Susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6 derajat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar empat belas hari. Menurut guru besar Jurusan gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB, prof Dr. Ir. Ali Khomsan, susu yang dipasteurisasi akan kehilangan tiamin sebanyak 10 persen, vitamin C sebanyak 10 hingga 20 persen, dan vitamin B12 sekitar 0 hingga 10 persen. (Kompas, 23 April 2002).

    Temperatur dan jangka waktu dalam proses pasteurisasi tergantung dari daya tahan bakteri (thermal lethality determinations) dalam susu. Temperatur pasteurisasi harus dijaga agar tidak merusak zat gizi susu. Kombinasi antara temperatur dan jangka waktu akan menentukan keberhasilan dari proses pasteurisasi. Prof. Douglas Goff, seorang dairy scientist dari University of Guelph menyatakan, proses pasteurisasi terdiri dari dua metode dasar, yaitu metode batch dan metode continuous. Dua metode tersebut memiliki perbedaan dalam cara, waktu, dan temperatur yang digunakan.

    Metode batch dilakukan melalui proses pemanasan dalam bejana (vat) selama 30 menit. Jangka waktu 30 menit tersebut dinamakan holding period. Temperatur yang digunakan selama holding period adalah sekira 63°C. Susu didinginkan ketika holding period telah selesai. Temperatur yang terlalu tinggi pada metode batch dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan tipis di sekitar butiran lemak.

    Metode continuous memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode batch, salah satunya adalah jangka waktu yang lebih pendek dan energi yang digunakan lebih hemat. Pemanasan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat dan menggunakan temperatur tinggi, yang dikenal pula dengan istilah high temperature short time (HTST). Prosesnya dilakukan dalam plate heat exchanger yang berisi susunan pelat baja yang bergelombang. Dalam HTST, susu dipanaskan dengan temperatur 72°C selama 16 detik. (Shiddieqy, 2006)
  2. Pembuatan Susu Bubuk

    Berdasarkan definisi SNI 01-2970-1999 yang dimaksud susu bubuk adalah susu yang berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Proses pengeringannya disebut dryer. Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller dryer. Umur simpan susu bubuk maksimal adalah dua tahun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder). (Astawan, 2005).

    Susu bubuk dapat juga dibuat melalui metode homogenisasi. Homogenisasi adalah perlakuan mekanik (mechanical treatment) pada butiran lemak dalam susu dengan tekanan tinggi melalui sebuah lubang kecil, yang hasilnya adalah penurunan rata-rata diameter dan peningkatan dalam jumlah dan area dari butiran lemak. Alat untuk homogenisasi dinamakan homogenizer. Auguste Gaulin membuat homogenizer yang telah dipatenkan pada tahun 1899. Homogenizer tersebut terdiri dari tiga pompa silinder piston positif (cara kerjanya sama dengan mesin mobil). Pompa tersebut dijalankan oleh motor elektrik melalui hubungan batang (rods) dan poros mesin. Penurunan diameter susu dapat dijelaskan dengan kombinasi dua teori, yaitu turbulensi dan cavitasi (Shiddieqy, 2006).
  3. Evaporasi

    Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Rahayu kepada Dr. Ir. Nuri Andarwulan dari Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, diperoleh beberapa penjelasan mengenai susu kental manis. Produk susu kental manis diperoleh dengan cara menghilangkan sebagian air melalui proses evaporasi (penguapan) sehingga diperoleh kepekatan tertentu. Kandungan gizinya berbeda dari susu segar. Kandungan vitamin susu hasil olahan proses evaporasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan susu segar. Susu jenis ini memang tidak ditujukan untuk pemenuhan pola “empat sehat lima sempurna” tetapi lebih banyak ditujukan untuk digunakan sebagai campuran bahan masakan seperti kue dan es krim. Kandungan gula dan lemaknya sangat tinggi, sehingga tidak cocok diberikan kepada bayi. Produk ini dapat digolongkan sebagai produk dengan masa kedaluwarsa panjang karena tingginya kandungan gula yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba. Kemasan yang belum dibuka mampu bertahan sampai 2 tahun. Sedangkan kemasan yang sudah dibuka hanya mampu bertahan kurang lebih 2 bulan, itu pun bila disimpan dalam lemari pendingin. (Rahayu, 2005).

    Pembuatan susu kental pertama kali dilakukan oleh Gail Borden Jr. pada abad ke-19. Susu kental merupakan susu yang diolah melalui proses penguapan hampa. Prosesnya dilakukan dengan pemanasan terlebih dahulu untuk menjaga kestabilan selama proses pengentalan dan penyimpanan. Pemanasan ini sangat penting karena dapat menghancurkan bakteri patogen, sehingga susu kental yang dihasilkan akan steril dan aman bagi konsumen. Gula ditambahkan ke dalam susu setelah proses pemanasan selesai. Selain untuk memberikan rasa manis, gula dapat membantu proses pengentalan dan berfungsi sebagai pengawet, karena beberapa mikroorganisme tidak akan hidup dalam konsentrasi gula tertentu.

    Penguapan susu dilakukan pada hampa dengan temperatur 77°C. Pada suhu 49°C, fase cair dari produk yang dikentalkan menjadi jenuh dengan laktosa, dan pada waktu susu kental itu didinginkan terjadi larutan jenuh dan kristalisasi. Kristalisasi akan selesai dalam tiga jam, kristal-kristal halus yang terdapat dalam susu kental bermutu tinggi biasanya berdiameter 10 mikron. Kristal-kristal tersebut begitu halus dan tidak bisa dirasakan oleh lidah. Susu kental kemudian didinginkan setelah melalui proses kristalisasi. Setelah itu, pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan kaleng atau bahan lain yang steril dan tidak bereaksi dengan susu kental yang ada di dalamnya. Stabilitas komponen pada susu kental akan terjaga dalam kemasan dan tidak perlu proses pemanasan lagi ketika akan dikonsumsi. (Shiddieqy, 2006).
  4. UHT

    Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan susu yang diolah melalui pemanasan dengan suhu tinggi (135 - 145 derjat Celcius) dan dalam waktu yang relatif singkat yaitu selama 2 - 5 detik. Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segarnya. (Astawan, 2005).

    Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik. Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku, proses pengolahan dan pengemasannya. Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh proses pengolahan susu dilakukan secara aseptik. (Astawan, 2005)



    Gambar 1. Salah satu bentuk skema kerja proses UHT (indirect process)
    Sumber : www.egr.msu.edu/~steffe/handbook/fig924.html

    Di Indonesia sendiri meski belum sesemarak India dan Vietnam, susu segar proses UHT sudah banyak dijumpai di pasaran sejak 1975-an. Salah satunya adalah susu yang diproduksi oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, yang memiliki kapasitas produksi rata-rata 100 juta liter per tahun. Senior marketing manager PT Ultrajaya Milk Industry Tbk., M. Muhthasawwar menyatakan bahwa produksi susu di perusahaan tersebut, 100% dari bahan baku susu segar yang diperoleh dari peternak susu di Jawa Barat yang tergabung dalam satu wadah koperasi. (Idionline, 2005).

    Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih, kemasan karton aseptik multilapis yg terbuat dari perpaduan tiga bahan utama, yaitu kertas, plastik polietilen dan aluminium foil sehingga kemasan tersebut efisien, aman dan ringan. Kertas digunakan untk menjaga stabilitas dan kekuatan, plastik polietilen untuk lapisan perekat, melindungi dari kelembaban udara dari luar dan melindungi produk, sementara aluminium foil untuk melindungi efek negatif dari oksigen dan cahaya. (Indriana, 2002). Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri pun tidak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra violet tak akan mampu menembusnya. Dengan terlindungnya dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tangan manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional. Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptik multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi. Kondisi tersebut dapat menjamin waktu pemasaran yang lebih panjang sehingga memungkinkan untuk dipasarkan pada daerah yang jauh dari pabrik.

    Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah daya simpannya yang sangat panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6 - 10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari umur simpan produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh mikroba serta spora sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna, aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak berubah. Proses pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan menjadi susu bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu gizinya terutama vitamin dan protein. Pengolahan susu cair segar menjadi susu UHT sangat sedikit pengaruhnya terhadap kerusakan protein. Di lain pihak kerusakan protein sebesar 30 persen terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk.

    Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat berupa terbentuknya pigmen coklat (melanoidin) akibat reaksi Mallard. Reaksi Mallard adalah reaksi pencoklatan non enzimatik yang terjadi antara gula dan protein susu akibat proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama seperti pada proses pembuatan susu bubuk. Reaksi pencoklatan tersebut menyebabkan menurunnya daya cerna protein. Proses pemanasan susu dengan suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga dapat menyebabkan terjadinya rasemisasi asam-asam amino yaitu perubahan konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk D. Tubuh manusia umumnya hanya dapat menggunakan asam amino dalam bentuk L. Dengan demikian proses rasemisasi sangat merugikan dari sudut pandang ketersediaan biologis asam-asam amino di dalam tubuh. Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada susu UHT relatif kecil yaitu hanya mencapai 0-2 persen. Pada susu bubuk penurunannya dapat mencapai 5-10 persen.

    Kerusakan susu UHT sangat mudah dideteksi secara visual, ciri utama yang umum terjadi adalah kemasan menggembung. Gembungnya kemasan terjadi akibat kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba-mikroba pembusuk tumbuh dan memfermentasi susu. Fermentasi susu oleh mikroba pembusuk menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan gembung. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain menghasilkan gas, aktivitas fermentasi oleh mikroba pembusuk juga menghasilkan alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan susu menjadi berflavor dan beraroma masam. (Astawan, 2005).

    Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa proses UHT merupakan suatu cara yang paling baik dalam upaya pengolahan susu kuda liar segar, sehingga terdapat kemungkinan apabila susu ini diolah melalui proses tersebut maka akan dapat diolah secara massal dan dijadikan sebagai produk industri skala besar dengan wilayah pemasaran yang lebih luas


MANFAAT USAHA INDUSTRIALISASI

Daya tahannya yang tinggi memungkinkan produk ini nantinya dapat dipasarkan di pasar swalayan, supermarket, dan lain sebagainya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Adapaun upaya indusrialisasi susu kuda liar ini mempunyai beberapa dampak positif, diantaranya :

  1. Dapat membuka lapangan kerja baru. Dengan makin berkembangnya industri ini, akan dapat menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah) khususnya daerah Sumbawa, dan sebagai produk ekspor dapat menambah devisa negara
  2. Dengan upaya industrialisasi maka kebutuhan akan susu kuda liar segar sebagai bahan baku industri akan meningkat sehingga akan ada upaya meningkatkan jumlah kuda penghasil susu kuda liar. Upaya tersebut secara tidak langsung juga merupakan upaya pelaestarian kuda-kuda penghasil susu kuda liar ini sebagai satwa endemik khas Sumbawa.
  3. Perkembangan industrialisasi susu kuda liar juga dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak kuda karena orderan makin meningkat. Selain itu dengan adanya perhatian pemerintah yang lebih akibat adanya hubungan timbal balik keuntungan industrialisasi, akan dapat menjamin kelangsungan usaha agrobisnis ini di masa depan.


Dampak-dampak positif tersebut menunjukkan adanya kelayakan usaha industrialisasi di bidang ini. Hal ini bukan hanya menunjukkan adanya peluang usaha lokal yang perlu diangkat, namun dampaknya yang begitu luas perlu mendapatkan pertimbangan tentang pentingnya keberadaan usaha ini di tengah-tengah masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
  • Astawan, M, (2005), “Proses UHT : Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu”, waspada online, dalam www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php? article_id=61177, dikunjungi : 20 September 2006
  • Gunadi, C. 1992. Susu Kuda Alternatif Pengganti ASI Paling Sempurna. Suara Karya : Jakarta
  • Idionline, (2005), “Lebih Baik Mengonsumsi Susu Segar”, dalam www.keluargasehat. com/pola-konsumsi.php, dikunjungi : 22 September, 2006
  • Indriana, I, (2002), ”Minuman Dalam Kemasan, Benarkah Aman Dari Kuman?”. majalah Ayahbunda no. 8 tahun 2002
  • Jacoeb, T.N. 1994. Budidaya Ternak Kuda. Kanisius : Yogyakarta
  • Kompas, (2002), ”Mengurangi Susut Gizi”, Kompas, 23 April 2002
  • Riyadh, S, (2003), “Menyingkap Tabir Susu Kuda Liar Sumbawa : Studi Kasus di Kabupaten Sumbawa, NTB”, dalam http://tumoutou.net/70207134/ slamet_riyadh.pdf. dikunjungi : 20 September 2006
  • Rahayu, U.S, (2005), “Susu Segar dan Susu Cair, Apa Bedanya?”, dalam www.tabloid-nakita.com/khasanah/ khasanah06305-07.htm, dikunjungi : 20 September 2006
  • Shiddieqy, (2006), “Teknologi Pengolahan Yang Ketat, Cegah Keracunan Susu”, Pikiran Rakyat, 24 Maret 2006
  • Siswono, (2001), “Susu Kuda Liar, Apa Bedanya?”, Media Indonesia, 7 November 2001.
  • Tetra Pak Inc., ”Dairy Processing Handbook”, dalam www.egr.msu.edu/~steffe/ handbook/fig924.html, dikunjungi : 3 Oktober 2006
  • Yuniati, H, (2000), “Komponen Bioaktif Protein Dalam Susu Kuda Liar”, dalam www.diglib.litbang.depkes.go.id/go.php?node=124, dikunjungi : 20 September 2006