Kamis, 21 Mei 2009

BAHASA TUBUH

Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh pakar komunikasi non verbal, terdapat persamaan hasil tentang cara seseorang membahasakan sesuatu melalui bahasa tubuhnya. Seperti diketahui bahasa tubuh dilakukan seccara tidak sadar dimana hal ini dapat dijadikan acuan dalam memahami seseorang apa adanya. Berikut beberapa bentuk bahasa tubuh universal untuk beberapa kondisi prilaku yang saya rangkum dari sebuah buku karangan Dianata Eka Putra yang berjudul “Membaca Pikiran Melalui Bahasa Tubuh”.

BAHASA TUBUH ORANG YANG BERBOHONG


Salah satu yang sangat menarik disimak dalam buku tersebut adalah bahasa tubuh orang yang sedang berbohong. Berikut beberapa bahasa tubuh yang terjadi secara reflek ketika seseorang sedang berbohong.

  1. Menutup mulut dan terbatuk


    Diyakini ada gerakan reflek seseorang ketika mengucapkan suatu kebohongan yaitu menutup mulutnya saat berbicara seolah – olah tangannya tersebut secara tidak sadar diperintahkan oleh otak yang menyuruh mulutnya untuk berhenti mengucapkan kebohongan. Selain itu, kegiatan ini seringkali dilakukan dengan diikuti oleh pura – pura batuk yang dimaksudkan seolah – olah orang tersebut punya alasan untuk menutupi mulutnya sehingga ia tampak tidak sedang berbohong. Hal ini seringkali dilakukan tanpa sadar dimana akhirnya secara tidak langsung juga mengindikasikan bahwa orang tersebut sedang berbohong.


    Pada kondisi lain orang juga sering menutup mulutnya ketika mendengarkan pembicaraan orang lain, dimana hal ini menunjukkan ketidak percayaan seseorang terhadap apa yang dibicarakan oleh lawan bicaranya.


  2. Menyentuh Hidung


    Gerakan ini sebenarnya dilakukan sebagai upaya gerakan menutup mulutnya. Sesaat sebelum tangan sampai ke mulut seringkali ada usaha dari orang tersebut agar tidak terlihat menutup mulutnya sehingga secara reflek dia akan menyentuh bagian – bagian lainnya yang berdekatan dengan mulut. Terkadang haal ini dilakukan secara cepat dan seringkali juga secara berulang – ulang.

    Teori lainnya menyatakan bahwa ketika orang sedang berbohong, saraf halus di ujung hidungnya dipersepsikan oleh otak terasa gatal sehingga membuat orang tersebut akan mengusapnya dengan tanganya untuk menghilangkan rasa gatal. Hal ini sama halnya dengan proses reflek aktifitas menutup hidung seperti yang dijelaskan sebelumnya.


  3. Memalingkan Pandangan (menghindari kontak mata), Menggosok mata

    Menghindari kontak mata dengan lawan bicara mengindikasikan kalau orang tersebut sedang berbohong. Seringkali ketika seseorang berbohong pandangannya akan dia alihkan kemana saja, ke kanan, ke kiri, atas atau bawah, untuk menghindari kontak mata dengan lawan bicara walaupun arah penghadapan dirinya terhadap lawan bicara selalu terjaga. Hal ini merupakan reflek kegugupan sesorang ketika sedang berbohong yang mana dia tidak berani mengungkapkan hal yang sebenarnya di depan lawan bicaranya.

    Selain itu, terkadang proses pengalihan pandangan ini dilakukan dengan menggosok mata, padahal mata orang tersebut tidak sedang mengalami gangguan. Hal ini barangkali juga bisa dihubungkan dengan aktifitas peningkatan frekuensi kediapan mata seperti yang akan dijelaskan selanjutnya.


  4. Jumlah Kedipan

    Jumlah kedipan mata, juga mengindikasikan kebohongan. Orang yang sedang berbohong akan gugup sehingga membuat saraf mata bekerja lebih cepat dari biasanya yang membuatanya akan meningkatkan frekuensi kedipan.


  5. Memalingkan wajah


    Gerakan reflek ini ada hubungannya dengan gerakan menghindari kontak mata. Dalam hal ini, orang yang melakukannya dapat diindikasikan sedang menyembunyikan sesuatu. Akan tetapi perlu dicermati bahwa dalam kasus – kasus tertentu gerakan ini juga mengindikasikan kekurang percayaan diri seseorang terhadap lawan bicaranya. Dalam kasus budaya tertentu hal ini juga sering dilakukan orang yang lebih muda terhadap orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.


  6. Menggaruk leher


    Ketika seseorang melakukan gerakan ini saat bicara, hal tersebut mengindikasikan bahwa orang tersebut sedang mengalami keragu - raguan atau ketidak pastian terhadap apa yang dia ucapkan. Peristiwa ini terjadi karena saraf – saraf di sekitar leher pada saat berbohong akan terasaa gatal, sama halnya yang terjadi pada gerakan menyentuh hidung atau menyentuh mulut dan mata.


  7. Perubahan nada suara

    Gejala ini walaupun tidak bisa dikategorikan sebagai bahasa tubuh, tetapi bisa juga dijadikan rujukan yang menunjukkan seseorang sedang berbohong apa tidak. Ketika seseorang sedang gugup, maka ketika berbicara dia akan melafalkan pembicaraan dengan intonasi yang tidak stabil, sehingga serigkali apa yang sedang diucapkannya tidak terdenganr jelas. Kegugupan yang terjadi pada seseorang ini juga bisa menjadi tanda kalau orang tersebut sedang berbohong.


Smoga dengan memahami beberapa contoh bahasa tubuh ini kita bisa tidak salah pilih saat pilpres nanti.

BAHASA TUBUH ORANG YANG TERTARIK KEPADA KITA


Dalam suatu kondisi lain, terutama yang berhubungan dengan perasaan suka, merupakan pembahasan yang tidak kalah menarik. Dengan memahami bahasa tubuh demikian, kita dapat memahami bagaimana selanjutnya kita bersikap baik terhadap pasangan kita, atau juga terhadap orang lain yang dalam hal ini bisa kita sebut sebagai scret admirer (penggemar rahasia).

  1. Meletakkan Tangan di dada


    Sikap meletakakkan tangan di dada menunjukkan suatu kesiapan seseorang untuk menerima sikap atau segala sesuatu yang terkandung pada lawan bicaranya, atau bisa dikatakan juga merupakan suatu respon penerimaan.


  2. Mendekat


    Gerak ini merupakan gerak yang secara umum dilakukan seseorang tanpa sadar ketika menyukai seseorang. Mengenai bahasa tubuh yang satu ini, terdapat suatu pembahasan ilmiah yang mendukung, yaitu tentang jarak teritori lingkungan komunikasi seseorang. Jarak yang dimaksud dibagi ke dalam 4 jenis. Pertama, daerah intim yang memiliki jangkauan jarak 15 s/d 46 cm, dimana pada daerah ini tidak semua orang dapat memasukinya, kecuali mereka yang memiliki ikatan emosional. Seseorang bisa saja membuka daerah ini ketika ada orang yang menarik hatinya.

    Selanjutnya adalah daerah pribadi yang jangkauan jaraknya antara 46 sampai dnegan 120 cm. Daerah ini digunakan sebagai wilayah komunikasi secara umum seperti dalam pertemuan, diskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Pada kasus-kasus tertentu daerah ini bisa juga menunjukkan kesukaan atau ketidaksukaan seseorang secara social (bukan secara intin) terhadap lawan bicaranya.

    Daerah ketiga yaitu wilaayah daerah social yang mempunyai jangkauan jarak 1,2 sampai dengan 3,6 m, dimana merupakan daerah bagi mereka yang belum terlalu dikenal baik atau orang asing.

    Daerah yang terakhir yaitu daerah umum dengan jarak lebih besar dari 3,6 m dimana merupakan daerah yang semua orang bisa memasukinya.


  3. Menunjuk Dengan Kaki


    Gerakan ini lazim ditunjukkan pada posisi berdiri dalam suatu kegiatan berbicara yang berhadap – hadapan. Proses penunjukan dengan kaki seringkali hanaya dilakukan oleh salah satu kaki, sedangkan kaki yang lain mengikuti posisi tubuh. Bahasa tubuh ini seringkali tampak pada saat seseorang sedang melakukan suatu kegiatan berbicara berkelompok seperti yang ditunjukkan pada gamabar. Seringkali posisi kaki sejumlah orang mengarah pada salah satu orang yang bisa menunjukkan ketertarikan, baik secara seksual maupun terhadap ide – ide yang ditawarkan dalam pembicaraaan tersbut. Bisa jadi orang yang ditunjuk oleh kaki bukanlah orang yang sedang berbicara.


  4. Kombinasi tatapan mata dan senyuman


    Ketika seseorang tertarik pada seseorang ada kecendrungan orang tersebut seolah – olah tidak ingin mengalihkan pandangannya pada orang yang menarik hatinya. Hal ini mengaakibatkan pandangan orang tersebut tertahan untuk beberapa saat. Gerakan ini seringkali diikuti juga dengan pupil mata yang membesar dan senyuman yang tersipu – sipu.


  5. Merapikan rambut


    Gerakan merapikan rambut atau hanya menyentuhnya, merupakan gerakan yang biasanya dilakukan ketika seseorang menyukai seseorang lainnya. Hal ini bukan dimaksudkan untuk merapikan rambut yang sebenarnya sudah rapi tapi karena reflek bahasa isyarat tubuh. Walaupun seseorang dalam kenyataannya tidak miliki rambut atau botak, seseorang tetap saja melakukannya seolah – olah ia memilki rambut ketika bertemu dengan seseorang yang disukainya. Ada kecendrungan juga seseorang akan menyentuh rambut bagian kirinnya ketika seseorang yang dia sukai berada di sebelah kirinya dan begitu pula sebaliknya.


  6. Merapikan baju


    Gerakan ini biasanya sulit diamati apabila kita tidak jeli dan mempertimbangkan pengamatan terhadap bahasa tubuh lainnya. Seseorang yang mengenakan dasi akan merapikan dasinya. Begitu pula dengan gerakan merapikan lipatan kera, lipatan tangan, menarik rok, menggosok bagian pundak atau bagian lainnya dari busana yang dia kenakan. Padahal tidak ada masalah yang berarti padaa busana atau penampilannya. Hal ini terjadi secara reflek melalui alam bawah sadar, yang merupakan mekanisme alami seseorang untuk tampil rapi di hadapan orang yang meanrik hatinya.


  7. Mengentakkaan kepala


    Menghentakkkan kepala lazim dilakukan seorang wanita ketika bertemu dengan pria yang disukainya. Hal ini biasanya diikuti dengan menyibakkan rambut ke belakang sehingga bagia leher terihat jelas. Gerakan ini, tak terkecuali, juga dilakukan mereka yang berambut pendek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan beri komentar barupa kritik dan saran yang membangun demi kemajuan blog saya ini. Jangan malu - malu!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.